Pekanbaru

SISWI SMP di Pekanbaru Riau Alami BULLY dan Pelecehan Seksual oleh Temannya, Area Sensitif Dipegang

Siswi SMP di Pekanbaru Riau diduga alami bully dan pelecehan seksual oleh temannya, area sensitifnya dipegang, Sekdako Pekanbaru mengingatkan

Penulis: Fernando | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Ilustrasi/Nolpitos Hendri
SISWI SMP di Pekanbaru Riau Alami BULLY dan Pelecehan Seksual, P2TP2A Minta Keluarga Melapor 

Seorang siswi SMP di Pekanbaru Riau berinisial LP mengalami bully dan pelecehan seksual, P2TP2A Pekanbaru minta keluarga melapor.

P2TP2A Pekanbaru bisa membantu pemulihan trauma psikologi yang korban alami ketika sudah melapor.

Konselor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Pekanbaru Herlia Santi meminta pihak keluarga LP (12) siswi korban pelecehan seksual dan bully di salah satu sekolah di Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru segera melapor ke P2TP2A Pekanbaru.

"Segera laporkan ke kami, kami akan bantu pulihkan trauma psikologi korban tersebut," ujar Herlia Santi kepada Tribunpekanbaru.com pada Senin (18/3/2019).

Herlia mengatakan, bully dan pelecehan yang dialami oleh LP dipastikan menimbulkan trauma yang mendalam.

Trauma tersebut, kata Herlia, akan menyebabkan korban tidak ingin sekolah, mengurung diri dalam kamar, bahkan bisa mengalami depresi berat.

Baca: JAWABAN Ustadz Abdul Somad atas Pertanyaan Jamaah tentang IBU, Buatkan Istana dan Gendong Pergi Haji

Baca: FOTO Ustadz Abdul Somad dan Ibunda Diunggah di Akun Instagram @ustadzabdulsomad, Netizen MENANGIS

Baca: KISAH Hijaber Cantik Asal Aceh Jadi Selebgram, Cantik Bak Boneka, Ada yang DM Nakal

"Setelah kami mengumpulkan data dari korban, kami juga akan memanggil pihak sekolah untuk mengetahui seperti apa peran sekolah terhadap kasus tersebut," ujar Herlia Santi.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Muzailis sangat menyayangkan adanya informasi pelecehan seksual, bully dan ancaman yang terjadi di kawasan sekolah.

Ia berjanji akan segera memanggil Kepala SMP Negeri 39 Pekanbaru.

Apalagi informasinya, LP mendapat ancaman dan perkataan yang kurang etis dari pihak sekolah.

"Kepseknya akan kami panggil untuk mengetahui permasalahan yang sesungguhnya, apakah benar ada intimidasi atau ancaman dari pihak sekolah," ujar Muzailis.

Muzailis juga menyarankan agar orangtua LP segera melaporkan dugaan pelecehan seksual dan bully yang dialami anaknya ke pihak kepolisian.

Sebab, masalah bully dan pelecehan seksual tersebut sudah masuk ke ranah hukum pidana.

"Baiknya laporkan ke pihak kepolisian saja, sebab itu sudah masuk dalam ranah hukum," ujarnya.

Sementara itu, Nawari, S.Pd bagian kesiswaan SMP Negeri 39 Pekanbaru menyatakan, pihak sekolah memang sudah melakukan pertemuan dengan keluarga korban.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved