Berita Riau
Gubri Minta Waspada Asap Tebal yang Bisa Berakibat Munculnya Api
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyebut, kebakaran lahan di Riau sudah berhasil dipadamkan.Sekarang masih tahap pendinginan.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Hendra Efivanias
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kebakaran lahan di Riau saat ini dalam tahap pendinginan, Senin (8/4/2019).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyebut, kebakaran lahan di Riau sudah berhasil dipadamkan.
Meskipun hingga saat ini masih ada beberapa wilayah yang masih dalam tahap pendinginan.
Baca: Satpolair Amankan 4 Rakit Kayu Diduga Hasil Ilegal Logging di Meranti
erdasarkan data BPBD Riau beberapa wilayah yang saat ini masih dalam tahap pendinginan ada di Dusun Tua Makmur, Desa Bantan Sari, Kecamatan Bantan Bengkali.
Kemudian, di Bukit Kapur Dumai, Jalan Datuk Manan, Keluarahan Teluk Makmur, Kota Dumai serta di Jalan Hasan, Desa Bantan Sari, Kecamatan Bantan Bengkalis.
Baca: Kapolda Sandang Gelar Datuk Panglimo Sutan Dirajo dari Kenegerian Air Tiris Kampar
"Kemudian di Jalan Perbatasan, Kelurahan Guntung dengan Kelurahan Teluk Makmur, Kota Dumai juga dalam proses pendinginan lanjutan. Ini memang harus diperhatikan, karena dibeberapa masih ada asap tebal yang bisa berakibat kembali muncul api. Apalkagi dengan kondisi angin kencang dan panas terik," kata Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger.
Edwar mengungkapkan, hujan yang mengguyur sejumlah wilayah di Provinsi Riau selema beberapa hari belakangan ini cukup membantu proses pemadaman kebakaran lahan di Riau.
"Alhamdulillah Allah menolong kita dengan hujan, beberapa titik hotspot yang ada kemarin telah padam, sekarang tinggal beberapa titik aja di Dumai yang sedang melakukan pendinginan," kata Edward.
Meski demikian, pihaknya tetap melakukan pemantuan dan partroli serta pendinginan di sejumlah lokasi yang sebelumnya terjadi kebakaran lahan.
Sebab jika tidak diawasi, bisa saja ambil kembali muncul dan meluas.
"Sementara ini memang sudah clear, tapi kita tetap waspada dan mengajak semua lapisan masyarakat untuk tidak terbakar lahan lagi," ujarnya.
Kewaspadaan perlu ditingkatkan, apalagi mulai bulan Juni mendatang diprediksi akan memesuki musim kemarau yang cukup ekstrim.
Sehingga sangat berpotensi munculnya kembali titik api dan kebakaran lahan di Riau.
"Iya, memang kalau prediski BMKG kan sampai Mei masih ada hujan, mudah-mudahan lah, dengan adanya hujan ini bisa meringankan tugas kita selama ini. Sekarang masih standby di posko, ada tiga Heli dari BNPB," kata Edwar Sanger.
Seperti diketahui, akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau sejumlah wilayah di Riau terkena dampak kabut asap.

 
			
 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											