Pilpres 2019

Kopassus dan Densus 88 Amankan Aksi 22 Mei, Begini Skema Operasi Pengamanan Oleh Pasukan Elit Ini

Pasukan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI, dan Detasemen Khusus 88 (Densus 88) akan diturunkan jika terjadi kerusuhan pada 22 Mei

Editor: Rinal Maradjo
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Kopassus dan Densus 88 Amankan Aksi 22 Mei, Begini Skema Operasi Pengamanan Oleh Pasukan Elit Ini 

Jarak tugu Monas dengan kantor KPU Pusat yang terletak di di Jalan Imam Bonjol, berjarak kurang-lebih 4 kilometer.

Tampak juga berjejer kendaraan taktis bertuliskan 'Korps Brimob' terparkir di lapangan Monas. Kendaraan ini merupakan alat khusus penghalau massa.

Sementara mobil-mobil TNI-Polri berpatroli di ruas Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat.

TNI-Polri mempersiapkan pengamanan jelang Rekapitulasi Nasional Komisi Pemilihan Umum atas hasil Pemilihan Umum 2019 pada Rabu besok.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal (Polisi) Dedi Prasetyo mengatakan, Polri bersama dengan TNI akan menjamin keamanan masyarakat.

"Situasi Insya Allah terkendali. Pasukan pengamanan Polri dan TNI 34 ribu (personel) lebih dalam rangka menjamin keamanan," ujar Dedi.

Detasemen Khusus 88 Polri, ucap Dedi, tengah bekerja dengan melakukan tindakan-tindakan preventif. Yakni, dengan melakukan penangkapan terhadap lebih dari 30 orang terduga teroris.

Brigjen Dedi mengimbau kepada seluruh masyarakat, untuk tetap tenang menjelang pengumuman hasil rekapitulasi suara nasional Pemilu 2019 oleh KPU

Menurut Dedi, gelaran pasukan TNI dan Polri di Monas, kemarin, dalam rangka untuk menyelaraskan cara bertindak di lapangan.

"Hari ini gelar pengamanan pasukan di Monas dan rapat koordinasi antara Polri dan TNI," ujar Dedi di Mabes Polri.

Dedi mengatakan jumlah pasukan saat ini sudah mencapai 34 ribu personel. Menurut Dedi dengan jumlah sebanyak itu penduduk DKI Jakarta akan aman.

Berdasarkan analisis intelijen, Dedi mengatakan situasi Jakarta masih kondusif hingga saat ini.

"Namun demikian untuk Polda Jabar dan Polda Banten serta beberapa Polda di Jawa tetap mempersiapkan siap siaganya dalam menangani segala macam potensi gangguan," tutur dia.

Dedi menjelaskan terdapat sejumlah wilayah yang sudah mendatakan massanya seperti dari Aceh, Pulau Jawa, Sulawesi, hingga Kalimantan. Tak hanya itu, Dedi juga memprediksi tetap ada massa yang datang ke Jakarta tetapi dalam jumlah yang bervariasi.

"Kita sudah komunikasi dengan koordinator lapangan untuk tidak perlu memobilisasi massa dalam jumlah besar, akhirnya mengecil rata-rata ada perwakilan dari setiap daerah, jumlahnya bervariasi," tutur Dedi, mantan Wakapolda Kalteng. (Tribun Network/ryo/nis/rez)



Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved