Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kisah Viral Tukang Rujak Naik Haji Berkat Nabung Rp 5.000, Pernah Difitnah Dagangannya Pakai Dukun

Kegigihan Sahyun untuk menabung walaupun Rp 5000 sehari berbuah manis. Tahun ini, ia dan istrinya Kaiah (71) akan berangkat menunaikan ibdah haji.

Editor: Ariestia
KOMPAS.COM/IDHAM KHALID
Aktifitas Sahyun calon jamaah haji, saat berjualan rujak di taman Selong, Lombok Timur. 

Kisah Viral Tukang Rujak Naik Haji Berkat Nabung Rp 5.000, Pernah Difitnah Dagangannya Pakai Dukun

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kegigihan Sahyun untuk menabung walaupun Rp 5000 sehari berbuah manis.

Tahun ini, ia dan istrinya Kaiah (71) akan berangkat menunaikan ibdah haji ke tanah suci Makkah dari hasil berjualan rujak.

Warha asal Kelurahan Selong, RT 13, Kecamatan Selong, Lombok Timur, Nusa Tengga Barat, merasa bersyukur dan berbahagia.

Ditemui di rumahnya yang sederhana di Kota Selong, Sahyun menyebutkan, dirinya tak menduga akan dipanggil namanya bersama istri untuk menunaikan ibadah haji tahun ini.

Selama 7 tahun sudah Sahyu berjualan rujak buah.

Baca: Anak Wakil Walikota Tidore Jadi Kuli Bangunan, Penampilannya Sangat Sederhana, Fotonya Viral

Dia selalu berusaha untuk menabung walau jumlahnya kecil, hanya Rp 5.000 per hari, dan berharap suatu saat nanti, tabungan itu bisa untuk menunaikan ibadah haji.

“Dari hasil jualan itu, saya selalu meniatkan untuk menabung sebagai biaya untuk naik haji.

Walau sedikit per hari saya tabung 5 ribu rupiah," tutur Sahyun sambil mengusap air mata bahagia.

Perjalanan sebagai penjual rujak memang tidak selalu mulus dialami oleh Sahyun.

Suatu ketika, rujak Sahyun pernah difitnah mempunyai jampi-jampi penglaris.

Karena saking larisnya, anak-anak menangis minta untuk dibelikan rujak Pak Sahyun.

“Duka yang saya paling ingat itu, pernah dibilang saya pakai jampi-jampi karena laris. Anak-anak kalau melihat rombong rujak saya menangis minta untuk dibelikan,” tutur Sahyun sambil minum kopi di rumahnya.

Sementara itu Kaidah, istrinya yang setia menemani hidup Sahyun selama ini, setiap hari bertugas membuat bumbu rujak dan pergi ke pasar membeli buah.

“Kalau saya tugasnya membuat bumbu rujak, ngulek-ngulek sambel, dan pergi ke pasar membeli buah, seperti jambu, bengkoang, mangga juga, papaya dan buah yang lainnya," kata Kaidah yang berada di samping suaminya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved