Kyuu Architecture: Rumah Keluarga Besar yang Asri, Tanpa Sekat dan Ada Taman di Tengah

Seperti rumah adat yang interiornya luas dan minim sekat. Kyuu Architecture merancang sebuah rumah keluarga besar berkonsep modern.

Penulis: Fernando | Editor: Firmauli Sihaloho
tribunpekanbaru.com/fernandosihombing
Rumah adat yang interiornya luas dan minim sekat. Kyuu Architecture merancang sebuah rumah keluarga besar berkonsep modern. 

Laporan Wartawan tribunpekanbaru.com Fernando Sihombing

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sebuah keluarga besar pasti membutuhkan rumah tempat berkumpul.

Seperti saat momen-momen Hari Raya Idul Fitri dan hari besar keagamaan lainnya. Anak-anak di perantauan akan pulang bersilaturahmi dengan orang tua mereka.

Jumlah anggota keluarga besar tentu akan bertambah setelah anak berumah tangga dan memiliki anak.

Rumah besar menjadi sangat ramai dari biasanya yang hanya ditinggali ayah dan ibu.

Rumah besar identik dengan sebuah bangunan tua yang konsepnya sudah tidak kekinian.

Bahkan masih ada rumah besar yang mempertahankan konsep lawas. Seperti rumah adat yang interiornya luas dan minim sekat.

Kyuu Architecture merancang sebuah rumah keluarga besar berkonsep modern.

"Kita namakan dengan Rumah Basamo. Konsep mengadopsi rumah adat, plong plong gitu, dan modern," ungkap arsitek, Novi Seprima di Kantornya Jalan Irkab, Sidomulyo Timur. Prinsipal pada Kyuu Architecture ini menyebutkan, konsep ini diterapkan untuk sebuah rumah yang terletak di Jalan Kayu Manis, Kecamatan Tampan.

Baca: Dijual di Pinggir Jalan Lintas Pekanbaru, Polhut BBKSDA Riau Amankan Burung yang Dilindungi

Baca: Penampilan Terbaru Jennifer Dunn yang Berhijab: Perubahan Postur Jadi Sorotan, Hamil?

Baca: Ternyata Nama Ketua KPU Riau Ikut Diajukan Jadi Wabup Kampar

Novi mengatakan, rumah di atas lahan 500 meter persegi itu akan dipugar dari bentuk lamanya. Bangunan hanya 55 persen dari luas lahan.

Rumah didesain begitu nyaman dengan suasana asri dan terasa lebih luas. Indoor bahkan seperti bersentuhan langsung dengan alam bebas.

"Jadi nyaris tidak pakai AC (Air Conditioner). Cuma kipas angin," kata Novi.

Hunian dibuat terdiri dari tiga ruang besar. Yakni, ruang keluarga, ruang makan yang menyatu dengan dapur dan kamar orang tua.

Di antara ketiga ruangan itu terdapat taman yang terletak di tengah-tengah. Ruangan juga terhubung langsung dengan Car Port.

Baca: Raisa Dikabarkan Melahirkan? Manajer Ungkap Kabar Terkini. . .

Baca: Terjerat Kasus Prostitusi Online, Model Avriellia Shaqqila Berpenghasilan 10-15 Juta per Hari

Baca: Dua Kali Masuk Penjara, Wanita Ini Kembali Terciduk Pakai Sabu-sabu, Kali Ini dengan Calon Mertua

Taman dengan interior dipisahan dinding kaca yang bisa dibuka tutup.

Sehingga di dalam rumah selalu terang. Sirkulasi udara pun lancar.

Ditambah ada taman di bagian belakang.

‎Suasana rumah semakin leluasa karena tidak ada sekat beton. Kecuali kamar. Seluruh bagian ruangan terlihat dari posisi memandang manapun.

"Di dalam sedikit furnitur.Hanya karpet. Kalau keluarga ngumpul, yang duduk di karpet aja," kata Novi

Wanita 34 tahun ini mengatakan, taman di tengah interior tidak ditanami rumput.

Sebab tanah akan menjadi lembab karena tidak terkena cahaya matahari langsung. Tanah cukup ditaburi Batu Gravel agar tetap kering.

Di samping itu, tidak perlu banyak tanaman. Cukup ditambah kolam kecil berisi Ikan Koi untuk menghadirkan pemandangan lebih

Taman belakang juga begitu. Berbeda dengan taman depan yang dibuat lebih rimbun.

Baca: Prabowo Sebut Anggaran Bocor, Jusuf Kalla: Hitung-hitungannya Keliru Itu

Baca: Sopir Taksi Gantung Diri di Kamar Kos, Tulis Wasiat Kita Akan Bertemu di Alam Sana

Baca: Fadli Zon: Baru Sekarang Ini Kita Punya Presiden Bacanya Doraemon dan Sincan, Ini Sebuah Tragedi

Sehingga terlihat lebih asri dari luar.

Desain yang dibuatnya bersama Yohanes, seorang Arsitek Incharge, itu sesuai dengan kebutuhan.

Interior dan taman dalam dibuat simpel agar tidak merepotkan. Sebab rumah hanya ditinggali orang tua. "Jadi supaya maintenancenya nggak susah. Orang tua nggak capek. Rumah pun tinggal sapu, beres," jelas Novi.

Desain ini memang memerlukan banyak kaca. Bahkan pada dinding luar.

Sehingga isi rumah cukup transparan. Maka perlu pagar untuk menghalangi pandangan orang dari luar. Pagar dibuat tinggi.

Lebih baik pagar besi yang ditutup tanaman Lee KWan Yew (Likuanyu) agar mempertahankan keasrian rumah.

"Kelihatan dari luar seperti biasa aja. Tapi di dalam transparan dan asri," ungkap Novi. Rumah besar dengan kontruksi baru tidak menghilangkan kesan masa lalu. Seperti Pohon Matoa tempat bermain masa kecil anak pemilik rumah tidak ditumbah.

Selain itu, sumur yang sudah ada sejak rumah itu dibangun pertama sekali, tetap dipakai sebagai sumber utama air.

"Walau bentuknya berubah total, tapi tetap bisa jadi rumah pusaka bagi keluarga," katanya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved