Pekanbaru
VIDEO Koalisi Sedia Payung Kembali Tuntut Pemko dan DPRD Serius Atasi Banjir Pekanbaru
Mereka kembali menggelar aksi karena tidak seriusnya pemerintah kota Pekanbaru untuk mengurus permasalahan banjir yang sering melanda Kota Pekanbaru
Penulis: Dodi Vladimir | Editor: David Tobing
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Puluhan orang yang tergabung Koalisi Sedia Payung (KSP) kembali menggelar aksi di depan Gedung DPRD Kota Pekanbaru, Jalan Jenderal Sudirman, Kamis (4/7).
Mereka kembali menggelar aksi karena tidak seriusnya pemerintah kota Pekanbaru untuk mengurus permasalahan banjir yang sering melanda Kota Pekanbaru saat terjadi hujan.
Dalam aksi tersebut mereka mengkritik Walikota Pekanbaru, Firdaus, yang lamban dalam menangani masalah banjir dan meminta DPRD Pekanbaru untuk memanggil walikota memaparkan pencapaiannya secara kongkrit dalam menangani banjir.
Koordinator aksi Septian Hadi mengatakan, aksi hari ini merupakan bentuk tidak seriusnya DRPD Pekanbaru untuk mengurus permasalahan banjir yang dimana DPRD Pekanbaru telah berjanji akan segera menindaklanjuti masalah banjir.
Baca: Terseret Arus Deras Parit, Jasad Wanita di Pekanbaru Ditemukan Tersangkut di Tembok Pembatas
Baca: VIDEO: Kronologis Wanita Terseret Arus Banjir di Pekanbaru, Suami Sempat Genggam Tangan Istri
"Kami belum mendapatkan komunikasi secara lanjut yang telah dijanjikan pada hari Senin, adapun tuntutan kami meminta DPRD Kota Pekanbaru memanggil Walikota Pekanbaru, ujarnya.
Korban Terseret Arus Banjir
Seorang wanita muda bernama Yeni Rizki Purwati (27), warga Jalan Suka Karya, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, bernasib naas, Selasa (18/6/2019).
Dirinya menjadi korban hanyut, terbawa derasnya arus parit besar yang meluap lantaran hujan deras yang mengguyur Kota Bertuah sejak Senin malam.
Berdasarkan informasi kepolisian, peristiwa yang menimpa korban terjadi sekitar pukul 04.30 WIB.
Tepatnya di kawasan Jalan Swadaya, atau di depan Madrasah Aliyah, Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru.
Awalnya, petugas dari Polsek Tampan mendapat informasi dari warga, bahwa ada seorang wanita yang hanyut di parit.
Dipimpin langsung Kapolsek Tampan AKP Juper Lumban Toruan, sejumlah personel turun ke lokasi.
"Menurut suami korban Anto (30), dia dan istrinya hendak berangkat ke bandara dengan sepeda motor dan melewati jalan Lobak. Karena ada genangan air, korban pun mengatakan sebaiknya berjalan kaki saja," sebut Juper.
Dia melanjutkan, saat melewati genangan air tersebut, korban tergelincir dan jatuh ke aliran parit besar tersebut.
Suami korban berusaha mengejar tubuh korban yang terus menjauh, terbawa derasnya arus. Suami korban tak berhasil meraih tubuh korban.