Pekanbaru
MIRIS! Siswa SD di RIAU sudah Hisap Sabu-Sabu, Pengedar Narkoba Tawarkan Rp 1000 Sekali Coba
Miris! Siswa Sekolah Dasar (SD) di Riau sudah berani menghisap sabu-sabu, pasalnya pengedar Narkoba tawarkan Rp 1000 sekali coba
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Nolpitos Hendri
Masih dalam periode ini lanjut Bahagia, yang masih berproses dalam penyidikannya (belum P21), ada sebanyak 20 perkara dengan jumlah tersangka 22 orang. Aset yang sudah diamankan, sebesar Rp 43 miliar lebih.
Sementara pada 2018 lalu ditambahkan Bahagia, BNN sudah menangani 28 laporan dengan total 42 tersangka.
Baca: Presiden JOKOWI akan Pindahkan IBUKOTA Negara Indonesia ke KALIMANTAN, Benarkah, Kapan? Bukan HOAX
Baca: VIDEO Presiden JOKOWI Pindahkan IBUKOTA Negara Indonesia ke Kalimantan Tiga Provinsi Jadi Alternatif
Baca: CALEG Cantik GERINDRA Berpotensi Duduki Kursi DPRD Pekanbaru, Ucapkan Terima Kasih kepada Pendukung
Dari mereka, aset yang disita mencapai Rp 171 Miliar.
"Tahun ini mudah-mudahan meningkat, seiring dengan semakin gencarnya pengungkapan yang kita lakukan,” bebernya.
Bahagia juga menuturkan, biasanya para bandar ini biasanya membeli aset tak bergerak untuk menyembunyikan hartanya, salah satunya dalam bentuk rumah.
Sementara itu, Bandar Narkoba Sindikat Narkotika Internasional beli mahal kapal nelayan di Indonesia.
Sebagian besar narkoba, terutama jenis sabu yang masuk ke Indonesia, sebagian besar berasal dari Malaysia.
Deputi Pemberantasan Irjen Pol Arman Depari menyebutkan, di Malaysia, barang haram ini sifatnya hanya transit saja.
Diungkapkan Jenderal bintang dua ini, selama ini pihaknya telah membangun kerjasama yang sangat baik dengan Polisi Diraja Malaysia (PDRM).
"Pengungkapan mereka yang dilakukan bulan lalu, mereka berhasil menangkap dengan barang bukti 1,2 ton sabu. Sebelumnya 600 Kg sabu," katanya, Senin (29/4/2019).
Lanjut dia, pihaknya meyakini jika barang haram ini, hendak dikirim ke Indonesia.
"Di Malaysia itu hampir tidak ada yang memakai sabu, sangat sedikit. Kami memperkirakan yang ditangkap di sana itu jatah kita, dalam tanda kutip," ungkapnya.
Baca: MAHASISWI Cantik Asal PALEMBANG Merantau di Pekanbaru Riau BERPENGHASILAN Rp 7.5 Juta dalam Sebulan
Baca: BERAWAL Kenalan di Medsos, Siswi SMP di Riau DICABULI Siswa SMA, Pelaku CUMBUI Korban di Stadion
Baca: BEJAT! Tiga Orang SISWA SMP Perkosa Siswi SD Bergantian di Bawah Pohon Durian, Korban sudah Menolak
Arman membeberkan, pabrik dan sumber pembuatan sabu ini, pihaknya belum menerima informasi ada di Malaysia.
Kebanyakan ini kata Arman, berasal dari luar Malaysia, terutama dari daerah Segitiga Emas, yaitu Thailand Laos dan Myanmar.
"Penyelundupan paling banyak melalui Selat Malaka, berasal dari perbatasan Thailand, Myanmar, masuk ke Malaysia," ucapnya.
Pengungkapan pada tahun ini, Arman menilai akan jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Tahun 2018 lalu, di 4 bulan pertama (Januari - April), pihaknya sudah berhasil mengamankan sabu 8 ton, dan ganja 52 ton.
"Ini artinya yang memakai masih banyak," tuturnya.
Arman menilai, maraknya penyelundupan narkoba, terutama lewat jalur laut, para bandar banyak yang memanfaatkan nelayan sebagai mata-mata untuk mengawasi petugas.
Tak sedikit juga dari mereka yang direkrut menjadi kurir.
"Ada juga yang disewa rumahnya jadi gudang penyimpanan (narkoba). Dibeli kapalnya, padahal nilainya mungkin tidak seberapa, tapi dibeli bandar dengan harga mahal," urainya.
"Dengan catatan, mereka juga yang mengoperasikan (kapal) untuk menjemput barang ke tengah laut," tambah Arman.
Baca: MIRIS! Tiga REMAJA Laki-laki di Riau SETUBUHI Gadis 7 Tahun Secara Bergantian di Bawah Pohon Durian
Baca: Gadis REMAJA 11 Tahun di Kampar DICABULI Pria Paruh Baya, Mengaku Saat Belajar Agama dengan Neneknya
Baca: 89 PETUGAS Pemilu 2019 di Riau Sakit dan Meninggal, JADWAL Pleno Tingkat Kabupaten-Kota Belum Jelas
Dengan tegas Arman menyatakan, jika Riau saat ini jadi daerah favorit sindikat internasional untuk menyelundupkan narkoba.
"Kalau sudah masuk ke daratan, maka biasanya dikirim lagi ke tempat tertentu sesuai pesanan di luar Riau. Kalau mereka bisa seberangkan ke Jawa, maka berpotensi menyebar ke seluruh Indonesia. Pasar Indonesia sangat besar bagi mereka," tandasnya.
MIRIS! Siswa SD di Pekanbaru sudah Hisap Sabu-sabu, Pengedar Narkoba Tawarkan Rp 1000 Sekali Coba. (Tribunpekanbaru.com/Guruh Budi Wibowo)