Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Setahun Pria Ini Hanya Butuh Rp 114.000 untuk Makan, Ini Pola Hidup yang Diterapkannya, Mau Coba?

Awalnya Daniel tak pernah berencana menjalani gaya hidup ini, sebab dia memiliki pekerjaan yang amat baik sebagai seorang perencana finansial

Editor: Sesri
Shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Berapa biaya yang Anda habiskan untuk membeli makanan dalam satu tahun?

Jika rata-rata orang Indonesia membutuhkan Rp 100.000 sehari untuk membeli makanan maka dalam setahun dibutuhkan Rp 36.500.000 hanya untuk makan.

Namun, pria Singapura ini pernah hanya membutuhkan uang 8 dollar AS atau sekitar Rp 114.000 untuk membeli makanan dalam setahun.

Bagaimana bisa?

Hal itu ternyata dapat dilakukan Daniel Tay, seorang pria asal Singapura.

Dia ternyata menjalani gaya hidup dumpster dive atau arti harafiahnya adalah "mengorek tempat sampah"

Artinya, Daniel tak segan mengaduk-aduk tempat sampah untuk mencari makanan yang masih layak saantap dan benda-benda lain yang bisa dia digunakan.

Di sisi lain, Daniel (38) adalah seorang freegan, yaitu orang yang menentang konsumerisme dan mencoba mengurangi sampah untuk membersihkan lingkungan.

Baca: Gaya Rambut Hollywood dan Model Asing Dilarang di Kota Ini, Kalau Melanggar Didenda Rp 6 Juta

Baca: Usia di Bawah 40 Tahun Pun Bisa Terkena Serangan Jantung, Cegah dengan 5 Gaya Hidup Sehat Ini!

Baca: Kronologi Foto Viral Polisi Ganjal Truk Kontainer dengan Motor (VIDEO)

"Saya seorang freegan, yaitu seseorang yang menghabiskan sesedikit mungkin uang dan mencoba mendapatkan sesuatu dengan gratis," kata Daniel kepada harian The Strait Times soal definisinya sebagai freegan.

Namun, ternyata tak semua freegan menjalani gaya hidup dumpster begitu pula sebaliknya.

"Banyak pemulung menjalani gaya hidup dumpster, tetapi mereka bukan freegan. Mengapa? Karena mereka menjual benda yang mereka dapat dan bukan digunakan," papar Daniel.

"Lalu ada freegan yang bukan dumpster. Mereka mengumpulkan makanan dan membuat benda kebutuhan mereka sendiri," lanjut dia.

"Freeganisme adalah gaya hidup. Sebuah filosofi. Sedangkan dumpster adalah sebuah kegiatan. Ini hanya masalah memilih mana yang lebih pas untuk Anda," tambah Daniel.

Menurut Daniel, cara hidup sebagai dumpster yang dijalaninya amat memungkinkan dilakukan di Singapura.

Sebab, lanjut dia, banyak benda di tempat sampah Singapura yang masih dalam kondisi yang amat bagus.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved