Pelalawan
Kisruh Saat Pengurusan E-KTP, Kadisdukcapil Pelalawan Sebut Si Caleg Sudah Sering Buat Ribut
Nifto Anin mengatakan dua pemuda yang membuat kekisruhan di kantornya, Kamis, sudah sering membuat keributan.
Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: Ariestia
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Palti Siahaan
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Pelalawan Nifto Anin mengatakan dua pemuda yang membuat kekisruhan di kantornya, Kamis pagi (21/2/2019), sudah sering membuat keributan.
Dua pemuda tersebut memang sudah kerap ke kantor Disdukcapil Pelalawan.
"Sudah seringnya ribut. Kali ini saja yang sampai ke fisik," kata Nifto, Kamis (21/2/2019).
Seperti diketahui, Kamis pagi (21/2/2019) terjadi kericuhan di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) dikawasan Bakti Praja, Pangkalan Kerinci, Pelalawan.
Baca: Videonya Viral, Siswa yang Dorong Guru Karena Meminta Handphone Akhirnya Minta Maaf
Kericuhan karena pengurusan E-KTP.
Informasi yang diperolehTribunpekanbaru.com, kericuhan bermula kala dua pemuda, yang salah satunya seorang calon legislatif mendampingi warga dalam proses pembuatan E-KTP.
Pemuda yang berstatus caleg tersebut yakni Azwar Alimin. Ia merupakan caleg untuk DPRD Pelalawan dari partai Perindo untuk dapil III.
Kekisruhan sampai massa yang terdiri dari pegawai Diadukcapil, warga san petugas Satpol PP mengejar dua pemuda tersebut ke luar kantor Disdikcapil.
Akibatnya, satu pegawai Disdukcapil bernama Surya pingsan diduga karena dipukul salah satu dari dua pemuda tersebut. Salah satu dari dua pemuda tersebut juga terkena pukulan massa sebelum diamankan petugas Satpol PP.
"Nama satu pemuda itu Azwar Alimin Musa. Dia caleg Perindo. Kawannya satu lagi sayang tidak tau namanya. Tapi ngaku aktivis. Mereka selaku datang berdua dan bikin ribut. Si Caleg dan kawannya ini memang selalu buat ribut" ujarnya.
Baca: VIDEO Ramalan Zodiak Hari ini, 22 Februari 2019: Gemini Lagi Jatuh Cinta, Aries punya banyak ide
Selama ini, saat keributan terjadi, belum sampai ke fisik. Sehingga kala pihak kepolisian di panggil, dua pemuda tersebut tidak bisa ditangkap.
"Sekarang kan ada korban fisik. Jadinya pemuda itu sekarang di Polres Pelalawan," ujarnya.
Dikatakannya, Kamis pagi, dua pemuda tersebut datang mendampingi warga Kecamatan Pangkalan Kurasakan untuk mengurus E-KTP. Ini memang selalu dilakukan dua pemuda ini.
Dari beberapa dokumen warga yang dibawa, ada yang lengkap dan ada yang tak lengkap. Bila tak lengkap, dua pemuda ini ngotot mengatakan lengkap agar diproses.