Padang

BREAKING NEWS: Santri yang Dikeroyok Temannya Meninggal Dunia di RSUP M Djamil Padang

Robby Alhalim sebelumnya mengalami koma hingga akhirnya meninggal dunia Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang Senin (18/2/2019)

Editor: Sesri
Desain Grafis Tribun Pekanbaru/Didik
Ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Santri Robby Alhalim (18) yang menjadi korban pengeroyokan di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Ikhlas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), meninggal dunia pada Senin (18/2/2019) pagi.

Robby Alhalim sebelumnya mengalami koma dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang. 

“Tadi pagi, pukul 06.22 WIB, korban meninggal dunia,” kata Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi RSUP Djamil, Gustafianof kepada TribunPadang.com, Senin pagi.

Hingga pukul 10.00 WIB, jenazah masih berada di RSUP M Djamil Padang.

“Sekarang sedang di kamar jenazah, belum dibawa pulang. Keluarganya masih berada di sini (RSUP M Djamil Padang),” kata Gustafianof.

Sebelumnya, telah terjadi penggeroyokan terhadap Robby Alhalim oleh teman-temannya di asrama putra Ponpes Nurul Ikhlas Kabupaten Tanah Datar, sejak Kamis (7/2/2019) hingga Minggu (10/2/2019).

Baca: Tiga Hari Dikeroyok Teman Asrama, Santri Ini Terbaring Koma di RS M DJamil Padang

Baca: Dikira Informan, Seorang Napi Dikeroyok 16 Tahanan, Bibir Pecah dan Mata Korban Berdarah

Baca: Begini Kondisi Terkini Menpora Tampan Malaysia Usai Dikeroyok Massa Saat Hendak Naik Mobilnya

Atas hal tersebut, korban mengalami kritis dan dirawat di RSUP M Djamil Padang.

Pihak kepolisian sudah mengamankan sebanyak 17 santri terkait kasus dugaan pengeroyokan terhadap korban.

Kasat Reskrim Polres Padang Panjang Iptu Kalbert Jonaidi mengatakan, penahanan 17 santri itu setelah dilakukan prarekonstruksi, Kamis (14/02/2019).

Saat prarekonstruksi tersebut, diduga kuat 17 santri itu ikut melakukan penganiayaan terhadap korban.

"Dari hasil rekonstruksi kemarin, dua orang santri terlihat tidak melakukan tindakan penganiayaan. Jadi, dari 19 santri yang diperiksa, 17 santri kami amankan, " ucap Kalbert ketika dihubungi, Jumat (15/2/2019).

Saat ini, 17 santri ini didampingi orangtua mereka saat berada di Polres Padang Panjang.

"Kami sangat berhati-hati, mereka kan masih anak-anak. Selain orangtua, pihak pesantren juga turut mendampingi sejak anak menjalani pemeriksaan," ucap Kalbert.

Dituduh Mencuri

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Padang Panjang Iptu Kalbert Jonaidi mengatakan, pengeroyokan terjadi setelah RA dituduh sering mencuri barang milik temannya.

Berdasarkan pemeriksaan terhadap 19 santri, penganiayaan telah terjadi sejak Kamis (7/2/2019) hingga Minggu (10/2/2019) malam secara bergantian.

"Senin nya baru diketahui pihak asrama sehingga hari itu juga korban dibawa ke RSUD Padang Panjang yang akhirnya dirujuk ke RSUP M Djamil Padang. Sementara laporan ke polisi baru dilaksanakan pada Selasa, " ujar Kalbert ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (14/2/2019).

Kalbert mengatakan, penganiayaan tersebut sebagai bentuk kekesalan teman RA terhadap korban yang tidak mau berubah meski sudah diingatkan beberapa kali.

Pelaku penggeroyokan masih saling kenal dengan korban dan bahkan teman sekelas.

Sebelumnya, kasus ini ditangani oleh Polsek X Koto Kabupaten Tanah Datar. Namun, karena keterbasan personil dan menyangkut masalah anak, kasus ini dilimpahkan ke Polres Padang Panjang.

"Pada kasus ini, polisi juga mengamankan sepatu boat dan tangkai sapu yang patah sebagai barang bukti. Diduga kedua benda ini digunakan untuk menganiaya korban," ujar Kalbert. (*) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved