Polisi Gerebek 3 Muda Mudi di Hotel, Rupanya Mereka Sedang Menggugurkan Kandungan
Dua perempuan dan seorang berjenis kelamin laki-laki. Mereka diduga melakukan praktik aborsi alias menggugurkan kandungan
TRIBUNPEKANBARU.COM - Tim URC Polres Balikpapan menggerebek salah satu kamar hotel di Jalan Ahmad Yani, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (27/1/2019) kemarin,
Di dalam kamar hotel tersebut terdapat 3 muda-mudi.
Dua perempuan dan seorang berjenis kelamin laki-laki.
Mereka diduga melakukan praktik aborsi alias menggugurkan kandungan.
Saat dikonfirmasi Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Fitra membenarkan bahwa jajarannya menemukan pasangan muda-mudi diduga melakukan praktik aborsi.
"Koordinasi dengan Kasat Reserse untuk detailnya," kata Wiwin saat dihubungi melalui sambungan seluler.
Kasat Reskrim Polres Balikpapan AKP Makhfud Hidayat saat dikonfirmasi, mengatakan saat ini para pelaku diamankan di Mapolres Balikpapan.
"Sudah diamankan di kantor. Saat ini sedang dilengkapi BAP-nya," ujarnya.
Dari informasi yang dihimpun, dari postingan instagram @urcpolresbalikpapan110, ketiga muda-mudi ini digerebek jajaran URC Polres Balikpapan usai polisi menerima laporan melalui Hotline URC (081345189515).
Laporan masyarakat tersebut soal adanya praktik aborsi di salah satu hotel Balikpapan.
Anggota URC langsung meluncur ke TKP yang dimaksud.
Usai koordinasi dengan pihak hotel, Tim URC membuka pintu kamar dengan kunci cadangan.
Benar saja, petugas mendapati 3 muda-mudi berlawanan jenis.
Kepada petugas mereka mengaku telah selesai melakukan praktek aborsi.
Saat ini sedang diproses hukum lebih lanjut oleh Reskrim Polres Balikpapan. (*)
Baca: BEJAT! Walau Sudah Punya Pacar, Buruh Bangunan Ini Tega Perkosa Adik Kandungnya
Pikirkan 1000 Kali Jika Ingin Lakukan Aborsi
Menggugurkan kandungan atau lebih dikenal dengan aborsi adalah suatu tindakan medis dengan kategori resiko tinggi. Sehingga banyak orang merasa sangat takut untuk melakukannya.
Akan tetapi karena situasi dan kondisi kehamilannya yang sedang bermasalah sehingga membuat mereka harus melakukan aborsi.
Namun banyak orang yang dianugerahi kehamilan, tetapi tidak menginginkan bayinya lahir ke dunia.
Hal itu karena berbagai alasan. Bisa jadi karena bayinya hasil hubungan gelap, atau bahkan alasan lain.
Untuk itu para calon ibu tersebut memilih mendatangi klinik aborsi demi mengenyahkan darah daging sendiri.
Tahukah Anda, seperti apa siksaan yang dialami bayi saat tubuh mungilnya dikeluarkan dari rahim?

Anda bisa melihat bagaimana proses aborsi terhadap bayi melalui video dari mantan pengaborsi, dr Anthony Levatino.
Dalam video tersebut dr Anthony Levatino menjelaskan rentetan aborsi. Mulai dari bayi yang bergerak-gerak di rahim, hingga satu persatu anggota tubuhnya dicopot.
Dilansir Abortion Procedures, prosedur aborsi Dilation and Evacuation (D&E) dilakukan pada janin berusia 13-24 minggu dalam kandungan.
Karena ukuran bayi yang besar, sektiar 7 inchi, maka harus dilakukan persiapan sebelum mengeluarkannya dari rahim.
Pada aborsi D&E, pengaborsi menggunakan laminaria, bentuk rumput laut disterilkan. Benda ini membuka leher rahim wanita 24 sampai 48 jam sebelum prosedur.
Laminaria menyerap cairan dari tubuh wanita dan memperluas, pelebaran (dilatasi) mulut rahim.
Ketika wanita kembali ke klinik aborsi, pengaborsi menggunakan anestesi dan selanjutnya membuka leher rahim dengan menggunakan dilator logam dan spekulum.

Pengaborsi memasukkan kateter penghisap ke dalam rahim untuk mengosongkan cairan ketuban.
Setelah cairan ketuban habis, pengaborsi menggunakan penjepit sopher, instrumen dengan deretan 'gigi' tajam.
Setelah cairan ketuban habis, pengaborsi menggunakan penjepit sopher, instrumen dengan deretan 'gigi' tajam.
Alat itu yang akan menarik lengan dan kaki janin, mencopot anggota badan dari tubuhnya. Pengaborsi terus merobek usus, tulang, jantung, paru-paru, dan setiap anggota badan lainnya dari tubuh bayi.
Bagian yang paling sulit dari prosedur ini biasanya mencari, menangkap dan menghancurkan kepala bayi.
Baca: Muridnya Tenggelam dan Meninggal Dunia, Guru SD di Pekanbaru Ini Ditahan Polisi
Baca: Aldira Chena Kesal Disebut Pelaku Prostitusi, Hati-hati Berkomentar, Jangan Sampai Kalian Menyesal!
Setelah memecah tengkorak bayi, pengaborsi menggunakan kuret untuk mengikis rahim. Sehingga rahim bersih dari plasenta serta setiap bagian yang tersisa dari bayi.
Pengaborsi kemudian mengumpulkan semua bagian bayi dan menyusun kembali tubuh kecil itu. Hal ini untuk memastikan seluruh anggota tubuh bayi sudah dikeluarkan secara lengkap.
Selain kondisi bayi yang diaborsi, dr Levatino juga menjelaskan risiko bahaya bagi organ tubuh yang berpotensi dialami si ibu. Termasuk infeksi dan pendarahan. Bahkan kematian sang ibu.
Dr Levatino merupakan dokter ginekolog yang sudah memiliki pengalaman medis lebih dari 40 tahun.
Levatino telah melakukan 1.200 aborsi. Namun kini ia memutuskan untuk menentangnya. Bahkan aktif mengkampanyekan pelarangan aborsi.
Suatu hari setelah menyelesaikan satu aborsi ia melihat janin yang hidupnya ia akhiri.
"Saya menyadari, membunuh bayi usia berapa pun yang masih dalam kandungan dan atas alasan apapun adalah hal yang salah," katanya.
Penasaran seperti apa proses aborsi? Simak Video Berikut: