Karhutla di Riau
Gerimis 15 Menit Tak Padamkan Api, Warga di Pelalawan Riau Gelar Sholat Istisqa Ini Niat dan Caranya
Gerimis selama 15 menit belum padamkan api yang ada, warga di Pelalawan Riau tiap kecamatan gelar Sholat Istisqa atau sholat minta hujan
Penulis: johanes | Editor: Nolpitos Hendri
Gerimis 15 Menit Tak Padamkan Api, Warga di Pelalawan Riau Gelar Sholat Istisqa Ini Niat dan Caranya
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Gerimis selama 15 menit belum padamkan api yang ada, warga di Pelalawan Riau tiap kecamatan gelar Sholat Istisqa atau sholat minta hujan, ini niat dan caranya.
Kota Pangkalan Kerinci kabupaten Pelalawan Riau sempat diguyur gerimis pada, Senin (12/8/209). Namun hujan yang turun tidak bertahan lama, hanya 15 menit saja membasahi.
Baca: Dua ANAK KANDUNG Bupati Pelalawan Riau HM Harris Diusung Partai Golkar pada Pilkada Pelalawan 2020
Baca: Karhutla di Riau, Kabut Asap Semakin Tebal, PWNU Riau Gelar Sholat Istisqa Bersama Gubri Syamsuar
Baca: Satu Sendok Saja Kopi Bubuk One Coffee Sudah Kental, Rumah Kopi Kerta Jaya Pekanbaru
Baca: PANDUAN LENGKAP Sholat Istisqa: Doa Minta Hujan beserta Niat dan Tata Cara Sholat Istisqa
Air yang turun hanya berbentuk butiran kecil yang ramai tertiup angin. Belum sempat berubah menjadi hujan dengan butiran air yang besar, cucuran dari langit itu langsung berhenti dalam waktu 15 menit saja.
"Tadi sudah sempat senang hujan mau turun. Ternyata cuman sebentar dan itupun gerimis saja," ungkap warga Pangkalan Kerinci, Ardi Ibrahim (38), kepada tribunpelalawan.com, Senin (12/8/2019).
Gerimis yang turun hanya sebentar tidak membantu pemadam api Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang saat ini masih membara di beberapa lokasi di Pelalawan. Bahkan memperparah kabut asap yang ada, lantaran lahan gambut yang disiram hanya sebentar memancing asap dan jerebu naik ke udara.
Bupati Pelalawan, HM Harris menyebutkan, proses pemadaman masih berlangsun saat ini di Kecamatan Langgam, Pelalawan, di areal Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), serta lokasi lainnya. Harris juga memerintahkan sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Tengku Mukhlis, untuk menjadwalkan Sholat Istisqa.

"Untuk Sholat Istisqa sudah saya suruh untuk dijadwalkan. Kemungkinan besok, Selasa (13/8/2019), akan digelar," tutur Harris.
Sekdakab Pelalawan, H Tengku Mukhlis menyatakan, shlat Istisqa akan digelar secara serentak di 12 kecamatan masing-masing. Doa untuk meinta turunnya hujan itu dilakukan di Masjid yang telah ditentukan sebelumnya.
"Seluruh kecamatan, masing-masing menggelar doa. Kalau di Pangkalan Kerinci dilaksanakan di Masjid Al Mutaqim," tuturnya.
Sementara itu Kota Pekanbaru pada Senin (12/8/2019) pagi ini diguyur hujan dengan intensitas ringan.
Ditengah musim kemarau dan ditambah kondisi kabut asap seperti sekarang, turunnya hujan memang sangat ditunggu-tunggu oleh warga.
"Alhamdulillah, akhirnya hujan turun. Ini yang kita tunggu-tunggu," ujar salah seorang warga Jalan Melati, Kecamatan Tampan, Wira.
Dia berharap, hujan pagi ini bisa meminimalisir kabut asap yang ada.
"Semoga bisa mengurangi kabut asap, karena memang sudah parah sekali. Bikin sesak didada, mata pun perih," katanya.
Baca: Dua ANAK KANDUNG Bupati Pelalawan Riau HM Harris Diusung Partai Golkar pada Pilkada Pelalawan 2020
Baca: Karhutla di Riau, Kabut Asap Semakin Tebal, PWNU Riau Gelar Sholat Istisqa Bersama Gubri Syamsuar
Baca: Satu Sendok Saja Kopi Bubuk One Coffee Sudah Kental, Rumah Kopi Kerta Jaya Pekanbaru
Baca: PANDUAN LENGKAP Sholat Istisqa: Doa Minta Hujan beserta Niat dan Tata Cara Sholat Istisqa
"Semoga hujan yang turun sekarang juga bisa membantu memadamkan sisa-sisa kebakaran hutan dan lahan. Kita ingin bisa segera menghirup udara segar kembali," ucapnya.
Hal senada, juga disampaikan warga lainnya, Mutia. Dia berharap hujan bisa turun di daerah-daerah yang terjadi Karhutla.
"Supaya cepat hilang kabut asapnya. Sudah tak tahan kita, jangan sampai makin parah lah, seperti tahun 2015, sampai menguning asapnya saking pekatnya," tuturnya.
Sementara itu, berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG hujan ringan yang terjadi Senin pagi ini hanya terjadi di Kota Pekanbaru, Siak dan Bengkalis serta Kampar.
"Hanya sebagian Riau Pekanbaru hujan ringan dan Siak ringan-sedang, Kampar hujan ringan dan potensi juga di bengkalis hujan ringan,"ujar Kasi Data dan Informasi BMKG Marzuki kepada tribunpekanbaru.com Senin.
Sedangkan untuk hotspot atau titik panas di Provinsi Riau, berdasarkan pantauan satelit hanya terpantau 8 titik yang tersebar di Pelalawan 3 titik, Bengkalis 1 titik, Inhu 3 titik dan Inhil 1 titik.
PANDUAN LENGKAP Sholat Istisqa: Doa Minta Hujan beserta Niat dan Tata Cara Sholat Istisqa
Riau dan sebagian daerah di Kalimantan saat ini diterpa oleh kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
Kebakaran sulit dipadamkan meski petugas dan pemerintah sudah mengupayakan segala cara.
Selain lahan gambut, saat ini Indonesia juga sedang musim kemarau.
Oleh karena itu, petugas pemadam semakin kesulitan.
Meski begitu, sebagai masyarakat awam, khususnya beragama Islam bisa membantu lewat doa.
Pada kondisi dimana hujan tak kunjung turun, umat Islam diajarkan untuk berdoa dan Solat meminta hujan turun kepada Allah SWT.
Solat minta hujan atau Salat Istisqa dilaksanakan dua rakaat seperti Solat Id.
Perbedaan kedunya terletak pada penempatan khutbah, pembacaan takbir, dan arah khatib pada khutbah kedua.
Baca: Disergap KKB Papua saat Ngobrol dengan Teman, Briptu Heidar Gugur, Jenazah Akan Dibawa ke Makassar
Baca: DOWNLOAD MP3 Lagu Minang Terbaru: Ada Ipang, Andra Respati Hingga Kintani (VIDEO)
Baca: Dijuluki Ratu Sosialita, Ternyata dari Sini Asal Uang Meyssi: Modusnya Bikin Geleng Kepala
Baca: Usai Tumbangkan Laos 2-1, Timnas U18 Tantang Myanmar: Tonton Video Live Timnas U18 vs Myanmar
Melansir tulisan Alhafiz K yang dilansir NU.or.id berjudul Tata Cara Shalat Istisqa atau Meminta Hujan, Syekh Abdullah Bafadhal Al-Hadhrami menyampaikan, mereka shalat istisqa sebanyak dua rakaat seperti shalat Id berikut takbirnya.
Seseorang yang menjadi khatib kemudian menyampaikan khutbah dua atau sekali.
Khutbah setelah shalat lebih utama.
Khatib beristighfar dalam khutbah sebagai pengganti takbir pada khutbah Id.
Khatib berdoa dengan jahar (lantang), lalu menghadap kiblat setelah lewat sepertiga pada khutbah kedua.
Khatib dan jamaah memutar pakaian (selendang atau sorban) ketika itu.
Baca: Sinopsis Bepannah ANTV Episode 9 Hari Selasa (13/8/2019): Zoya Melihat Mahi dan Ibunya (VIDEO)
Baca: Dosen dan Mahasiswa Kukerta Integrasi UNRI Taja Pelatihan Bikin Paving Block dari Limbah Abu Terbang
Baca: Sinopsis Ishq Mein Marjawan ANTV Episode 23 Selasa (13/8): Sidik Jari Arohi dan Tara Ditukar (VIDEO)
Pada saat itu, khatib meningkatkan kesungguhan berdoa sirr (rahasia) dan jahar (lantang), setelah itu ia kembali menghadap ke arah jamaah.
Sebagaimana shalat Id, orang yang shalat istisqa juga dianjurkan bertakbir dan mengangkat kedua tangan sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua.
Setelah shalat dua rakaat, khatib menyampaikan khutbah shalat istisqa.
Hanya saja khatib mengganti lafal takbir dengan lafal istighfar karena lafal ini lebih sesuai dibandingkan lafal takbir dalam konteks meminta hujan.
Baca: Satu Sendok Saja Kopi Bubuk One Coffee Sudah Kental, Rumah Kopi Kerta Jaya Pekanbaru
Baca: PANDUAN LENGKAP Mandi Wajib (Ajaran Islam) Mandi Wajib Setelah Haid dan Nifas
Berikut ini ringkasan tata cara shalat istisqa:
1. Shalat dua rakaat.
2. Rakaat pertama takbir tujuh kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.
3. Rakaat kedua takbir lima kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.
4. Khutbah dua atau sekali sebelum (atau setelah) shalat. Khutbah setelahshalat lebih utama.
5. Sebelum masuk khutbah pertama khatib membaca istighfar sembilan kali.
6. Sebelum masuk khutbah kedua khatib membaca istighfar tujuh kali.
7. Perbanyak doa dalam khutbah kedua. Wallahu a‘lam
Berikut doa shalat istisqa yang diriwayatkan oleh sejumlah perawi seperti Imam As-Syafi’i, Abu Dawud, dan perawi lainnya.
Berikut ini merupakan doa istisqa yang dikutip dari Syekh Sa‘id bin Muhammad Ba‘asyin, seperti dilansir NU.or.id:
اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا هَنِيئًا مَرِيعًا غَدَقًا مُجَلَّلًا عَامَّا طَبَقًا سَحًّا دَائِمًا
اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ
اللَّهُمَّ إِنَّ بِالْعِبَادِ وَالْبِلَادِ وَالْبَهَائِمِ وَالْخَلْقِ مِنَ الْبَلَاءِ وَالْجَهْدِ وَالضَّنْكِ مَا لَا نَشْكُو إِلَّا إِلَيْكَ
اللَّهُمَّ أَنْبِتْ لَنَا الزَّرْعَ وَأَدِرَّ لَنَا الضَّرْعَ وَاسْقِنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْسَمَاءِ وَأَنْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْأَرْضِ
اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْجَهْدَ وَالْجُوعَ وَالْعُرْيَ وَاكْشِفْ عَنَّا الْبَلَاءَ مَا لَا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ
اللَّهُمَّ إِنَا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ كُنْتَ غَفَّارًا فَأَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا
Allāhummasqinā ghaitsan mughītsan hanī’an marī‘an (lan riwayat murī‘an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan dā’iman.
Artinya, “Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi.”
Allāhummasqināl ghaitsa, wa lā taj‘alnā minal qānithīn.
Artinya, “Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan. Jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus harapan .”
Allāhumma inna bil ‘ibādi wal bilādi wal bahā’imi wal khalqi minal balā’i wal juhdi wad dhanki mā lā nasykū illā ilaika.
Artinya, “Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan di mana kami tidak mengadu selain kepada-Mu .”
Allāhumma anbit lanaz zar‘a, wa adirra lanad dhar‘a, wasqinā min barakātis samā’i, wa anbit lanā min barakātil ardhi.
Artinya, “Ya Allah, tumbuhkan tanaman kami, deraskan air susu ternak kami, turunkan pada kami air hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dari berkah bumi-Mu.”
Allāhummarfa‘ ‘annal jahda wal jū‘a wal ‘urā, waksyif ‘annal balā’a mā lā yaksyifuhū ghairuka.
Artinya, “Ya Allah, angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan. Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu.”
Allāhumma innā nastaghfiruka, innaka kunta ghaffārā, fa arsilis samā’a ‘alainā midrārā.
Artinya, “Ya Allah, sungguh kami memohon ampun kepada-Mu, karena Kau adalah maha pengampun. Maka turunkan pada kami hujan deras dari langit-Mu.”
Niat Solat Istisqa
أُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلإِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ (……..) لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli Sunnatal Istisqa’i rak’ataini (imaman atau ma’muman) Lillahi Ta’ala.
Artinya: Saya Niat Salat Sunah Istisqa’ Dua Rakaat (jadi imam atau makmum) karena Allah Ta’ala “.
Menjalankan salat Istisqa, disunnahkan dikerjakan saat matahari mulai beranjak atau kira-kira sepertiga jam setelah terbitnya matahari seperti waktu Shalat Id.
Gerimis 15 Menit Tak Padamkan Api, Warga di Pelalawan Riau Gelar Sholat Istisqa Ini Niat dan Caranya. (Tribunpelalawan.com/Johannes Wowor Tanjung/Rizky Armanda)