Pekanbaru
Dua Anak Penderita DBD di Pekanbaru Meninggal Dunia
Satu anak meninggal pada April 2019 silam. Sedangkan satu anak lainnya meninggal awal pekan kemarin.
Dua Anak Penderita DBD di Pekanbaru Meninggal Dunia
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dua orang anak di Kota Pekanbaru meninggal setelah menderita Demam Berdarah Dengue (DBD).
Keduanya meninggal dunia dalam kasus DBD yang terjadi selama hampir tujuh bulan ini.
Satu anak meninggal pada April 2019 silam. Sedangkan satu anak lainnya meninggal awal pekan kemarin.
Data dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, ada 284 kasus DBD di Kota Bertuah.
Kasus ini terjadi dari bulan Januari 2019 hingga pekan ketiga bulan Juli 2019.
"Saat ini ada dua pasien DBD yang meninggal dunia. Kita imbau agar masyarakat waspadai penyebaran DBD," papar Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Muhammad Amin kepada Tribun, Rabu (24/7/2019) sore kemarin.
Baca: Perebutkan 1 Orang Nenek, 2 Kakek Baku Hantam Hingga Keduanya Pun Tewas, Berikut Kisah Lengkapnya
Menurutnya, di Kecamatan Tenayan Raya menjadi satu dari lima kawasan yang cukup banyak kasus DBS. Ada 25 kasus DBD di kecamatan itu.
Jumlah kasus terbanyak ada di Kecamatan Payung Sekaki. Kasus paling banyak kasus DBD yakni 55 kasus.
Kemudian Kecamatan Tampan sebanyak 49 kasus, Kecamatan Sukajadi sebanyak 36 kasus dan Kecamatan Marpoyan Damai sebanyak 31 kasus.
Amin menyebut bahwa dinas sudah ambil tindakan. Mereka sudah melakukan fogging yang fokus di rumah penderita DBD dengan radius 200 meter.
"Ini upaya memutuskan mata rantai penularan DBD dengan membunuh nyamuk dewasa," paparnya.
Amin menganjurkan kepada masyarakat setempat agar melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Caranya dengan gotong royong bersama.
Masyarakat juga harus menerapkan 3 M yakni menguras bak penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, mengubur barang bekas. Lalu melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
Baca: Warga Sindir Pasar Modern Kuansing Riau Seperti Pasar Primitif, Ini Alasannya
Masyarakat harus mewaspadai genangan air yang ada di bak kamar mandi, penampungan air, air pembuangan kulkas, pot bunga hingga dispenser air minum.
Begitu juga barang bekas di sekitar rumah yang bisa jadi tempat air menggenang.
Pihaknya juga melakukan penyuluhan tentang DBD. Lalu dilanjutkan dengan pemberian bubuk abate secara gratis ke masyarakat setempat.
Proses pembagian bubuk abate dilakukan oleh petugas Puskesmas Tenayan Raya. (Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang)