Rokan Hulu
432 Warga Rokan Hulu Masuk dalam Daftar JCH Rohul 2019 yang akan Berangkat ke Tanah Suci
Sebanyak 432 warga Rokan Hulu (Rohul) masuk dalam daftar Jamaah Calon Haji (JCH) Rohul 2019 yang akan berangkat ke tanah suci
Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Nolpitos Hendri
432 Warga Rokan Hulu Masuk dalam Daftar JCH Rohul 2019 yang akan Berangkat ke Tanah Suci
Laporan Wartawan Tribunrohul.com, Donny kusuma Putra
TRIBUNROHUL.COM, PASIRPANGARAIAN - Sebanyak 432 warga Rokan Hulu (Rohul) masuk dalam daftar Jamaah Calon Haji (JCH) Rohul 2019 yang akan berangkat ke tanah suci.
Kepala Kantor (Kakan) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Syahrudin mengungkapkan bahwa Kakanwil Kemenag Riau, telah menetapkan jumlah JCH asal Rohul.
Ia menambahakan, untuk tahun 2019 JCH yang akan berangkat melaksanakan ibadah haji pada musim Haji tahun ini sebanyak 432 orang, yang berhak melunasi BPIH.
Baca: KEPALA DESA Cabuli Remaja 15 Tahun, Modusnya Pengurusan KIP, Dibawa Jalan-Jalan, Dirayu dan Dicabuli
Baca: Mungkinkah Ada Api Tak Ada Asap? Titik Api Mulai Muncul di Pelalawan, Ini Imbauan BPBD
Baca: Pemko Pekanbaru Belum Cairkan Anggaran KONI, Pengurus Berharap Secepatnya agar Bisa Dibelanjakan
Dirinya menerangkan, untuk cadangan yang punya peluang untuk berangkat jika JCH yang ditetapkan tidak melunasi, sebanyak 14 orang, sedangkan kuota lanjut usia masih dalam proses usulan.
Lebih lanjut dijelaskanya, bagi 432 JCH yang sudah ditetapkan berangkat tahun 2019 ini, sudah menjalani proses persiapan diantaranya, cek kesehatan tingkat kecamatan dan Kabupaten sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu.
"Saat ini seluruh JCH sedang melakukan pembuatan paspor, yang mana prosesnya dipermudah, yakni dipusatkan di Kantor Kemenag Rohul," katanya, Selasa (12/1/2019).
Syahrudin, menyampaikan, pembuatan paspor JCH Rohul sudah berlangsung 2 tahap, dan ditahap kedua ini tinggal 5 kecamatan lagi.
"Pengurusan paspor berakhir hari ini. Sampai pagi ini, JCH dari 12 kecamatan sudah mengurus pembuatan paspor dan terkhusus tahap dua berlangsung hari ini,"sebutnya.
Diakuinya, jadwal pembuatan paspor untuk JCH dari kecamatan Bangun Purba, Tambusai , Pagarantapah, Tandun dan Kabun yang dipusatkan di kantor kemenag Rohul, tidak ke Pekanbaru.
Baca: KISAH Mahasiswi Cantik Asal Pekanbaru Menulis Buku dan Kuliah, Lakoni Beberapa Pekerjaan Sekaligus
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Hidup Mandiri, Geluti Beberapa Pekerjaan
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Cirebon Merantau di Pekanbaru, Pilih Fashion Designer dan Ikuti Intermodel
Adapun syarat yang harus dipersiapkan JCH untuk mengurus pasport, tambahnya, yakni KTP KK, Buku Nikah, dan Bukti setoran awal BPIH dari Bank ketika JCH melakukan penndaftaran haji.
Setelah proses pembuatan pasport ini, jelasnya, 432 JCH asal Rohul bakal melakukan pelunasan, sisa biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan Haji tahun 2019, yang biayanya ditetapkan senilai Rp 35 juta , belum termasuk domistik.
Syahrudin menuturkan, pelunasan akan dilakukan setelah jadwal pelunasan diumumkan sesuai keputusan Presiden.
Selanjutnya, bagi JCH yang telah melunasi akan menjalani tahap manasik haji tingkat kecamatan dan Kabupaten.
"Keberangkatan JCH Rohul pada tahun ini diperkirakan awal juli 2019 mendatang, untuk emberkasi kita masih menunggu, apakah menggunakan Emberkasi antara atau seperti biasa," pungkasnya.
Pemkab Kepulauan Meranti Minta Calon Haji Tetap Berangkat dari Embarkasi Batam
Jelang dioperasikannya Embarkasi Haji Antara Riau pada musim haji tahun, Pemkab Kepulauan Meranti mendadak melayangkan surat ke Kementrian Agama (Kemenag) RI.
Pihak Pemkab Meranti meminta agar calon jamaah haji (CJH) dari Meranti tetap berangkat melalui embarkasi haji Batam.
Surat yang ditandatangi oleh Bupati Kepulauan Meranti, Irwan Nasir itu, dibuat pada 6 Februari 2019 lalu itu sudah dikirim ke Kemenag RI.
Baca: KISAH Cewek Cantik Berdarah Minang Jadi Selebgram dan Ketemu Jodoh melalui Bisnis Online
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Model, Kuliah, Sekretaris di BUMN hingga Finalis Bujang Dara
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Banker, Jual Jilbab Karya Sendiri
Isi surat tersebut meminta kepada Kemenag agar tetap memberikan izin khusus kepada Pemkab Meranti memberangkatkan CJH melalui embarkasi Batam.
Terhadap adanya keinginan Pemprov Riau segera mewujudkan pemberangkatan JCH melalui embarkasi tersendiri di Pekanbaru dianggap mulia.
Pemkab juga menyatakan dukungannya.
Namun jika dilihat dari jarak tempuh dan besarnya biaya menuju Pekanbaru, Pemkab menilai jauh lebih efektif jika JCH berangkat lewat embarkasi Batam.
Kabag Humas Pemkab Meranti, Hery Saputra, Selasa (12/1/2019) membenarkan surat itu dikirim ke Kemenag atas dasar mempertimbangkan besarnya biaya yang harus dikeluarkan menuju Pekanbaru.
Padahal jika JCH asal Meranti berangkat melalui embarkasi Batam, ongkos jauh lebih murah.
"Ini murni masalah jarak tempuh saja. Karena kami mempertimbangkan besarnya biaya perjalanan jika jemaah harus berangkat ke Pekanbaru dulu, jika dibandingkan ke Batam," katanya.
Sementara terkait tanda tangan pernyataan dukungan Pemkab Meranti terhadap terlaksananya embarkasi haji antara Riau 2019, memang sudah menjadi komitmen seluruh kepala daerah di Provinsi Riau.
"Cuma kami minta dispensasilah,” paparnya.
Surat itu juga bukan bermaksud tidak menghormati kabupaten lain yang sebelumnya sepakat JCH Riau berangkat melalui embarkasi haji antara di Pekanbaru.
Baca: IRWAN NASIR Pastikan Syamsuar Jadi Ketua DPW PAN Riau
Baca: Bupati Siak Syamsuar Serahkan Santunan JKM BPJS TK ke Ahli Waris Pekerja Non ASN DLH Siak
Baca: HGU Habis Juli 2020, PTPN 5 Air Molek Sebut Pengajuan HGU Baru Masih di Provinsi
Karena secara geografis jarak tempuh kabupaten lain lebih dekat ke Pekanbaru.
"Kalau JCH kami ke Pekanbaru ada transit 2 kali. Sedangkan kalau ke Batam langsung sampai. Kami mempertimbangkan efisiensi waktu dan anggaran, hanya itu saja. Termasuk fisik jemaah. Apalagi usianya rata-rata diatas 50 tahun. Jumlah JCH dari Meranti yang berangkat ke Tanah Suci tahun ini di atas 100," katanya.
Asisten I Setda Provinsi Riau, Ahmad Syah Harrofie mengaku belum mengetahui secara pasti terkait surat Pemkab Meranti ke Kemenag itu.
Sebab sebelumnya pihaknya sudah memastikan seluruh bupati dan walikota di Riau mendukung keberadaan embarkasi haji antara.
"Seluruh kabupaten dan kota, artinya ada 12 kepala daerah di Provinsi Riau menyatakan setuju dan mendukung adanya embarkasi haji antara di Riau. Bentuk dukungan itu dibuktikan dengan masing-masing kepala daerah, membubuhkan tanda tangannya," katanya.
Ahmad Syah memperlihatkan langsung foto dokumen pernyataan kesiapan serta dukungan embarkasi haji antara Riau untuk tahun 2019 dari ponselnya.
Disitu Bupati Meranti, Irwan Nasir juga ikut membubuhkan tanda tangan dukungan.
"Soal keberangkatan itu terserah dia (Pemkab Meranti). Tapi mereka ka sudah teken dukungan. Jadi kalau ada satu bupati saja tidak setuju, embarkasi antara itu bisa bubar,” katanya.
Apa yang dialami Kabupaten Meranti itu menurut dia persoalan teknis.
“Sementara untuk dukungan ini kan untuk kepentingan 12 kabupaten/kota. Jangan sampai ada 1 kabupaten kota mengorbankan 11 kabupaten kota," ujarnya. (*)