Tahanan Rutan Siak Rusuh

UPDATE Dua Senjata Api Masih Hilang, Ini Kronologi Lengkap Kerususahan di Rutan Kelas II B Siak Riau

Anggota Polisi yang kena tembak bukan dengan peluru tajam. Lengannya terkena sedikit dengan peluru karet, sudah aman tidak ada masalah dengan hal itu

Penulis: Mayonal Putra | Editor: CandraDani
.
Proses evakuasi atau pemindahan para Napi dan tahanan di Rutan Klas II B Siak sudah mulai dilakukan dengan dikawal ketat aparat kepolisian dan TNI, Sabtu (11/5/2019) siang. 

Pada pukul 05.00 WIB, bangunan Rutan bagian depan ludes terbakar. Sebanyak 495 narapidana tetap bertahan di dalam Rutan.

Pukul 06.00 WIB, warga sekitar Rutan berdatangan menyaksikan pendinginan dan evakuasi petugas Rutan.

Pukul 07.00 WIB hingga siang petugas Rutan dan dibantu personel Kanwil Kemenkum HAM mendata para tahanan dan warga binaan. Sekitar pukul 17.00 WIB didatangkan bus pariwisata untuk mengevakuasi para tahanan. Rutan Siak dipastikan sudah dikosongkan sebelum malam tiba.

Baca: Tempatkan Personil di Perbatasan, Polres Pelalawan Bantu Cari Tahanan Kabur dari Rutan Siak

Baca: Ratusan Personel Gabungan Polri dan TNI Kawal Ketat Proses Evakuasi Tahanan dan Napi di Rutan Siak

Narapidana yang masih bertahan di dalam Rutan berhasil diwawancarai Tribun, pasca-kerusuhan. Pengakuan Narapidana mengaku bernama Wahid, sipir mengeluarkan 3 tahanan lalu dibawa ke pos jaga di depan ruangan Mapenaling. Ketiga tahanan itu ditelanjangi dan dipukuli.

"Kami teriak, jangan pukuli-jangan pukuli. Bagaimanapun kami ini senasib di sini. Kami tak terima teman kami dipukuli. Ini sudah sering terjadi kami diberlakukan seperti binatang," kata dia.

Karena hal tersebut, Wahid mengaku semua warga binaan mengamuk dan berhasil menguasai Rutan. Petugas lari terbirit-birit ke luar.

"Ini sudah puncaknya Bang. Kami sering dipukuli, diperas melalui Napi lain dan kami sudah sakit hati," kata dia.

Wahid dan kawan-kawannya mengakui kalau Kepala Rutan Gatot Suariyoko sangat baik. Hanya saja ada pihak keamanan dan petugas lain yang selalu memperlakukan tahan secara kejam.

"Kalau pak Gatot justru baik, menyuruh kami taat beragama. Anak buahnya yang jahat Bang, sering kali memukuli kami," kata dia.

Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo langsung turun ke Rutan Kelas IIB Siak Sri Indrapura, Sabtu (11/5/2019) dini hari. Ia menurunkan 2 pleton personel Satbrimobda Polda Riau serta seluruh personel Polres Siak untuk mengendalikan situasi saat terjadi kerusuhan.

Baca: 34 Napi Masih Kabur, Kapolda Riau Sebut Ada Senjata Petugas Rutan Siak Diduga Dibawa Kabur

Baca: UPDATE Kerusuhan di Rutan Siak, 153 Napi Kabur, 119 Sudah Tertangkap, Sisanya Masih Diburu

Saat ditemui Tribun di TKP, Irjen Widodo Eko menceritakan kronologis kejadian.

Berawal dari peristiwa ditemukannya warga binaan melakukan penyalahgunaan Narkoba, Jumat (10/5/2019) pukul 21.00 WIB.

Petugas Rutan melapor ke Polres Siak sehingga turun tim penyidik. Dilakukan pemeriksaan kepada warga binaan yang bersangkutan.

"Setelah anggota Polres Siak pulang, terjadi keributan, yang disinyalir dari petugas Rutan yang main kasar kepada warga binaan itu," kata dia.

Warga binaan lainnya yang melihat kejadian itu tidak terima. Akibatnya terjadi kerusuhan sehingga Rutan dikuasai warga binaan. Disinyalir bangunan dibakar oleh warga binaan saat kerusuhan itu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved