Warga Sekitar tak Pernah Curiga, Kaget setelah Polisi Mengamankan Empat orang dari Klinik Berobat

Warga Sekitar tak Pernah Curiga, Kaget setelah Polisi Mengamankan Empat orang dari Klinik Berobat

Editor: Budi Rahmat
Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir
Warga Sekitar tak Pernah Curiga, Kaget setelah Polisi Mengamankan Empat orang dari Klinik Berobat 

Warga Sekitar tak Pernah Curiga, Kaget setelah Polisi Mengamankan Empat orang dari Klinik Berobat

Warga Sekitar tak Pernah Curiga, Kaget setelah Polisi Mengamankan Empat orang dari Klinik Berobat

TRIBUNPEKANBARU.COM- Tak ada yang mengetahui jika klinik  berobat tersebut melakukan praktik aborsi.

Setelah polisi mengamankan empat orang dari lokasi, barulah semuanya kaget dan tidak menyangka.

Orang-orang disana hanya menetahui jika biaya berobat di klinik tersebut terbilang mahal.

Warga Kampung Siluman, Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi mengaku terkejut Klinik Aditama Medika dekat kediaman mereka digrebek polisi pada Rabu (7/8/2019) lalu, dengan tuduhan melakukan praktik aborsi ilegal.

"Enggak pernah dengar kalau ada aborsi. Pernah ada ibu hamil yang perawatan sesar di sini. Sesarnya sih di tempat lain," ujar Iwan (55) pemilik toko kelontong yang terpaut 50 meter dari klinik saat ditemui Kompas.com, Senin (12/8/2019).

Pendapat serupa diakui Bowo (30), pedagang mie ayam yang berdagang dekat klinik tersebut.

Ia mengaku, tak pernah menaruh curiga pada klinik tersebut, termasuk tiga orang perawatnya.

Andai ada praktik persalinan pun, ibu-ibu dengan hamil besar pasiennya. "Enggak pernah dengar ada praktik aborsi. Saya kaget ada polisi banyak banget," ujar Bowo.

Warga mengaku, klinik merangkap rumah bersalin yang telah beroperasi dua tahun itu sehari-hari dikunjungi para pasien dengan keluhan umum.

Klinik Aditama Medika di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi yang digrebek polisi lantsran diduga melakukan praktik aborsi ilegal.
Klinik Aditama Medika di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi yang digrebek polisi lantsran diduga melakukan praktik aborsi ilegal. ((Vitorio Mantalean))

Iwan, warga lain, mengaku pernah beberapa kali berobat di sana jika terserang demam, namun merasa ongkos berobat di sana agak mahal.

"Biasa lah, pasien demam berdarah, usus buntu, kencing batu. Klinik biasa, misalnya situ panas, dirawat gitu," ujar Iwan. "Kalau orang kampung lagi banyak berobat, di sini ramai, ibaratnya nemenin," imbuhnya.

Beni (50), pedagang bebek goreng yang lokasinya persis di seberang Klinik Aditama juga heran jika klinik tersebut melakukan praktik aborsi ilegal.

Ia mengaku sering mengantarkan makanan ke klinik tersebut dan tak pernah menjumpai sesuatu yang mencurigakan. "Obat-obatan sama kamar saja. Enggak ada yang mencurigakan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved