Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kisah Kasmenita Jalani Profesi Bidan, Bantu Persalinan di Tengah Hutan

Menjadi tenaga medis adalah cita-cita Kasmenita sejak kecil. Alasannya sangat sederhana dan menyentuh. Yakni, kesukaannya menolong orang.

Editor: Ariestia
Istimewa
Bidan Kasmenita STr Keb sedang memeriksa pasien. 

Mirisnya lagi, sang ibu yang hendak melahirkan berada di pondoknya yang berada di tengah kebun karet di dalam hutan. 

Hati Kasmenita langsung tergerak untuk berangkat ke rumah pasiennya tersebut.

Keputusan dalam waktu singkat harus diambil, sebab menyangkut nyawa dua manusia sekaligus, sang ibu dan jabang bayinya.

Kasmenita pun berangkat menggunakan mobil ditemani kakaknya. Namun apa daya, mobil tidak bisa langsung ke pondok si ibu yang berada di tengah kebun karet.

Perjalanan pun harus dilanjutkan dengan berjalan kaki, di tengah hutan yang gelap dan hanya dibantu oleh senter.

Sesampainya di pondok, kondisi si ibu sudah sangat lemah dan mengkhawatirkan. Berkat cekatannya Kasmenita dan pertolongan Tuhan, sang ibu dan bayinya berhasil diselamatkan.

Kasmenita mengaku saat itu, adalah hari paling mendebarkan dan menegangkan dalam kariernya sebagai bidan.

“Saat itu berbekal senter saya menerobos hutan dengan jalan kaki, ngeri membayangkannya. Bisa saja saya diterkam binatang buas atau dipatuk ular. Makin deg-degan lagi saat persalinan kondisi tensi si ibu sangat rendah. Sementara infus dan oksigen terbatas,” kata istri dari Afrizal Kasim ini.

Banyak lagi pengalaman berkesan yang dialami oleh bidan Kasmenita, semisal jauh-jauh datang mengunjungi pasien, ia kerap tidak dibayar. Bahkan ada pasien yang mendesak harus diobati saat ia sendiri juga sedang sakit .

Dan adapula pasien yang hanya mengucapkan terima kasih usai dibantu. Walaupun hanya dibayar dengan terima kasih, Bidan Kasmenita tetap tersenyum karena beliau bahagia bisa menolong pasiennya.

Dibalik duka, Kasmenita juga penuh kisah suka. Di antaranya ia bisa bertemu dengan banyak orang, dikenal banyak orang, hingga banyak masyarakat yang suka menolongnya. Selain tentunya ada kepuasan batin saat berhasil menolong kelahiran bayi.

Terkait tugasnya dalam pelayanan dasar kesehatan, terutama dalam mempersiapkan seorang ibu dalam masa kehamilan dan menyambut kelahiran bayi, Kasmenita masih menghadapi kendala dalam mempersiapkan gizi anak.

Di antara kendalanya datang dari orangtua yang tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi karena dana terbatas.

Meski program pemberian makanan tambahan (PMT) berupa biskuit dengan kandungan gizi yang tinggi telah digulirkan oleh Kementerian Kesehatan, tetapi tidak disambut antusias masyarakat. Banyak orangtua tak mau datang membawa anaknya ke Posyandu.

“Namun kami tak menyerah. Upaya yang dilakukan di antaranya melakukan home visit, mendatangi langsung rumah balita,” jelas Kasmenita.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved