Pilpres 2019

Kopassus dan Densus 88 Amankan Aksi 22 Mei, Begini Skema Operasi Pengamanan Oleh Pasukan Elit Ini

Pasukan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI, dan Detasemen Khusus 88 (Densus 88) akan diturunkan jika terjadi kerusuhan pada 22 Mei

Editor: Rinal Maradjo
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Kopassus dan Densus 88 Amankan Aksi 22 Mei, Begini Skema Operasi Pengamanan Oleh Pasukan Elit Ini 

Tim kemudian mengevakuasi anggota/komisioner KPU dan menyelamatkan dokumen serta server hasil penghitungan suara melalui heli.

Personel dan materi KPU tersebut kemudian diamankan ke suatu tempat yang telah ditentukan.

Ia mengatakan, personel dan materiil KPU tersebut kemudian diamankan ke suatu tempat yang telah ditentukan. Selain itu, disimulasikan juga ada anggota masyarakat yang terkena tembak dalam aksi unjuk rasa.

"Dengan cepat Satuan Kesehatan TNI yang sedang melaksanakan pengamanan di kantor KPU memberikan pertolongan pertama kepada korban dan mengevakuasi korban menggunakan mobil Ambulance Yonkes 1/Yudha Krida Husada Kostrad menuju titik jemput helikopter untuk dievakuasi ke kapal rumah sakit KRI dr Soeharso 990 yang bersandar di Dermaga Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok," kata Rahman.

Latihan pengamanan tersebut merupakan implementasi dari Tactical Floor Game (TFG) pengamanan Tahap Penghitungan Suara Pemilu Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019 di Mabes TNI pada Kamis (16/5).

"TFG ini dilaksanakan dalam rangka mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi pada proses penghitungan suara, dengan mengerahkan personel dan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista), baik TNI AD, TNI AL dan TNI AU," kata Rahman.

Satuan Penanggulangan Teror Kopassus disiagakan mengantisipasi situasi chaos pada 22 Mei. Latihan pengamanan tahap penghitungan suara Pemilu 2019 oleh Prajurit TNI telah dilakukan di Silang Monas, Jakarta Pusat, sejak pekan lalu.

Latihan Jumat (17/5) lalu, hadir Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen TNI Ganip Warsito, Asisten Logistik Panglima TNI Marsda TNI Kukuh Sudibyanto, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Sisriadi, dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono.

34 Ribu Personel

Berdasarkan pantauan Tribun Network, sebanyak 7.800 pasukan TNI, menggelar apel di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, kemarin pagi, Senin (20/5). Mereka terdiri atas 78 satuan setingkat kompi.

Di antara mereka memakai baret warna hijau muda, ungu, biru, cokelat dan hijau tua.

Posisi baret miring ke kanan dengan lambang di sebelah kiri. Pasukan dikerahkan untuk membantu Polri dalam mengamankan Gedung KPU dan Badan Pengawas Pemilu.

Dandim 0501/ JP BS Letkol (Inf) Wahyu Yudhayana mengatakan, pasukan itu terdiri dari beberapa satuan.

"Terdiri satuan Kodam Jaya, Kodam Siliwangi, Kostrad, Marinir. Saya ambil apel diminta untuk pelaksanaan tugas," kata Wahyu kepada wartawan di Monas, Gambir, Jakarta Pusat.

Ratusan anggota gabungan dari TNI-Polri mendirikan tenda di area taman Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved