Kisah Asmara Sugeng dan Dugaan Motifnya Lakukan Mutilasi Mayat Wanita di Malang
Pelaku juga ternyata pernah mempunyai tiga istri, namun pernikahan mereka berakhir dengan perceraian.
“Rumah Sugeng dibeli ayah saya sekitar 7 atau 8 tahun lalu. Saya tidak tahu kenapa rumah itu sampai dibeli.”
“Setelah itu, keluarga Sugeng entah tinggal di mana,” ucapnya.

Sejak saat itu, Sugeng jarang terlihat di kampung.
Ia lebih banyak terlihat di pinggir jalan di sekitar Jalan Gatot Subroto sampai sekitar Pasar Besar Malang.
Berdasarkan keterangannya, Sugeng kembali terlihat di Jodipan baru sekitar 5 bulan ini.
Sugeng selama ini tidur di samping rumah kosong di jalan Jodipan Wetan Gang III RT 02 RW 06.
Dalam rumah tersebut terdapat beberapa tulisan aneh yang ia tulis sendiri.
Baca: MotoGP 2021 Digelar di Indonesia, Presiden Jokowi Tinjau Kawasan Sirkuit Mandalika Lombok NTB
Diberitakan sebelumnya, korban mutilasi berjenis kelamin wanita ditemukan di Pasar Besar Kota Malang pada Selasa (14/5/2019) sekitar pukul 13.30 WIB.
Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan potongan tubuhnya yang tersebar di tiga titik lokasi berbeda di eks Gedung Matahari Departement Store Pasar Besar.
Potongan kedua kaki korban ditemukan di tangga sisi timur bersama potongan tangan, sementara kepala dan tubuh korban masing-masing ditemukan di tangga bagian tengah dan kamar mandi.
Setelah dilakukan penyelidikan, polisi akhirnya berhasil menemukan pelaku mutilasi korban dari petunjuk tulisan atau tato yang ada di telapak kaki korban.
Pelaku mutilasi, Sugeng ditangkap setelah tim K-9 polres Malang Kota melibatkan anjing pelacak dalam pencarian pelaku pada Rabu (15/5/2019).
Saat ditangkap, Sugeng mengaku memutilasi korban, namun tidak membunuh wanita yang belum diketahui identitasnya tersebut.
Lewat keterangannya, wanita tersebut meninggal dunia karena sakit yang ia derita.
Setelah meninggal selama 3 hari, Sugeng kemudian memutilasinya menggunakan gunting rambut dengan alasan karena korban sendiri yang memintanya. (TribunStyle/Listusista)
Agresif