Tak Terima Caleg yang Didukungnya Kalah, Dua Pemuda Ini Bawa Kabur Kotak Suara
tidak puas dengan perolehan suara caleg yang didukungnya, kedua pemuda tersebut membawa kabur kotak suara di TPS 13 desa Bapelle, Kecamatan Robetal,
Terkait insiden saat Pemilu yang berujung penembakan di Kabupaten Sampang menjadi perhatian Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Usai melakukan peninjauan di lima TPS di empat kabupaten kota, Rabu (19/4/2019), ia mengaku sudah menerima laporan terkait insiden tersebut.
Baca: HASIL & VIDEO Cuplikan Gol Liga Champions Manchester City Vs Tottenham:Tuan Rumah Gagal ke Semifinal
Baca: VIDEO Hihglight & Cuplikan Gol Porto vs Liverpool: Trio Firmansah Menggila, The Reds Jumpa Barcelona
Baca: HEBOH! Bawaslu Temukan KPPS Mengarahkan Pemilih Agar Coblos Calon Tertentu di 4 Ribu Lebih TPS
Baca: Jadwal Sholat Hari Ini Untuk Kota Pekanbaru dan Sekitarnya, Kamis 18 April 2019
Dan pihaknya sudah melakukan sejumlah langkah bekerja sama dengan kepolisian dari Polda Jawa Timur.
"Sudah teratasi, kita sudah koordinasi dengan Polda Jawa Timur juga. TPS yang bersangkutan akan tetap berjalan sebagaimana proses dan prosedur yang harus dilakukan. Mudah-mudahan bisa dilokalisir," kata Khofifah diwawancara di Grahadi.
Dikatakan Khofifah, pelaku yang terlibat dalam insiden menggunakan senjata api itu juga sudah berhasil diidentifikasi oleh kepolisian. Sehingga ia berharap bahwa proses Pemilu, terutama di proses perhitungan suara bisa terus berjalan sesuai dengan yang direncakan.
"Mudah-mudahan bisa dilokalisasir. Dan semua berjalan sesuai harapan," tegasnya.
Terjadi aksi bentrokan di Sampang, Rabu (17/4/2019) sekitar pukul 09.45 WIB. Tepatnya, berada di TPS 7 Dusun Tapaan Tengah, Desa Tapaan, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang.
Bentrokan ini disebabkan adanya dugaan perampasan mandat saksi oleh salah satu saksi calon legislatif (caleg) partai perserta pemilu.
Hal ini menyebabkan bentrok dua kelompok massa, yang di antaranya membawa senjata tajam hingga senapan api.
Akibatnya, seorang korban menderita luka tembak di bagian tangan sebelah kiri.
Kasus ini pun telah ditangani Polres Sampang.
Selain insiden di Sampang, Gubernur Khofifah juga menyoal tentang insiden di Blitar.
Saat pencoblosan di TPS 16 Kelurahan/Kecamatan Sukorejo ada pemilih menolak jarinya diberi tinta biru dan malah melukai petugas KPPS dengan menyayat leher dan dagu.
Menurut Khofifah hal tersebut sudah ditangani petugas. Ia memastikan hal itu tidak mengganggu jalannya pesta demokrasi di lingkungan tersebut.