Kisah Asmara Sugeng dan Dugaan Motifnya Lakukan Mutilasi Mayat Wanita di Malang
Pelaku juga ternyata pernah mempunyai tiga istri, namun pernikahan mereka berakhir dengan perceraian.
Kisah Asmara Sugeng dan Dugaan Motifnya Lakukan Mutilasi Mayat Wanita di Malang
TRIBUNPEKANBARU.COM - Polisi terus menggali informasi untuk mengungkap motif Sugeng Angga Santoso (49), melakukan mutilasi di Pasar Besar Malang, Jawa Timur.
Dari hasil penyelidikan yang juga melibatkan psikiater, terungkap Sugeng mempunyai hubungan asmara yang rumit.
Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri mengatakan bahwa Sugeng dan korban terjalin hubungan asmara.
Selain itu, pelaku juga ternyata pernah mempunyai tiga istri, namun pernikahan mereka berakhir dengan perceraian.
“Pelaku merasa ingin memiliki korban. Pelaku pernah punya tiga istri, lalu dipisahkan, jadi pelaku punya istri lagi," ujar Asfuri pada Jumat (17/5/2019), seperti yang TribunStyle.com kutip dari SuryaMalang.
Diberitakan sebelumnya, pada polisi Sugeng menyebut mutilasi merupakan permintaan "terakhir" dan amanat dari korban.
Diketahui, Sugeng memotong-motong tubuh korban menggunakan gunting taman.
Setelah melakukan mutilasi, Sugeng akhirnya meninggalkan tubuh korban yang telah terpotong-potong di parkiran lantai 2 Pasar Besar.
Sementara itu, tato yang diukir di telapak kaki korban, juga disebut Sugeng merupakan pesan dari korban.
"Menurut pengakuan terduga pelaku seperti itu, amanat dari korban. Tapi masih kami dalami," ujar AKBP Asfuri.
Baca: Deretan Pengakuan Aneh Sugeng Pelaku Mutilasi di Malang, Ngaku Tak Membunuh Tapi Akui Memutilasi
Tidak hanya itu, Sugeng juga pernah menyukai adik kandungnya sendiri.
Menyukai adik kandung sendiri menjadi awal mula Sugeng mengalami gangguan kejiwaan.
Hal itu diketahui berdasarkan keterangan dari seorang warga Jodipan, Narto (51).
Berdasarkan keterangan Narto, warga yang tinggal di dekat rumah Sugeng dulu sudah curiga dengan gerak-geriknya ketika bersama sang adik.
Saat berada di rumah, tingkah laku Sugeng tidak terlihat sebagai seorang kakak.