Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

KISAH Ken Setiawan Mantan Petinggi NII yang Bertaubat, Dituduh Khianat dan Bocorkan Rahasia Negara

Kisah Ken Setiawan, mantan petinggi atau pentolan Negara Islam Indonesia (NII) yang bertaubat, dituduh pengkhianat dan bocorkan rahasia negara

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Rizky Armanda
KISAH Ken Setiawan Mantan Petinggi NII yang Bertaubat, Dituduh Khianat dan Bocorkan Rahasia Negara 

"Jadi, bahasa kita dulu sebelum selamatkan orang tua kita, selamatkan hartanya dulu. Ini banyak yang terjadi di kalangan muda, menipu orang tua dengan modus kehilangan barang elektronik, kamera digital, nabrakin motor, nabrakin mobil, ini yang akhirnya proses awalnya belajar agama malah menjadi kriminal. Anak yang baik ketika bergabung ke sana bukan malah menjadi lebih baik, malah menjadi kriminal," imbuhnya.

Disinggung soal jumlah anggota NII, Ken menerangkan jika jumlahnya sudah sangat banyak, terhitung.

Untuk itu dia merasa ada semacam beban moral, terutama terhadap teman-temannya yang masih aktif di organisasi NII ini.

Baca: SINOPSIS dan Link Streaming Drama Korea Encounter Episode 14 Sore Ini, Kisah Cinta Berakhir?

Baca: Transfer Pemain Liga 1: Dua Pemain Asing Ini Gabung Barito Putera, Ini Harapan Jaksen F Taigo

Baca: BERITA FOTO: Lokasi Memancing di Pekanbaru Ini Buka Hingga Pukul 03.00 WIB Subuh

Baca: Karena Tak Kunjung Hamil, Perempuan Ini Dibakar Hidup-hidup oleh Mertua

"Mereka mengkafirkan kita, kita keluar dari barisan dianggap murtad, kita dianggap munafik bahkan kita dianggap pengkhianat. Karena saya dianggap membocorkan rahasia negara (NII) modus-modus mereka yang akhirnya masyarakat menjadi waspada," terangnya.

Ken pun mengimbau, ditengah banyakan kepungan berbagai persoalan, masyarakat hendaknya meningkatkan rasa nasionalisme.

"Kita harus waspada dan jangan sampai terekrut oleh kelompok radikal," jelas Ken.

Dia menambahkan, awal mula keluar dari NII, Ken pun mencoba membagikan kisahnya lewat blog.

"Ini aib memang sebenarnya, tapi saya pikir ini harus saya sampaikan. Agar masyarakat bisa waspada dan terhindar dari ajaran-ajaran radikal. Saya tulis diblog, alhamdulillah responnya positif," tuturnya.

Namun respon yang sebaliknya, justru didapati Ken dari orang-orang yang masih berkecimpung di NII.

Ken dianggap bak virus yang bisa merusak iman mereka.

Ken mengaku dirinya juga kerap mendapatkan teror ancaman. Seperti akan diculik, hingga dibunuh.

"Ancaman sering saya terima lewat sms dan telfon, awas nanti saya mau diculik, dibunuh. Namun bersama teman-teman NII Crisis Center, kami bertekad memberi pencerahan lewat jalan diskusi dan sosialisasi, jangan lagi ada korban khususnya dari generasi muda," kata Ken.

Dalam banyak kesempatan dibeberkan Ken, panitia kegiatan yang mengundang dirinya sebagai pemateri, juga sering diteror.

Disebutkan peneror, jika sampai kegiatan berjalan, maka akan ada bom yang meledak.

"Akhirnya setiap peserta atau audien yang hendak masuk, kita undang tim gegana diperiksa pakai metal detector," paparnya.

Ken mengaku, dia sepenuhnya menyerahkan diri kepada Allah.

"Insya Allah, yang jamin Allah. Saya rasa setiap kegiatan pasti ada resikonya. Tapi lewat kegiatan ini, saya harap bisa jadi penebus dosa saya. Karena saya dulu menyesatkan orang sekarang saya ingin evaluasi diri dan memberikan infomasi ini (terkait NII) supaya orang waspada," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved