Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

BPBD Tunggu Tambahan Helikopter untuk Antisipasi Kemarau Ekstrim di Bulan Juni

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau masih menunggu kedatangan satu unit helikopter jenis Sikorsky dari BNPB.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Hendra Efivanias
istimewa
Tim Satgas Darat dan helikopter BPBD Riau melakukan pemadaman pada karhutla yang terjadi di Kampung Lalang, Sungai Apit, Kabupaten Siak, Selasa (19/3/2019). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau masih menunggu kedatangan satu unit helikopter jenis Sikorsky yang sebelumnya sudah diusulkan permohonan penambahannya ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI.

Menurut keterangan Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger, Selasa (23/4/2019), saat ini permintaan tambaha heli sedang diproses oleh BNPB.

Diperkirakan tambahan satu unit heli untuk waterbombing tersebut sudah tiba di Riau tiga pekan lagi.

"Bantuan heli sekarang dalam proses pengurusan izinnya. Diperkirakan tiga minggu lagi," katanya.

Edwar mengungkapkan, heli yang akan memperkuat pemadaman kebakaran lahan melalui jalur udara tersebut didatangkan dari luar negeri.

Baca: KPU Riau Berharap Perhatian Pusat untuk Keluarga Penyelenggara Pemilu 2019 yang Meninggal dan Sakit

Baca: RUPS Luar Biasa Putuskan Bank Riau Kepri Berubah Jadi Bank Syariah

Sehingga banyak perizinan dan administrasi yang harus dipenuhi sebelum helikopter tersebut diterbangkan ke Riau.

"Iya, helinya itu heli asing, jadi harus diproses dulu izinnya," ujarnya.

Saat ini setidaknya ada 7 unit heli yang disiapkan untuk melakukan pengeboman air atau waterbombing dari udara di lokasi lahan yang terbakar.

Di antaranya 3 unit dari BNPB dan 3 unit heli dari Sinarmas serta 1 unit heli dari KLHK.

Selain mengajukan permohonan bantuan helikopter, BPBD Riau juga mengajukan permohonan peralatan seperti tenda serta peralatan teknis lainnya.

Sejumlah pejabat ditemui Edwar Sanger di BNPB, yakni Sestama BNPB Dody Ruswandi, Direktur Peralatan BNPB Rustian, Direktur Tanggap Darurat BNPB, Yolak Dalimunte.

Edwar mengungkapkan, kewaspadaan perlu ditingkatkan, apalagi mulai bulan Juni mendatang diprediksi akan memasuki musim kemarau yang cukup ekstrim.

Sehingga sangat berpotensi munculnya kembali titik api dan kebakaran lahan di Riau.

Nihil

Sementara itu, berdasarkan laporan dari Satgas Kathutla Provinsi Riau titik api di Provinsi Riau kemarin nihil.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved