Kampar
Disparbud Kampar Targetkan 2 Juta Wisatawan, Ini Objek Wisata di Kampar
Disparbud Kampar targetkan 2 juta wisatawan, ini objek wisata andalan di Kampar, dan ada objek wisata digital Pulau Cinta Teluk Jering
Penulis: Ikhwanul Rubby | Editor: Nolpitos Hendri
Disparbud Kampar Targetkan 2 Juta Wisatawan, Ini Objek Wisata di Kampar
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Ikhwanul Rubby
TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kampar targetkan 2 juta wisatawan, ini objek wisata andalan di Kampar, dan ada objek wisata digital Pulau Cinta Teluk Jering.
Disbudpar Kampar mencatat industri parawisata di Kabupaten Kampar pada tahun 2018 mampu menggaet kunjungan wisatawan ke Kabupaten Kampar hingga berjumlah 1.651.406 jiwa.
Dari jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Kampar ini menghasilkan perputaran uang sebesar Rp 36 miliar lebih.

Jumlah perputaran uang di industri pariwisata ini mengalami peningkatan dari tahun 2017 lalu sebesar 94,98 persen.
Baca: Pesan Mantan Ketua KPU Pekanbaru Makmur Hendrik, Komisioner KPU harus Berintegritas
Baca: VIDEO: HALF TIME RESULT Live streaming Japan Vs Qatar, Final Piala Asia 2019
Baca: Persib Bandung vs Persiwa Batal Bertanding di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Tak Dapat Izin
Baca: Cara Agar Akun Instagram Ada Centang Biru, Begini Proses Meminta Tanda Verifikasi
Dijelaskan pada tahun 2017 lalu angka kunjungan wisatawan ke Kabupaten Kampar hanya mencapai 847.321 jiwa dengan besar perputaran uang diperkirakan lebih kurang Rp 17 miliar.
"Ini merupakan sebuah pencapaian yang cukup menggembirakan bagi industri pariwisata Kampar," kata Kepala Dinas Kabupaten Kampar, Zulia Dharma, Jumat (1/2).
Ia menjelaskan tahun 2019 ini Dinas Parawisata Kabupaten Kampar menargetkan angka kunjungan berada disekitar 2 juta jiwa dengan perputaran uang mencapai Rp 70 miliar.
"Untuk mewujudkan ini semua butuh dukungan dari semua pihak, tokoh masyarakat sehingga nantinya apa yang ditargetkan dapat tecapai," ucapnya.
Zulia Dharma menegaskan dalam pengembangan pariwisata di Kampar pemerintah akan tetap menjunjung tinggi julukan Kampar Serambi Mekahnya Provinsi Riau.

Dalam rangka pengembangan pariwisata tersebut, Dinas Pariwisata saat ini tengah mendorong munculnya destinasi wisata baru di Kabupaten Kampar.
Ia mengatakan lewat gelaran acara Kampar Expo 2019 diharapkan dapat lebih mempromosikan potensi yang ada di Kampar, salah satunya potensi pariwisata.
Baca: Buni Yani Ditahan di Lapas Gunung Sindur, Sebut Akan Ajukan PK Kembali
Baca: Khawatir Terjerat Hukum, Kades di Pelalawan Sempat Tunda Program Padat Karya Tunai
Baca: Sekda Pastikan Pejabat di Lingkungan Pemkab Inhu yang Dimutasi Lebih 20 Orang
Baca: Panitia Lomba Mancing Dilaporkan ke Polisi, Buntut Hadiah Mobil Hanya Diganti Uang Rp 5 Juta
PULAU Cinta Dusun Teluk Jering, Desa Teluk Kenidai, Kecamatan Tambang, Kampar menjadi primadona wisatawan.
Tempat ini telah dikunjungi ratusan ribu orang.
Apalagi di saat hari libur.
Menurut data dari Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kampar, Zulia Dharma, tempat ini telah dikunjungi sebanyak 300.695 pelajar/mahasiswa, 402.099 wisatawan nusantara dan 69 wisatawan mancanegara sejak Januari sampai Agustus 2018.
“Teluk Jering adalah pengunjung yang terbanyak dari seluruh objek wisata lain di Kampar,“ ungkap Zulia.
Letaknya yang tidak jauh dari Kota Pekanbaru, membuat tempat ini menjadi destinasi wisata untuk mengisi waktu liburan.
Tak ayal, selalu ramai setiap hari. Terutama di akhir pekan.
“Dekat dari kota. Jadi kalau liburan akhir pekan, suka datang kesini,“ kata Sonti, warga Pekanbaru saat berkunjung ke Pulau Cinta.
Pulau Cinta berjarak hanya 12 kilometer dari Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II dengan lama perjalanan hanya sekitar 25 menit.
Akses terdekat dari Bandara, via Jalan Kaharuddin Nasution sampai ke pertigaan Jalan Soekarno Hatta dan terus ke Jalan Raya Pekanbaru-Taluk Kuantan.
Tiba di Simpang Teluk Jering, belok kanan. Dari jalan raya, ada jalan tanah sepanjang 2 kilometer sampai lokasi.
Namun kondisi jalan tanah itu cukup terawat, sehingga tidak sulit melintasinya.
Pengunjung yang mengendarai mobil dapat melaju kendaraannya dengan kecepatan sampai 50 kilometer per jam. Sepeda motor bisa lebih cepat.
Baca: VIRAL Pernikahan Anak Dibawah Umur, Pengantin Masih 14 Tahun dan 15 Tahun, Ini Alasan Orangtua
Baca: VIDEO: Hasil & Score Japan Vs Qatar Final AFC Asian Cup 2019, Skor 0-1 Sementara, Live Foxsport
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Model, Ikuti Ajang Miss Teen Hingga Putri Pariwisata
Baca: Kisah Cewek Cantik Asal Pekanbaru Suka Matematika, Bergelut dengan Angka
Sekitar 500 meter sebelum pintu masuk lokasi wisata, pengunjung disambut dengan tulisan-tulisan Arab.
Terpampang dengan pelat setinggi 1,5 meter di sisi jalan. Tulisan itu berisi Asma‘ul Husna, nama-nama Allah yang indah dan baik.
Tiket Parkir RP 5.000
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Teluk Jering, Husni Mubarak selaku pengelola mengatakan penyambutan dengan tulisan Asma‘ul Husna menuju lokasi wisata untuk menghadirkan kesan religi bagi pengunjung.
Sehingga pengunjung yang membacanya akan membawa keberkahan bagi objek wisata dan kampung itu.
“Kita nggak perlu menyebut, selamat datang di Objek Wisata Syariah Teluk Jering. Tapi kita mau menghadirkan kesan religi kepada pengunjung,“ ujar Husni.
Menjelang pintu masuk, pengunjung yang membawa mobil harus merogoh saku untuk tiket parkir hanya Rp. 5.000 per unit termasuk tiket masuk.
Seorang kakek yang ditugaskan memungut uang parkir mobil di jalan masuk.
Kakek itu memberikan karcis bercap Pokdarwis dengan mencantumkan besar tarif Rp 5.000.
Sedangkan pengendara sepeda motor, akan dikenai uang parkir di pintu masuk zona inti kawasan wisata. Biaya parkir sepeda motor hanya Rp 2.000 per unit.
Pengunjung tidak akan kesulitan mencari tempat parkir.
Areal parkir mobil seluas 15 hektare sudah disediakan. Sedangkan di zona inti, dapat menampung ribuan sepeda motor.
Total kawasan itu seluas 57 hektare, termasuk parkir. Dari pintu masuk tampak hamparan rumput hijau.
Pengunjung dapat memandang kanan dan kiri terlebih dahulu untuk menentukan objek yang akan dipilih.
Lurus dari pintu masuk, tampak ratusan payung tempat berteduh.
Tiang payung berdiameter 2 meter itu ditancapkan ke tanah.
Pengunjung dapat menggunakannya dengan tarif Rp 15.000 per jam atau Rp 30.000 sepuasnya.
Sedangkan di sisi kanan, ada beberapa pondok bagi pengunjung.
Di sisi kiri, pengunjung dapat melihat panorama pantai pasir putih di belakang ikon wisata susunan huruf “Pulau Cinta“ yang terbuat dari besi dan pelat seng.
Hamparan yang tampak dari pintu masuk itu berada di garis Pantai Sungai Kampar sepanjang 1,5 kilometer.
Pasir putih di antaranya sepanjang 400 meter. Pantai tempat bermain dan berenang-renang di tepian Sungai Kampar.
Dilengkapi Wahana Permainan
Wisata air Pulau Cinta Dusun Teluk Jering Desa Teluk Kenidai Kecamatan Tambang, Kampar terdapat di aliran sungai Kampar selebar sekitar 150 meter dan kedalaman sampai 3 meter.
Pulau Cinta ini juga dilengkapai berbagai wahana.
Wahana air terdiri dari perahu hias sebanyak 14 unit, donat boat 8 buah dan banana boat 5 buah.
Pengunjung dapat menikmati serunya naik perahu hias hanya dengan Rp 10.000 per orang.
Uji adrenalin dengan donat boat hanya Rp 20.000 per orang dan banana boat hanya Rp 15.000.
Di atas pantai ada 8 wahana foto berlatar belakang pemandangan alam.
Wahana foto bertema cinta dan bernuansa romantis. Ditempat ini, pengunjung juga bisa menggunakan Motor Cross dan ATV di lintasan tanah 100x230 meter.
Tersedia sebanyak 60 unit berukuran mini dan untuk orang dewasa.
Motor Cross dikenai tarif Rp 20.000 dan ATV Rp 25.000. Masing-masing untuk per 10 menit.
Di antara lintasan dan pantai, terbentang kawasan hutan seluas 5 hektare.
Di hutan itu, pengunjung dimanjakan dengan suasana natural. Berbagai jenis tumbuhan dapat ditemui di dalamnya.
Ada juga Taman Bunga Cinta yang ditumbuhi Eceng Gondok seluas 30x100 meter.
Tempat ini sangat indah jika dijadikan latar belakang berswafoto atau foto bersama.
Pengunjung dapat menikmati berbagai jenis makanan dan minuman. Harganya sangat terjangkau.
Puluhan tempat janjanan yang berjejer sudah seperti pasar.
Sebelum meninggalkan Pulau Cinta, pengunjung juga dapat berbelanja aksesoris.
Pulau Cinta adalah surga di tengah daerah yang masih tertinggal.
Masyarakat Dusun Teluk Jering berhasil menjadikannya destinasi yang sekarang sedang naik daun sejak mulai viral pada 2017 silam.
Kepemilikan kawasan tersebut secara adat oleh masyarakat adat Kenegerian Teluk Jering.
Usaha pariwisata ini murni dikelola masyarakat tempatan di dusun kecil itu. Hanya ada 55 unit rumah dan satu Masjid di sekitar lokasi itu.
Masyarakatnya ramah, mereka bahkan menyediakan minuman segar gratis khusus bagi pengunjung di masjid. (*)