Siak

KISAH Crosser Cilik Asal Siak dari Keluarga Pengutip Brondolan Sawit, Raih Berbagai Juara

Kisah crosser cilik asal Siak dari keluarga pengutip brondolan sawit, raih berbagai juara dalam berbagai kejuaraan di Riau sejak tiga tahun terakhir

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Mayonal Putra
KISAH Crosser Cilik Asal Siak dari Keluarga Pengutip Brondolan Sawit, Raih Berbagai Juara 

Terus terang, Ariel mengatakan mamanya belum ada uang untuk beli motor.

Ariel sempat absen pada 4 kejuaraan. Ia jatuh sakit namun tidak mendesak ibunya.

"Ketua IMI Pekanbaru nelepon lagi akan membantu kekurangan uang keluarga Ariel untuk ambil Kwasaki 65 seken. Akhirnya kami jual motor Gas-gas seharga Rp 5 juta dan dapat bantuan dari RBM Grup Lubuk Dalam Rp 5 juta," kata dia.

Bermodal Rp 10 juta itu Ariel dapat memiliki Kwasaki 65 seken.

Harganya Rp 25 juta namun kekurangan uang ditambahi oleh pihak IMI Pekanbaru, karena mendapat motor seken itu Ariel langsung sembuh dari sakitnya.

"Saya percaya betul Ariel sakit saking kecewanya dengan keadaan. Tetapi dia juga pengertian sama kami yang tidak punya apa-apa. Meski dia tidak mengeluh tapi saya sebagai orangtua paham betul perasaannya," kata dia.

Seminggu setelah mendapatkan motor itu, Ariel langsung ikut Kejurda Motocross di Kebun Durian, Kuantan Singingi.

Ariel tidak melewati proses latihan di Lubuk Dalam menjelang bertanding. Pada Kejurda ini Ariel meraih podium III.

Kemudian ikut pada Kejurnas di Belilas dan meraih juara II pada motor 65 cc, Kejurnas Duri juara II pada motor 85 cc dan di kelas ViAR juara I dan kelas mocin di Pangkalan Kerinci meraih juara III.

"Dari pebalap-pebalap di Riau, Ariel yang konsisten naik podium. Akhir tahun 3018 dapat poin tertinggi di Riau untuk kelas Viar, 65 dan 85," kata dia.

Meski mendapat point tertinggi tidak membuat Ariel juara umum.

Ia justri teranulir karena tidak memiliki motor Viar dan kwasaki 85 cc.

Padahal itu sarat mutlak untuk meraih juara umum.

Itu juga tidak membuat Ariel putus semangat.

Justru pelajar kelas I SMPN 1 Lubuk Dalam itu tetap semangat pada iven Motocross di Rengat.

Pada iven itu Ariel meraih juara I.

"Ini penutupan tahun yang sedih sekaligus berbuah manis," kata dia.

Menyedihkannya lagi, pada Desember 2018 lalu, Ariel mendapat kesempatan untuk Kejurnas Motocross di Bali.

Lagi-lagi, ia tidak bisa ikut karena orangtuanya tidak cukup uang.

Ariel dibawa oleh grup dari Pasir Pengaraian, namun pembiayaan untuk orangtua tidak ditanggung.

"Saya ingin mai di Bali, tapi mama tak ditanggung biaya oleh club. Saya tidak jadi ikut kesana," kata Ariel.

Pada 1-2 Januari 2019, Aril masih meraib prestasi membanggakan di Rokan Hulu.

Di sirkuit motocross kebanggakan masyarakat Rohul itu, Ariel berhasil juara II. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved