Pekanbaru

Material Jembatan Siak IV Pekanbaru Banyak Hilang, Dinas PUPR Laporkan ke KKJTJ, Ini Rekomendasinya

Belum genap satu bulan dioperasikan, Jembatan Siak IV yang secara resmi dibuka untuk umum Senin (18/3/2019) lalu terancam ditutup sementara.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ariestia
TribunPekanbaru/Syaiful Misgio
Puluhan Baut Hilang Dicuri Maling, Begini Kondisi Terkini Jembatan Siak IV 

Material Jembatan Siak IV Pekanbaru Banyak Hilang, Dinas PUPR Laporkan ke KKJTJ, Ini Rekomendasinya

TRIBUNPEKANBARU.COM - Belum genap satu bulan dioperasikan, Jembatan Siak IV yang secara resmi dibuka untuk umum Senin (18/3/2019) lalu terancam ditutup sementara.

Penyebabnya adalah, banyaknya material jembatan yang hilang dicuri maling.

Jembatan Siak IV Pekanbaru yang diberinama Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Marhum Bukit) diresmikan oleh Gubernur Riau, saat itu, Wan Thamrin Hasyim, Kamis (14/2/2019) lalu.

Setelah dioperasikan, satu persatu fasilitas jembatan yang membentangkan Kota Pekanbaru dengan Rumbai ini pun rain dicuri maling.

Mulai dari pagar besi pembatas jembatan, kabel tembaga penangkal petir dan terakhir baut pengunci dibagian gerder dan balok penahan.

"Kita sudah laporkan ke Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ). Foto-foto baut yang hilang juga sudah kirimkan ke tim KKJT. Mereka minta ini segera diatasi," kata Pengendali Jembatan Siak IV Dinas PUPR Riau, Maisar Damri, Senin (15/4/2019).

Baca: Puluhan Baut Hilang Dicuri Maling, Begini Kondisi Terkini Jembatan Siak IV Pekanbaru

"Memang sejauh ini belum ada rekomendasi dari KKTJ untuk dihentikan sementara operasionalnya. Tapi kalau jumlah baut yang hilang terus bertambah dan berlanjut, kita terpaksa tutup sementara jembatan ini. Kita kan tidak mau juga nanti ada insiden yang membuat warga cidera," ujarnya.

Seperti diketahui, jembatan Siak IV Pekanbaru yang diberinama Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Marhum Bukit) diresmikan oleh Gubernur Riau, saat itu, Wan Thamrin Hasyim, Kamis (14/2/2019) lalu.

Pembangunan Jembatan Siak IV telah dimulai pada Tahun Anggaran 2009 dengan nilai kontrak sebesar Rp9.396.062.016,29. Kemudian, pada Tahun Anggaran 2010 pelaksanaan flsik dilanjutkan dengan nilai kontrak sebesar Rp16.938.180.631,30. Lalu, pelaksanaan pekerjaan Jembatan Siak IV tersebut selanjutnya dilaksanakan dengan kontrak tahun jamak (2010-2013) dengan nilai kontrak sebesar Rp348.138.463.522.

Setelah vakum, pelaksanaan pembangunan Jembatan Siak IV dilanjutkan dengan Kontrak Multiyears (2017-2018) dengan nilai sebesar Rp109.218.379.982,12.

Untuk melanjutkan pembangunan Jembatan Siak IV yang kondisinya yang sudah ditinggalkan beberapa tahun tersebut, pihaknya juga telah melakukan kajian, analisa dan review terhadap kondisi aktual jembatan.

Tujuannya, agar kelanjutan pelaksanaan pembangunan jembatan sesuai dengan kaidah peraturan yang disyaratkan dan kekuatan yang menjadi syarat utama layaknya jembatan untuk dapat dilalui kendaraan.

Baca: Aksi Pencurian Material Jembatan Siak IV Pekanbaru Sudah Dilaporkan ke Polsek Rumbai

Jembatan Siak IV direncanakan oleh Konsultan perencanaan CV Sigma Momen pada Tahun 2001 (dana APBN), pada tahun 2006 dilakukan Studi Kelayakan (FS) oleh CV Entercom Rekayasa dan pada tahun 2007 dilakukan review design terhadap perencanaan Jembatan Siak IV oleh PT Diantama Rekanusa.

Sementara, pelaksanaan fisiknya telah dimulai sejak tahun 2009 oleh PT Istaka Karya meliputi struktur bangunan bawah dari sisi Rumbai, pekerjaan ini dibiayai APBD. Tahun 2010, dilanjutkan oleh PT Palas Bukit Tangguh yang masih mengerjakan struktur bangunan bawah (sisi Rumbai), pekerjaan ini dibiayai APBD. Lalu, di tahun yang sama dilanjutkan PT Bina Riau Sejahtera menggunakan APBD-P untuk mengerjakan struktur bangunan bawah (sisi Rumbai) dan pengaman tebing (Sheet Pile).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved