Pekanbaru
SISWI SMP di Pekanbaru Riau Alami BULLY dan Pelecehan Seksual oleh Temannya, Area Sensitif Dipegang
Siswi SMP di Pekanbaru Riau diduga alami bully dan pelecehan seksual oleh temannya, area sensitifnya dipegang, Sekdako Pekanbaru mengingatkan
Penulis: Fernando | Editor: Nolpitos Hendri
Para siswa juga mesti dalam pengawasan orangtua dan guru.
Ia berharap kejadian ini adalah terakhir kalinya.
"Jadi saya tegaskan, kepala dinas harus segera menanganinya. Korban jangan sampai terpojok," ulasnya.
Seorang siswi kelas VII SMP Negeri 39 Pekanbaru berinisial LP (12) diduga menjadi korban bullying oleh teman-temannya satu kelas di sekolahnya.
Selain dibully, LP juga diduga beberapa kali menerima perlakuan tak pantas dari teman lelakinya.
Pengakuannya kepada pihak keluarga, area sensitifnya dipegang.
Akibatnya, korban mengalami depresi hingga jatuh sakit. Dia pun tak datang bersekolah.
Disampaikan abang korban, Hendro, Senin (18/3/2019), dia menerima kabar dari teman sekolahnya, bahwa adiknya menjadi korban pelecehan di sekolah.
"Sekitar dua hari lalu saya dikabarin sama temannya, kalau di sekolah adik saya mendapat pelecehan seksual dan dibully. Ini sudah yang kedua kalinya ya, jadi dadanya itu dipegang-pegang sama temannya di sana," kata Hendro.
Lebih jauh kata Hendro, korban akhirnya syok.
Dia tak mau makan sampai akhirnya jatuh sakit.
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru, Prihatin Lihat Siswa Merokok dan Remaja Terlibat Pergaulan Bebas
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Raih Nilai Tertinggi ASEAN Regional English Mathematics Science
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Riau Lahir 9 Hari Setelah Soeharto Jatuh pada Reformasi 1998
"Sekarang dia juga lagi sakit, sempat kita cek ke rumah sakit tensinya itu seratus per seratus lima puluh, hari ini dia tidak masuk sekolah," beber abang kandung korban lagi.
Terkait hal ini dipaparkan Hendro, pihak keluarga sudah mendatangi pihak sekolah dan meminta agar segera diselesaikan permasalahannya.
Dia ingin agar pihak sekolah lebih memperhatikan tingkah laku siswa-siswi di sekolah.
"Tadi kami sudah menghubungi pihak sekolah, kita lihat sampai mana tindak lanjut penyelesaian dari pihak sekolah. Tapi kalau tidak bisa selesai secara kekeluargaan terpaksa harus kami laporkan kepada yang berwajib," tegasnya.