Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Indragiri Hulu

Batubara Peranap Tak Lagi Hitam, Perusahaan Asal Amerika akan Produksi Dimethyl Ether di Riau

Batubara Peranap tak lagi hitam, perusahaan asal Amerika yakni Air Products akan memproduksi Dimethyl Ether atau gas tidak berwarna di Riau

Tribun Pekanbaru/Bynton Simanungkalit
Batubara Peranap Tak Lagi Hitam, Perusahaan Asal Amerika akan Produksi Dimethyl Ether di Riau 

Melalui teknologi yang dimiliki Air Products, batubara akan diolah menjadi syngas atau yang disebut proses gasifikasi batubara.

Selanjutnya, syngas itu akan diproses menjadi DME.

DME tersebut yang disebut menjadi pengganti gas LPG melalui sinergitas antara PTBA dengan PT Pertamina.

Baca: VIDEO: LINK Live Streaming Semifinal Copa del Rey Real Betis vs Valencia, Jumat Pukul 03.00 WIB

Baca: Satu Murid SDN 121 PekanbaruTertimpa Tembok, Disdik Rubuhkan Pagar Tembok 3 Sekolah Sekitar Lokasi

Baca: Curhat Tak Kunjung Menikah, Zaskia Gotik Langsung Dilamar Hotman Paris, Gue Lamar Lu Sekarang 

Oleh karena itu pembangunan pabrik hilirisasi batubara itu menjadi satu solusi untuk menekan angka impor LPG sehingga bisa menghemat devisa.

Selain itu, melalui proses gasifikasi batubara yang dilakukan, energi yang dihasilkan diklaim memiliki sejumlah kelebihan, diantaranya lebih bersih, lebih hemat, lebih murah, dan lebih ramah lingkungan.

"Pabrik gasifikasi batubara ini merupakan yang pertama di tanah air, ini menjadi kebanggaan bagi kita terkhususnya masyarakat Riau," kata Arifin di hadapan para pejabat tinggi di Riau sambil berharap dukungan dari pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap pembangunan pabrik hilirisasi batubara tersebut.

Meski begitu, Arifin masih belum bisa menjelaskan berapa nilai proyek pembangunan pabrik hilirisasi migas tersebut.

Sementara itu, Sekda Provinsi Riau, Ahmad Hijazi menilai positif langkah pencanangan pembangunan pabrik PT BA.

"Langkah ini merupakan keseriusan PTBA untuk mewujudkan hilirisasi batubara," katanya.

Ahmad Hijazi menuturkan bahwa produksi Migas Riau secara akumulasi hingga tahun 2017 mencapai 11,2 miliar barel.

Baca: VIDEO: Jadwal Live Streaming, Lazio Vs Empoli Liga Italia Seri A, Kick Off Mulai Pukul 02.30 WIB

Namun harga migas dunia terus menurun, sehingga hilirisasi batubara ini bisa menjadi penyumbang pendapatan bagi negara.

Pada kesempatan itu, PTBA juga menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.

Total nilai CSR PTBA pada tahun 2019 yang disalurkan sebanyak Rp 6,8 miliar.

Program CSR tersebut disalurkan untuk pembangunan diberbagai bidang, seperti pembangunan sarana pendidikan, fasilitas agama, pembangunan jalan, beasiswa pendidikan, pemberdayaan masyarakat, serta sejumlah CSR bidang kesehatan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved