Karhutla di Riau
Hutan di TAMAN NASIONAL Tesso Nilo Terbakar Karhutla di Riau Ada Tiga Lokasi Terparah di Pelalawan
Hutan di Taman nasional Tesso Nilo atau TNTN terbakar, kebakaran Hutan dan Lahan atau Karhutla di Riau ada tiga lokasi terparah di Pelalawan
Penulis: johanes | Editor: Nolpitos Hendri
"Iya, Pak Doni (kepala BNPB) rencana mau kesini (Riau)," kata Gubernur Riau, Syamsuar di gedung daerah, Kamis (1/8/2019).
Syamsuar membenarkan kunjungan kerja Kepala BNPB ke Riau dalam rangka untuk meninjau Karhutla yang terjadi di sejumlah wilayah di Riau.

"Memantau Karhutla di beberapa daerah, termasuk di Pulau Meranti," ujarnya.
Saat disinggung terkait kabut asap dari kebakaran lahan di Riau yang mulai menyelimuti udara di sebagian wilayah di Riau, Syamsuar tidak ingin berkomentar banyak.
Baca: Karhutla di Riau, Kabut Asap di Pelalawan Riau Makin Parah, Kualitas Udara di Pekanbaru Sedang
Baca: Karhutla di Riau Semakin Parah, Satelit Pantau 126 Hotspot Hari Ini di Riau Arah Angin ke Malaysia
Baca: JARAK PANDANG di Pelalawan Riau Hanya 3 Kilometer, Kabut Asap Melanda Pelalawan, Warga Pakai Masker
Namun dirinya membenarkan kondisi kabut asap yang mulai terjadi di Riau saat ini menyita perhatian kepala BNPN yang langsung akan melihat kondisi kebakaran lahan di Riau.
"Iyalah makanya beliau (kepala BNPB) meninjau kesini," kata Syamsuar.
Berdasarkan data dari BPBD Riau, total luas lahan yang terbakar di Riau hingga Rabu (31/7/2019) sudah mencapai 3.963 hektare. Rincianya, Rohul 2 hektare, Rohil 874 hektare, Dumai 280 hektare, Bengkalis 1.468 hektare, Meranti 232 hektare, Siak 479 hektare, Pekanbaru 76 hektare, Kampar 92 hektare, Pelalawan 134 hektare, Inhu 76 hektare, Inhil 242 hektare dan Kuansing 5 hektare.
Kabut Asap di Pelalawan Riau Makin Parah, Kualitas Udara di Pekanbaru Sedang
Kebakaran Hutan dan Lahan atau Karhutla di Riau, kabut asap di Pelalawan Riau makin parah, kualitas udara di Pekanbaru sedang.
Pagi ini Kamis (1/8/2019), kabut asap yang melanda Pangkalan Kerinci kian parah dibanding empat hari sebelumnya, ssap berasal dari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhuta) yang terjadi di beberapa lokasi.
Baca: NASIB Tiga IBU MUDA di Riau, Dicabuli Remaja 19 Tahun, Diperkosa Siang Hari hingga Dibunuh Adik Ipar
Baca: 5 FAKTA Ibu Muda di Riau Diperkosa Siang Hari, Dari Tetangga Sekampung hingga Pelaku Dihakimi Massa
Baca: KRONOLOGI Ibu Muda di Riau Diperkosa Siang Hari, Korban Ketakutan Saat Ditarik Pelaku ke Dalam Kamar
Kabut asap semakin terasa pada hidung dan cukup menyengat saat dihirup, pandangan mata juga cukup perih jika terkena secara langsung tanpa pelindung.
Situasi kabut ini sangat terbasa bagi para pengendara sepeda motor maupun pejalan kaki.
Warga Pangkalan Kerinci mulai membatasi aktivitas di luar rumah untuk menghindari bahaya asap yang terhirup.
Hal ini terlihat dari jalanan yang cukup lengang dibanding hari-hari biasanya.
"Anak-anak saya minta bermain di dalam rumah saja. Kunci jendela dan pintu baru pasang kipas angin. Asapnya makin tebal," tutur seorang warga Pangkalan Kerinci, Yefriman (43), kepada tribunpelalawan.com.