Workshop Kemenparekraf Ajarkan Pelaku Ekraf Siak Pahami Strategi Pemasaran Modern
UMKM di Siak mengikuti Workshop Strategi Pemasaran Digital untuk penguatan ekosistem ekonomi kreatif.
Penulis: Mayonal Putra | Editor: M Iqbal
TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK -Puluhan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dari berbagai kampung di Siak hadir dalam acara Workshop Strategi Pemasaran Digital untuk Penguatan Ekosistem Ekonomi Kreatif, Kamis (13/11/2025) di hotel Luxe Riverside, Siak.
Ada yang membawa contoh produk kriya, ada yang sibuk menatap layar ponsel, berusaha memahami istilah baru seperti digital marketing, branding dan marketplace.
Di antara mereka, Siti Rahma, pengrajin anyaman pandan dari Kampung Rempak memilih duduk paling depan. Ia tampak serius menulis catatan saat pemateri menjelaskan pentingnya strategi pemasaran digital.
“Saya baru tahu kalau foto produk itu bisa menentukan minat pembeli,” katanya di sela pelatihan.
Workshop bertajuk Strategi Pemasaran Digital untuk Penguatan Ekosistem Ekonomi Kreatif itu digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI di Siak. Tujuannya untuk membantu pelaku ekonomi kreatif dan UMKM Siak beradaptasi di era digital agar produk lokal bisa menembus pasar yang lebih luas.
Wakil Bupati Siak, Syamsurizal, yang membuka kegiatan tersebut, mengatakan digitalisasi bukan lagi pilihan tetapi kebutuhan.
“Kita ingin pelaku UMKM dan ekraf di Siak tumbuh bersama, menjaga keberlanjutan ekonomi daerah, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Syamsurizal menambahkan, Pemkab Siak berkomitmen memperkuat ekosistem ekonomi kreatif melalui kolaborasi lintas sektor, pendampingan berkelanjutan, serta peningkatan literasi digital masyarakat.
“Workshop seperti ini menjadi jembatan agar pelaku usaha kita bisa memanfaatkan teknologi digital secara tepat,” katanya.
Sementara itu, Radi Manggala, Direktur Pengembangan Sistem Pemasaran dan Hubungan Kelembagaan Kemenparekraf RI, melihat potensi besar dari keberagaman ekonomi kreatif di Siak, mulai dari kriya, kuliner, fesyen, fotografi, hingga perfilman.
“Siak punya kekhasan budaya yang kuat, dan itu menjadi nilai jual utama. Kami ingin potensi ini diakselerasi dengan sentuhan teknologi,” ucapnya.
Radi menegaskan, Kemenparekraf tengah memprioritaskan penguatan kekayaan intelektual dan kapasitas digitalisasi bagi pelaku Ekraf daerah. Ia berharap peserta benar-benar menerapkan ilmu yang didapat.
“Kalau produk bagus tapi tidak dikenal orang, maka kita butuh digitalisasi untuk membuka pintu pasar yang lebih luas,” ujarnya.
Menjelang sore, saat sesi diskusi berlangsung, suasana semakin hangat. Beberapa peserta mulai berani bertanya tentang cara membuat akun bisnis di media sosial atau mendaftarkan produk ke platform e-commerce. (Tribunpekanbaru.com/mayonal putra)
| Cuaca Panas, Petugas Berjibaku Padamkan Karhutla di Empat Daerah di Riau |
|
|---|
| Update Kasus Pembunuhan Teman Kencan Sejenis di Tualang, Polres Siak Ungkap Proses Hukumnya |
|
|---|
| IBTPI Pekanbaru Dorong Transformasi, Desa Kualu Nenas Kampar Masuki Era Baru UMKM Digital |
|
|---|
| Wabup Siak Lantik Delapan Pejabat Fungsional, Ini Pesan Pentingnya |
|
|---|
| PGRI Siak Teguhkan Komitmen Tingkatkan Profesionalisme Guru dan Kualitas Pendidikan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/workshop-penguatan-ekonomi-kreatif.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.