Brenton Tarrant Diisolasi atau Tewas Dibunuh!
Pelaku penembakan di masjid di Selandia Baru yang kini jadi terdakwa yakni Brenton Tarrant akan dipenjara dalam ruangan sendiri atau diisolisi khusus.
TRIBUNPEKANBARU.COM- Pelaku penembakan di masjid di Selandia Baru yang kini jadi terdakwa yakni Brenton Tarrant akan dipenjara dalam ruangan sendiri atau diisolisi khusus.
Pria asal Australia tersebut diperkirakan akan menghabiskan masa tahanan di ruangan isolasi untuk 5 sampai 10 tahun sebelum akhirnya akan dibaurkan dengan tahanan lainnya.
Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi Brenton Tarrant terbunuh oleh Narapidana lain yang marah
Dilansir New Zealand Herald Senin (18/3/2019), kriminolog dari Universitas Canterbury, Selandia Baru, Greg Newbold, memperingatkan, polisi harus mengantisipasi terjadi peristiwa tak diinginkan setelah Brenton Tarrant ada di dalam penjara.
Newbold sendiri pernah merasakan kehidupan penjara, sehingga tahu betul bagaimana kondisi di dalam sana.
Newbold mengingatkan, mayoritas narapidana di penjara Selandia Baru adalah kelompok non kulit putih.
Di penjara, menurut Newbold, orang-orang ekstrimis kulit putih selama ini lebih banyak 'menundukkan kepala', karena memang bukan mereka yang berkuasa di sana.
Newbold meyakini, Tarrant akan menerima isolasi penuh selama di penjara.
"Setidaknya untuk 5 atau 10 tahun, dia akan dikurung di sel secara sendirian,"
Anggota Geng
Newbold mengatakan, Tarrant akan sangat mudah terbunuh di penjara, bila dia tak diisolasi secara total.
Sedikit saja ada kontak dengan manusia, TYarrant bisa sewaktu-waktu dibunuh di dalam penjara.
"Saat ini, dia jelas menjadi orang yang paling diburu di dalam penjara. Tidak banyak orang yang punya simpati terhadap perbuatan keji yang dia lakukan, bahkan kelompok kulit putih sekali pun," kata Newbold.
"Sekali pun orang paling rasis di negara ini, mereka tak seperti Hitler. Mereka hanya tak suka orang Asia atau muslim, tapi mereka tak mau sampai membantai orang," tambah Newbold.
Menurut Newbold, kekejian Brenton Tarrant hanya akan membuat orang-orang bersatu, untuk mengutuk aksi menjijikkan tersebut.
Selain Newbold, seorang anggota geng sempat menyampaikan informasi kepada wartawan NZ Herald : "Ada anggota kami di dalam penjara,"
Meski tak secara eksplisit mengatakan hal itu sebagai ancaman untuk memburu Tarrant, tapi pernyataan itu dianggap sebagai pesan, bahwa mereka ingin melakukan 'perhitungan' tersendiri.