Masih Mengeluh Soal Kehidupan ? Simak Kisah Wawan Pengayuh Becak Berkaki satu Ini !
Banyak orang yang merasa tak cukup dalam kehidupan mereka, banyak juga yang merasa tak bahagia.
Setiap hari, dari pagi sampai siang hari, Wawan mangkal di seberang TBY.
Tetapi, saat sore hari ia berpindah tempat di seberang Pasar Beringharjo.
"Saya kadang sampai jam 2 pagi baru pulang. Kadang malam sampai tidur di becak juga, ya sambil nunggu penumpang," bebernya.
Penghasilanya sebagai tukang becak pun tidak menentu.
Namun, terkadang Ia juga harus rela pulang dengan tangan kosong, karena tidak mendapat penumpang.
"Kadang dapat, kadang tidak, Ya kalau ramai liburan sehari bisa dapat Rp 50.000 sampai Rp 100.000.
Ya bagi saya, berapapun, cukup tidak cukup tetap harus disyukuri," tandasnya.
Meski demikian, ada juga penumpang yang baik hati. Terkadang ada penumpang yang tidak mau diberi uang kembalian, bahkan memberikan uang lebih kepada Wawan.
Dulu, Wawan menyewa becak untuk mencari nafkah. Ia harus membayar Rp 10.000 untuk sewa becak setiap harinya.
Wawan pun bertekad untuk memiliki becak sendiri.
Ia akhirnya menyisihkan uang penghasilanya untuk ditabung.
Setelah beberapa tahun, uang tabungan itu digunakanya untuk membeli becak.
"Nabung sebisanya mas, kadang Rp 1.000 kadang ya Rp 5.000. Satu tahun lalu, Saya bisa beli becak ini, harganya Rp 700.000," tuturnya sambil tersenyum.
Baca: Lima Zodiak Ini Terkenal Paling Setia Jika Jadi Pasangan Hidup Kamu (VIDEO)
Baca: Cerita Vanessa Angel Tidur Dengan 22 Hingga 48 Orang di Penjara
Baca: KPK Warning DPRD Riau, Anggota Dewan di Riau Diminta Tak Pakai Uang Dinas Jadi Sumber Penghasilan
Mandiri sejak kecil
Wawan Setiawan dahulu tinggal bersama kedua orang tuanya di Magelang, Jawa Tengah.