Ingin Dipanggil dengan Nama BTP, Ini Rencana Ahok Usai Bebas dari Penjara, Termasuk Menikah?
Menjelang kebebasannya, Ahok atau BTP sudah memiliki berbagai rencana yang akan ia lakukan setelah bebas nanti.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Tiga hari lagi tepatnya 24 Januari 2019, Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang dikenal dengan nama Ahok akan bebas murni.
Setelah bebas nanti, Basuki Tjahaja Purnama berharap tak lagi dipanggil dengan nama Ahok.
Mantan suami Veronica Tan ini ingin dipanggil dengan nama BTP yang tak lain merupakan singkatan dari namanya.
Harapan itu disampaikannya lewat surat yang dia tulis di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, sepekan sebelum bebas, yakni Kamis (17/1/2019).
"Saya keluar dari sini (Rutan Mako Brimob) dengan harapan panggil saya BTP bukan Ahok," tulis dia.
Baca: 5 Cara Cerdas Memotret Layaknya Profesional Tapi Cuma Pakai Ponsel, Balon Pun Bisa Jadi Drone
Baca: VIDEO: Ahok Dikabarkan Akan Menikah 15 Februari 2019, Sang Adik: Kok Kita Keluarga Enggak Tahu Ya
Baca: Update Ahok Bebas, Belum Dipastikan! Ahok Akan Dibebaskan Darimana, Begini Penjelasannya
Melalui surat itu, Ahok mengaku banyak belajar menguasai dirinya selama ditahan di Rutan Mako Brimob.
Dia pun bersyukur bisa ditahan di sana selama hampir dua tahun.
"Saya di sini belajar menguasai diri seumur hidup saya," kata Ahok.
Pembelajaran selama di Rutan Mako Brimob rupanya menjadi alasan Ahok ingin dipanggil BTP.
Salah satu anggota Tim BTP, Ima Mahdiah menyampaikan, Ahok berharap dipanggil BTP karena dia sudah banyak belajar menguasai dirinya selama menjalani hukuman pidana.
Ahok menjadi sosok yang "baru" setelah bebas nanti.
"Betul (karena sudah belajar menguasai diri), sudah menjadi baru he-he," kata Ima.
Adapun Ahok ditahan di Rutan Mako Brimob sejak 9 Mei 2017.
Dia divonis dua tahun penjara dalam kasus penodaan agama.
Selama ditahan, Ahok mendapatkan tiga kali remisi dengan total pengurangan masa tahanan 3 bulan 15 hari. Karena itu, dia akan bebas murni tiga hari lagi.
Rencana Setelah Bebas
Menjelang kebebasannya, BTP sudah memiliki berbagai rencana yang akan ia lakukan setelah bebas nanti.
BTP sudah menerima undangan jadi narasumber seminar di banyak negara.
Ia setidaknya sudah diundang menghadiri acara di 15 negara setelah bebas nanti.
"Sejauh ini sudah (diundang menjadi narasumber di) 15 negara," ujar salah satu anggota Tim BTP, Ima Mahdiah, Jumat (18/1/2019).
Undangan itu datang dari negara-negara di Asia Tenggara, Jerman, Inggris, Jepang, Korea, Perancis, Belgia, Kanada, hingga negara-negara bagian di Amerika Serikat.
Di negara-negara itu, BTP diundang oleh diaspora, warga negara asing (WNA), maupun pihak universitas.
Selain undangan dari luar negeri, banyak juga undangan yang datang dari dalam negeri.
Pengalaman dipenjara
BTP bakal bicara pengalamannya selama lebih kurang dua tahun ditahan di Rutan Mako Brimob dalam berbagai acara yang akan dihadirinya itu.
"(Bicara) soal pengalaman hidup beliau selama di (Rutan) Mako," kata Ima.
Selain itu, BTP juga akan menceritakan pengalamannya selama menjabat di pemerintahan, baik saat menjabat sebagai anggota DPR, Bupati Belitung Timur, maupun Gubernur DKI Jakarta.
Meskipun sudah menerima banyak undangan dari luar negeri, BTP dipastikan berada di Jakarta dan tetap akan mencoblos pada Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) pada 17 April 2019.
Tim BTP saat ini sedang menyusun jadwal BTP setelah bebas nanti.
"Tetap datang nyoblos, tidak golput," ucap Ima. BTP juga menulis surat untuk para pendukungnya pada Kamis pekan lalu.
Liburan
Selain jadi pembicara di berbagai negara, BTP juga telah merencanakan liburan bersama keluarganya setelah bebas dari penjara.
BTP juga akan pergi berlibur bersama timnya, yakni Tim BTP.
"Liburan sama keluarga dan tim," tutur Ima.
Namun, Ima belum mau membocorkan tempat yang akan dikunjungi BTP bersama keluarga dan timnya.
Begitupun dengan rencana waktu liburan mereka.
"Sudah (ada rencana lokasi liburan), belum bisa kami infokan," ucapnya.
Dikabarkan akan menikah
Kabar rencana pernikahan Ahok diungkap oleh Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi.
"Saya lihat kondisinya sehat. Dan dia juga banyak rencana-rencana untuk bagaimana nanti setelah dia keluar. Karena dia berpikiran tanggal 15 Februari dia akan melangsungkan pernikahan dengan calonnya," ujar Prasetio saat dikonfirmasi wartawan, Jumat kemarin.
Prasetio tidak mennyebut siapa perempuan yang akan dinikahi Ahok.
Nama Bripda Puput Nastiti Devi pun kembali disebut-sebut sebagai calon istri Ahok.
Kabar tengah rencana pernikahan Ahok ini kemudian ditanggapi oleh sang adik, Fifi Lety Tjahaja Purnama.
Melalui unggahannya di akun Instagram Sabtu (19/1/2019), Fifi mempertanyakan kebenaran kabar tersebut.
"Terus terang aneh juga Kok Kita keluarga Engak tahu ya ada acara kawinan Tgl 15/2?
Kalau ada acara Atau kegiatan apapun Di keluarga kami pada tgl 15/2, Harusnya kami keluarga tahu ya?
Jadi Silakan tanya Pak Prass aja kenapa begitu ?
Demikian juga soal #ahok pindah agama Perlu kami tegaskan tidak ada itu.
Apapun Yg terjadi tetap tidak akan pindah agama.jadi ingat lagu ini #ihavedecidedtofollowjesus," tulisnya.
Tidak hanya menyebutkan tanggal pernikahan, Prasetio Edi juga mengatakan, dia bersama mantan Wakil Gubenur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan menjadi saksi pernikahan Ahok nanti.
Adapun acara pernikahan Ahok ini akan berlangsung secara tertutup atau privat.
Hanya keluarga besar dan sahabat yang diundang untuk hadir.
"Kebetulan, saya dan Pak Djarot yang akan jadi saksi," aku Prasetio. (*)