Kisah Benny Moerdani & Kopassus di Pekanbaru: Bebaskan Lapangan Udara Simpang Tiga dari PRRI
Moerdani bersama pasukan yang dipimpinnya mendapat tugas mengambil alih bandar udara Pekanbaru yang dikuasai pemberontak.
Kisah Benny Moerdani & Kopassus di Pekanbaru: Bebaskan Lapangan Udara Simpang Tiga dari PRRI
TRIBUNPEKANBARU.COM - Ada berderet-deret misi berbahaya yang telah diselesaikan Kopassus. Ini termasuk yang paling 'nekat' dan cerdas..
Perwira TNI Kopassus ini merupakan satu di antara yang terkenal pada masanya.
Dia dijuluki 'Raja Intel' sehingga sosoknya dianggap misterius.
Ini merupakan satu di antara misi paling berbahaya yang dilakukan Kopassus. Lima orang prajurit para komando menyerbu ratusan pemberontak dalam satu kota.
Saat itu, Kopassus yang saat itu masih bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) mendapat tugas menumpas pemberontakan PRRI di beberapa wilayah Indonesia.
Benny Moerdani dan prajurit RPKAD diterjunkan dari pesawat untuk bisa ke sasaran. Meski belum pernah ikut latihan terjun payung, mereka selamat sampai darat.
Jenderal TNI (Purn) Leonardus Benyamin Moerdani atau LB Moerdani, merupakan sosok misterius.
Baca: Menengok Operasi Seroja, Operasi Militer Terbesar: Prajurit Kopassus yang Tak Ganti Baju Sebulan
Baca: SOSOK Tangan Kanan Soeharto, Benny Moerdani yang Berani Kritik Bisnis Keluarga Cendana

Perwira TNI ini merupakan satu di antara yang terkenal pada masanya. Dia dijuluki 'Raja Intel' sehingga sosoknya banyak dianggap misterius.
Dia lahir di Cepu, Blora, Jawa Tengah, 2 Oktober 1932 dan meninggal di Jakarta, 29 Agustus 2004.
Karier Benny Moerdani:
Baca: Siaran Langsung Djarum Superliga Badminton 2019 Hari Ini, Sabtu (23/2/2019), Saksikan Disini!
Baca: VIDEO: Jadwal Sholat Hari Ini Untuk Wilayah Riau dan Sekitarnya, Sabtu 23 Februari 2019
- RPKAD, Kopassus
- Berbagai operasi militer: pembajakan pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 206 pada 1981
- Asisten Intelijen Menteri Pertahanan dan Keamanan
- Asisten Intelijen Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib)
- Kepala Pusat Intelijen Strategis (Pusintelstrat)
- Wakil Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin)
- Pangkopkamtib.
- Panglima ABRI
Karier pemerintahan
- Kepala Konsulat Indonesia di Malaysia Barat.
- Menteri Pertahanan dan Keamanan
- Konsul Jenderal Indonesia di Korea Selatan
Baca: Siaran Langsung Leg Kedua Piala Indonesia Persebaya vs Persidago: Kick Off Pukul 15.00 WIB.
Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini, Sabtu: Bukan Hari Baik untuk Leo, Bisnis Sagitarius Lancar Jaya!
Baca: Tak Kunjung Pindah ke Barcelona, Pemain PSG Ini Tega Pecat Ibu Sendiri Sebagai Agen
Baca: Perburuan Juara Semakin Memanas, Ini Jadwal siaran langsung Liga Inggris Pekan-27: Ada 2 Bigmatch
Misi serbu pemberontak di Pekanbaru
Kisah tentang Kopassus ini ditulis Julius Pour dalam buku Benny Tragedi Seorang Loyalis.
Saat itu, Benny bersama pasukan yang dipimpinnya mendapat tugas mengambil alih bandar udara Pekanbaru yang dikuasai pemberontak.
Operasi penumpasan PRRI merupakan satu di antara misi berbahaya yang dilakukan RPKAD yag merupakan cikal bakal Kopassus.
Letnan Satu Leornadus Benny Moerdani memimpin pasukan RPKAD yang diterjunkan dari pesawat untuk bisa ke sasaran.
Meski belum pernah ikut latihan terjun payung, Benny Moerdani sukses terjun dengan selamat.
Dia bahkan mampu memimpin pasukannya, memukul pemberontak yang berada di sekitar Lapangan Udara Simpang Tiga Pekanbaru.
Pertempuran didahului dengan serangan udara ke daerah lawan.
Baca: Ssstt, Ternyata Diam-diam Para Pria Memperhatikan 6 Hal Detail Ini Lho, Kaum Hawa Wajib Tahu Nih!
Baca: Bingung Akhir Pekan Kemana? Yuk ke Desa Wisata Buluh Cina Kampar, Ada Hammock Camp!
Baca: Raih Poin Penuh Setelah Unggul 3-0 atas Empoli, AC Milan Tempel Inter Milan
Di atas langit Lapangan Udara Simpang Tiga yang dikuasai pasukan PRRI, satu per satu pesawat pemburu P-51 Mustang dan Bomber B-25 Mitchell menukik berurutan.
Pesawat pemburu itu menghamburkan rentetan peluru berkaliber 12,7 milimeter.
Aksi gabungan fighter dan bomber itu dimaksudkan untuk mengamankan Lapangan Udara Simpang Tiga, sebelum pasukan diterjunkan
Pasukan PRRI yang mengawasi senjata Arhanud di landasan, hanya sempat memberikan perlawanan sebentar, sebelum berhamburan melarikan diri.
Di antara pasukan penyerbu itu terdapat Letnan Satu Leornadus Benny Moerdani, Komandan Komp A RPKAD.
Sebagai Danki (komandan kompi), Benny agak resah.
Pasalnya, meski memiliki kualifikasi Komando, dia sama sekali belum pernah mengikuti latihan terjun.
Baca: HASIL DRAWING Babak 16 Besar Liga Eropa atau European League, Chelsea akan Hadapi Dynamo Kyiv
Baca: Clara Gopa Duo Semangka Ditawar Rp 100 Juta oleh Pengusaha dari Kalimantan, Mau Booking 1 Kali Tidur
Baca: Oknum Anggota Polisi di Polda Sumatera Selatan Dilaporkan ke Propam karena Diduga Hamili Mahasiswi
Isyarat bersiap
Mendekati Simpang Tiga, jump master memberi isyarat bersiap.
Begitu lampu merah menyala pintu Dakota langsung terbuka.
Tiga kompi pasukan Lintas Udara berhasil mendarat dengan selamat tanpa kerugian apapun.
Para pemberontak tak mengira pasukan TNI telah mendarat.
Melihat pasukan Komando bergerak cepat sembari mengumbar tembakan, pasukan PRRI lari kocar kacir masuk hutan.
Pasukan pemberontak itu meninggalkan peralatan perang dan bantuan dari Amerika Serikat yang baru dikumpulkan di landasan.
Baca: JADWAL LIGA Akhir Pekan Ini, Ada Dua Laga Big Match, MU Vs Liverpool dan Chelsea vs Manchester City
Baca: Istri di Pelalawan Gorok Suami saat Tidur Lelap, Mengaku karena Dendam, Leher Suaminya Hampir Putus
Baca: TRIBUN WIKI: Ayo Liburan ke Siak Bulan Maret, Ada Hotspot Photo Cantik dan Bermain Bola Dalam Lumpur
Temukan peti penuh uang
Ada hal mengejutkan ditemukan RPKAD.
Saat di landasan, Letnan II Dading Kalbuadi, rekan Benny, menendang sebuah peti kayu.
Mereka terkejut saat melihat isi peti tersebut.
Ternyata, peti itu berisi uang berjumlah banyak.
Dading sempat bertanya kepada Benny, yang kemudian dijawab untuk ditinggalkan saja.
"Sudahlah jangan kau hiraukan. Tinggalkan saja, nanti kamu mati," kata Benny.
Selain uang, pasukan baret merah itu dikejutkan dengan persenjataan para pemberontak. Semuanya senjata modern.
Walau menerima bantuan senjata dari asing, rupanya, PRRI tak punya semangat juang yang tinggi.

Hanya dalam hitungan menit, Lapangan Udara Simpang Tiga jatuh ke tangan RPKAD.
Benny, dengan inisiatifnya, menyuruh seorang anggota PRRI yang menyerah untuk menyetir sebuah truk berkeliling beberapa kali di landasan.
Itu untuk memastikan tidak ada ranjau atau bobby trap yang dipasang PRRI di sekitar landasan.
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Rahasia Kopassus Benny Moerdani Serbu Pekanbaru hanya 5 Orang, Ini 'Jimat' Cerdas