Pengakuan Seorang Ayah: Saya Jual Putri Saya yang berusia 5 tahun Untuk Biaya Berobat Putra Kami
Saat usia 10 tahun, statusnya menjadi istri. Keluarga suaminya yang berusia 12 tahun membelinya dengan harga sekitar Rp49 juta enam tahun lalu.
'Harga pengantin'
Afghanistan mengalami perang berpuluh tahun dan baru-baru ini mengalami kekeringan parah. Banyak kepala keluarga yang tidak bisa bekerja.
"Dalam kebiasaan suku kami, bukanlah hal yang tabu untuk menyepakati pernikahan, bahkan bilapun anak-anak masih kecil. Namun banyak yang menikah hanya bila anak perempuan mereka sudah 18 tahun," kata ibu Nazanin.
Pengantin putra harus memberikan hadiah, terkadang uang untuk membuat kontrak.
Selain mahar, ayah calon pengantin putri atau kakak lakinya harus mendapat uang sebelum pernikahan.

Tradisi uang pengantin ini tak ada kaitannya dengan agama, kata Faizal Muzhary, peneliti dari Afghanistan Analysts Network.
Uang untuk pengantin putri tergantung sejumlah faktor termasuk status keluarga, kecantikan, usia dan pendidikan. Jumlahnya berkisar dari sekitar Rp4 juta sampai Rp1,4 miliar.
Uang pengantin di negara dengan pendapatan per kapita kurang dari Rp8 juta pertahun, dapat sangat membantu bagi sebagian keluarga di Afghanistan.
Kekeringan parah
Keluarga Nazanin mengalami kekeringan parah yang melanda sebagian besar Afghanistan pada 2018.
"Kami bekerja di ladang dan juga punya sedikit ternak. Namun harus kami tinggal semua," kata ayahnya.

Ternak mereka mati karena kekeringan di desa asal mereka di Provinsi Badghis, di dekat Herat, kota ketiga terbesar di Afghanistan dekat perbatasan Iran.
Menurut PBB, sekitar 275.000 orang mengungsi karena kekeringan. Banyak badan bantuan lokal dan internasional memberikan pasokan, namun ayah Nazanin mengatakan ia tak menerima bantuan cukup.
Terlilit hutang, masa depan dua anak perempuan mereka yang belum mencapai 10 tahun juga menjadi tak jelas.
"Bila penderitaan berlanjut, dan bila saya bisa menemukan orang yang mau membeli anak saya, saya akan lakukan itu. Saya setiap hari ditagih hutang," kata ayah Nazanin.
"Anak perempuan saya adalah satu-satunya aset," tambahnya.