Indragiri Hulu

Sosok INDUK HARIMAU dan Dua Anaknya yang Muncul di Rengat belum Terekam Kamera Trap BKSDA

Sosok induk harimau Sumatera dan dua anaknya yang muncul di Rengat, Indragiri Hulu, Riau, belum terekam kamera trap BKSDA

Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera (PRHS) Yayasan Arsari
Kondisi terkini Atan Bintang, Harimau Sumatera yang pernah diselamatkan saat terjebak di kolong ruko di Pulau Burung, Inhil. Sosok INDUK HARIMAU dan Dua Anaknya yang Muncul di Rengat belum Terekam Kamera Trap BKSDA 

Sosok INDUK HARIMAU dan Dua Anaknya yang Muncul di Rengat belum Terekam Kamera Trap BKSDA

TRIBUNINHU.COM, RENGAT - Sosok induk harimau Sumatera dan dua anaknya yang muncul di Rengat, Indragiri Hulu, Riau, belum terekam kamera trap Badan Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Tim BKSDA Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) masih melakukan pemantauan di sekitar lokasi kemunculan Harimau Sumatera di Desa Tanah Datar, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

Tim juga sudah memasang kamera trap di dua titik sekitar lokasi kemunculan Harimau Sumatera itu.

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Riau Lahir 9 Hari Setelah Soeharto Jatuh pada Reformasi 1998

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Sawahlunto Merantau di Pekanbaru, Bekerja di BUMN, Berbisnis Make Up Artis

Baca: KISAH Cewek Cantik Berdarah Biru atau Bangsawan Asal Riau, Jualan Kue dan Roti

Namun hingga (27/2/2019) belum ada tanda-tanda kemunculan harimau sumatera di sekitar lokasi tersebut.

Permohonan Lubis, Humas BKSDA Rengat mengatakan harimau sumatera tersebut diduga sudah meninggalkan lokasi tersebut.

"Pergerakan Harimau Sumatera bisa mencapai radius 80 kilometer, jadi diduga Harimau Sumatera itu sudah meninggalkan lokasi tersebut," kata Lubis, Rabu (26/2/2019).

Meski begitu, tim BBKSDA masih terus memantau di lokasi.

Tujuanya untuk menjamin areal kemunculan Harimau Sumatera tetap steril.

Terkait kemunculan Harimau Sumtera tersebut, ditemukan sejumlah kejanggalan di lokasi yang disebutkan oleh saksi yang melihat harimau tersebut.

Kejanggalan pertama tidak ditemukannya sisa makanan di lokasi tersebut.

"Biasanya induk harimau memberi makan anaknya meninggalkan sisa-sisa makanan," kata Lubis.

Kemudian tidak ditemukan adanya kotoran si sekitar lokasi tersebut.

Oleh karena itu, untuk memastikan keberadaan Harimau Sumatera tim juga menanyai sejumlah warga di Desa Tanah Datar.

"Kita menanyakan warga sekitar, di lokasi tersebut biasanya terdapat banyak monyet. Namun selama seminggu belakangan, monyet-monyet itu tak nampak. Berarti ada Harimau Sumatera di situ," kata Permohonan.

Baca: KISAH Cewek Cantik Jadi Wanita Angkatan Udara Asal Garut, Tugas di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru

Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Duta Lingkungan, Belajar Membuat Pupuk Kompos dari Sampah

Baca: KISAH Cewek Cantik Tinggi Semampai Asal Duri Merantau di Pekanbaru, Kuliah dan Berbisnis Online

Permohonan Lubis menjelaskan, hal itu sudah menjadi sifat alami hewan manjauhi wilayah yang dihuni oleh predator.

Namun apabila monyet tersebut kembali, maka Harimau Sumatera tersebut diperkirakan sudah meninggalkan lokasi tersebut.

BBKSDA mencatat empat kali kemunculan Harimau Sumatera selama dua tahun belakangan.

Sebelum terlihat di Desa Tanah Datar, Harimau Sumatera terakhir kali terlihat di Desa Payarumbai Kecamatan Seberida pada April tahun 2017 lalu.

Kemunculan Harimau Sumatera di Desa Payarumbai juga terlihat bersama dengan anaknya.

Namun Permohonan Lubis tidak bisa memastikan Harimau Sumatera yang terlihat di Desa Tanah Datar adalah sama dengan Harimau Sumatera yang terlihat di Desa Payarumbai.

"Waktu itu ada anaknya juga, tapi gak bisa saya pastikan apakah itu Harimau yang sama, karena ketika dipasang kamera trap di lokasi itu juga tak nampak Harimaunya," kata Permohonan Lubis.

Namun, Lubis memastikan bahwa ada sejumlah lokasi di wilayah Kecamatan Seberida dan Kecamatan Rengat Barat yang menjadi perlintasan Harimau Sumatera.

Pasalnya semenjak 10 tahun belakangan, BBKSDA sudah mencatat sejumlah kasus kemunculan Harimau Sumtera di sekitar wilayah Kecamatan Rengat Barat dan Seberida.

Baca: Warga Negara Asing Khususnya Warga China Masuk DPT Pemilu 2019 di Riau? Ini Kata Ketua Bawaslu

Baca: Antisipasi Warga China atau WNA Memilih pada Pemilu 2019, DPK Jadi Atensi KPU Kepulauan Meranti

Baca: Pengawas TPS Pemilu 2019 di Pekanbaru akan Dikenalkan dengan e-KTP Warga Negara Asing

Bahkan BBKSDA pernah mencatat pada tahun 2008 lalu, satu ekor Harimau Sumtera mati ditabrak oleh mobil di sekitar lokasi PTPN di Kecamatan Rengat Barat.

"Umur Harimau Sumatera yang mati ditabrak itu diperkirakan sudah berusia lima sampai enam tahun," katanya.

Habitatnya berada di sekitar lokasi PTPN tersebut.

Hal ini dibuktikan dengan temuan jejak-jejak Harimau Sumatera di sekitar areal PTPN tersebut.

Sebelumnya, seekor harimau betina dan dua ekor anaknya terlihat oleh warga Desa Tanah Datar, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) pada Senin (25/2/2019).

Berdasarkan kesaksian Warsan (39), harimau terlihat di kebun miliknya di Jalur F. Mendapat laporan kemunculan harimau, Camat Rengat Barat Hendry dan tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Inhu langsung turun ke lokasi.

"Saya baru sampai di kebun karet sangat terkejut melihat harimau yang cukup besar bersama dua anaknya tengah bermain. Melihat harimau itu saya langsung tiarap ketakutan dan merangkak keluar kebun," ucap Warsan menjelaskan kepada Camat Hendry, Selasa (26/2).

Bila melihat ciri-cirinya, diperkirakan anak harimau tersebut masih berusia tiga hingga empat bulan.

Camat Hendry dan Kades Tanah Datar, Dwi Rismawati mendampingi tim BBKSDA Inhu yang diketuai oleh Suslamat meninjau lokasi kemunculan harimau tersebut.

Baca: Kebakaran Hutan dan Lahan di Pangkalan Terap Pelalawan, Api Berasal dari Lahan Warga, Ada yang ISPA

Baca: 2.488 Warga Riau Terserang ISPA, Akibat Kabut Asap yang Disebabkan Kebakaran Hutan dan Lahan

Baca: KEBAKARAN Hutan dan Lahan di Riau, Pesawat Casa 212 TNI AU Diterbangkan untuk Proses Hujan Buatan

Tim BBKSDA melakukan observasi di lokasi tersebut dan diduga bahwa harimau betina itu beranak dan berlindung di bawah rimbunan semak di kebun warga.

"Kalau melihat tempat ini diduga harimau tersebut beranak atau bernaung di sini di bawah rimbunan semak ini," ujar Suslamat sambil menunjuk semak belukar yang berlubang dan menjorok di bawah batang pohon tua yang sudah tumbang.

Meski begitu pihaknya belum menemukan adanya jejak di sekitar lokasi yang diduga bekas sarang harimau.

Untuk lebih memastikan, pihaknya akan memasang kamera pengintai.

"Hasil observasi di lapangan ini akan kami laporkan pada pimpinnan yang nantinya akan mengambil langkah lebih lanjut. Namun untuk langkah awal kami akan memasang kamera trap di lokasi tersebut, untuk memantau pergerakan dan keberadaan harimau dimaksud," ungkapnya.

Tim BBKSDA Inhu juga mengimbau warga agar waspada atas kemunculan harimau. (Tribuninhu.com/Bynton Simanungkalit)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved