Pengakuan Suami Lucinta Luna yang Menerima Sang Istri Transgender: Simak Bahaya Operasi Kelamin
Suami Lucinta Luna, Bigham mengaku jika ia sudah mengetahui soal isu transgender yang menerpa istrinya.
Terlepas dari hal tersebut, Lucinta Luna belum mengakui jika dirinya merupakan transgender.
Berbicara soal transgender, melakukan operasi kelamin ternyata memiliki efek yang mengerikan hingga bisa berujung pada kematian.
Di Indonesia, operasi pergantian kelamin sering kali disebut dengan istilah yang kurang tepat yaitu operasi 'transgender'.
Padahal transgender adalah istilah yang dipakai untuk menyebut orang yang cara berperilaku atau berpenampilan berbeda atau tidak sesuai dengan organ intimnya.
Kata yang tepat untuk ini seharusnya adalah operasi kelamin.
Baca: VIDEO DETIK-DETIK Pilot Bunuh Diri Setelah Tabrakan Pesawatnya ke Tempat Istrinya Bekerja
Baca: KUNJUNGAN KERJA Perdana Gubernur Riau Syamsuar, Nikmati Air Kelapa Muda di Pinggir Sawah
Baca: VIDEO SEDANG BERLANGSUNG Timnas Indonesia vs Myanmar di MNC TV, Saksikan Disini!
Peneliti mengatakan bahwa banyak orang yang sangat tertekan (depresi) dan bahkan melakukan bunuh diri setelah operasi.
Peninjauan dilakukan lebih dari 100 penelitian medis internasional dari operasi kelamin oleh fasilitas intelijen penelitian Agressive Research Intelligence Facility (ARIF) University of Birmingham.
Hasilnya operasi tidak menemukan bukti ilmiah yang kuat bahwa operasi pergantian kelamin secara klinis efektif terhadap kelangsungan hidup pasiennya.
Beberapa orang menyesali perubahan organ intimnya, percaya bahwa perawatan medis yang mereka terima gagal untuk kehidupan baru yang mereka pilih.
Direktur ARIF, Chris Hyde, mengatakan, ada ketidakpastian tentang apakah mengubah organ intim seseorang adalah hal yang baik atau buruk.
"Masih ada sejumlah besar orang-orang yang menjalani operasi tetapi tetap trauma, sering sampai pada titik melakukan bunuh diri," katanya.
ARIF yang memberi saran kepada NHS di West Midlands tentang bukti perawatan kesehatan, menemukan bahwa sebagian besar penelitian medis tentang pergantian organ intim tidak dirancang dengan baik.
Baca: Gadis Cantik Asal Pekanbaru Ini Perkenalkan Budaya Indonesia Hingga ke Jepang
Baca: Beltrame Mendarat di Bandung, 3 Pemain Persib Ini Sampaikan Harapan Hingga Singgung Soal Sikap
Dilansir dari theguardian.com, Dr Hyde menjelaskan bahwa ada tingkat ketidakpuasan yang tinggi atau bahkan bunuh diri di antara para waria setelah operasi pergantian organ intim.
Penelitian dari AS dan Belanda menunjukkan bahwa hingga seperlima pasien menyesali perubahan organ intim.
Tinjauan tahun 1998 oleh Direktorat Penelitian dan Pengembangan Eksekutif NHS menemukan bahwa percobaan bunuh diri mencapai hingga 18% yang dicatat dalam beberapa studi medis tentang kasus perubahan gender.