Karhutla di Riau
HASIL Rapat Gubri Syamsuar dengan Jokowi Soal Karhutla di Riau, Ancaman Copot Pangdam hingga Dandim
Hasil rapat Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar dengan Presiden Jokowi soal Karhutla di Riau, Jokowi ancam copot Pangdam hingga Dandim dan Kapolda
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nolpitos Hendri
Sebab jika api sudah membesar sulit untuk dipadamkan sehingga membutuhkan biaya dan waktu serta personil yang banyak untuk memadamkannya.
"Yang paling penting adalah pencegahan, jangan sampai api membesar dan bingung untuk memadamkannya," kata Edwar mengulang kembali arahan presiden dalam pertemuan tersebut.
Baca: JADWAL Pelantikan Anggota DPRD Pelalawan Terpilih Hasil Pileg 2019 di Riau, Tunggu SK dari Gubri
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Riau dari Lima Bersaudara hingga Kuliah dan Bergabung di Grup Musik Perkusi
Baca: KABUT Asap di Pekanbaru Akibat Karhutla di Riau, Kualitas Udara di Pekanbaru Mendekati TIDAK SEHAT
Dalam rapat koordinasi tersebut presiden juga menyampaikan atensi, akan mencopot Pangdam, Kapolda, Danrem, Dandim dan Kapolres jika tidak mampu mengatasi masalah Karhutla di wilayahnya masing-masing.
Setidaknya ada empat poin penting yang disampaikan presiden dalam rapat tersebut.
Pertama soal prioritas pencegahan melalui patroli dan deteksi dini
Kedua, penataan ekosistem gambut agar tetap basah.
Ketiga, sesegara mungkin lakukan pemadaman jika ada api, jangan tunggu api membesar baru dipadamkan.
Terkahir, tingkatkan langkah Gakum dan harus konsisten.
"Pak presiden juga mengingatkan soal kabut asap tahun ini yang mulai mengganggu negara tetangga, sehingga persoalan ini diminta segara diselesaikan dengan upaya maksimal, agar kita tidak malu dengan negara tetangga yang terkena dampak asap akibat kebakaran lahan dari negara kita," katanya.
Belum ada Korban Jiwa, Menderita ISPA Capai 5.113 Orang
Jumlah korban kabut asap akibat Karhutla di Riau Capai 5.113 Orang, alami iritasi kulit-iritasi mata-Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), dan dipastikan belum ada korban jiwa.
Sekitar 3.143 orang dewasa dan 1.451 balita terdata terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kampar dari perhitungan laporan terakhir diterima Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar pada Rabu (7/8/2019).
Baca: Harimau Sumatera Masuk Kampung di Minas Riau, Berkeliaran di Tambang Migas Chevron, Warga Waspada
Baca: KISAH Pembalap Muda Riau Terpilih Jadi Anggota DPRD Rohul di Usia 30 Tahun, Peraih Suara Terbanyak
Baca: Diduga Cemburu, Pria di Pekanbaru Tusuk Wanita Pujaan dan Perut Sendiri Hingga Ditemukan Tewas
Banyaknya jumlah masyarakat terkena ISPA ini disebabkan bencana kabut asap yang melanda sebagian besar daerah Provinsi Riau yang termasuk didalamnya Kabupaten Kampar.
Kepala Dinas Kesehatan Kampar, Dedi Sambudi mengatakan jumlah masyarakat terjangkit ISPA yang dihitung dari sejak bulan Juli 2019 terua mengalami peningkatan saat ini.
Selama bencana kabut asap belum tertangani dengan baik jumlah masyarakat yang terjangkit bisa terus bertambah.