Berita Riau
3 Orang Jambret di Pekanbaru Sewa Penginapan Mewah, Diduga untuk Komsumsi Narkoba dan Pesta Seks
Sebanyak 3 orang jambret di Pekanbaru sewa penginapan mewah, diduga untuk komsumsi narkotika dan obat-obatan (narkoba) dan pesta seks
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Nolpitos Hendri
Mereka merupakan warga Pekanbaru.
Dari ketiga jambret ini, MPA alias Haris merupakan otak dari sejumlah aksi jambret yang sudah dilakukan.
Mereka disergap petugas saat tengah berada di penginapan mewah di Pekanbaru di Jalan Putri Indah, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru, pada akhir pekan lalu.
Kanit Buser Polresta Pekanbaru Ipda Rachmat Wibowo saat kegiatan ekspos kasus, Selasa (29/1/2019) menerangkan, ketiganya termasuk pentolan sindikat jambret yang selama ini meresahkan masyarakat Pekanbaru.
Diduga masih banyak pelaku lainnya yang ikut terlibat dalam komplotan jambret tersebut.
Ini yang sedang dilakukan penyelidikan lebih lanjut oleh petugas.
Disebutkan Kanit Buser yang juga akrab disapa Rambo ini, berdasarkan hasil introgasi, ketiganya sudah menginap di hotel tersebut selama lebih kurang 1 bulan.
Baca: KISAH Cewek Cantik 21 Tahun Asal Pekanbaru, Terapkan Gaya Hidup Jauhi Narkoba
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Model, Pandai Dandan dan Geluti Modern Dance
Baca: KISAH Cewek Cantik 21 Tahun Asal Pekanbaru Jadi Penyair Radio, Ini Ceritanya
"Jadi selama 1 bulan belakangan, mereka menginap di sana. Mereka ini sudah melakukan aksi jambret di 10 lokasi di Pekanbaru," ungkap Rambo.
Dia melanjutkan, sementara ini, baru 2 laporan polisi yang diterima petugas. Yang berasal dari 2 korban aksi jambret para pelaku ini.
Laporan polisi pertama, disebutkan Tempat Kejadian Perkara (TKP) jambret ada di DR Sutomo, tepatnya depan masjid Almukhlisin, Kecamatan Sail, Pekanbaru.
Pelaku adalah HP dan S. Sedangkan korbannya, merupakan pelajar bernama Nadia Anggraini.
Kemudian TKP kedua ada di Jalan Lestari, Gang Lestari, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru.
Untuk di TKP ini, pelakunya adalah HP dan IF. Korbannya adalah mahasiswi bernama Rizky Dikuswanti.
Dalam aksinya, para pelaku ini memang sengaja mengincar korban dari kaum hawa.
Mereka merampas telepon genggam milik korban, untuk kemudian dijual dan mendapatkan uang.