Bukit Soeharto, Lokasi Ibukota Negara yang Baru Mirip Canberra? Ini Kata Isran Noor di ILC Tv One

Isran Noor menyebut di kawasan Bukit Soeharto banyak lubang-lubang bekas penambangan batu bara.

Editor: Muhammad Ridho
TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
Lahan Tahura Bukit Soeharto yang berada di sisi timur titik KM 35 Jalan Tol Balikpapan Samarinda, Selasa (7/5/2019). Presiden Joko Widodo dan rombongan meninjau lokasi Tahura Bukit Soeharto yang ditawarkan Pemprov Kaltim untuk menjadi lokasi Ibukota Negara yang baru. 

Bahas Pemindahan Ibukota di ILC TvOne, Gubernur Kaltim Sebut Bukit Soeharto Mirip Canberra

TRIBUNPEKANBARU.COM - Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menilai kawasan Bukit Soeharto di Kabupaten Kutai Kartanegara akan mirip seperti Canberra jika dijadikan ibu kota baru RI.

Hal itu dikemukakan Isran Noor saat tampil sebagai pembicara dalam program Indonesia Lawyers Club (ILC) bertajuk "Perlukah Ibu Kota Dipindahkan?" yang tayang di tvOne, Selasa (20/8/2019) malam.

Isran Noor menyebut di kawasan Bukit Soeharto banyak lubang-lubang bekas penambangan batu bara.

Kondisi seperti itu, kata Isran, mirip seperti Kota Canberra, Australia.

"Bukit Soeharto itu bukan hutan lindung, melainkan hutan produksi eks HPH Inhutani. Hutan lindung itu di selatannya, namanya Hutan Lindung Sungai Wain. Kiri kanan (Bukit Soeharto) dikelola masyarakat, ada kebun tapi semua tidak legal. Ada tambang juga, lubang tambang banyak. Kalau dijadikan ibu kota mirip Canberra lah," kata Isran Noor.

Tak hanya itu, Isran Noor juga menjelaskan jika Bukit Soeharto adalah sebuah kawasan yang strategis.

Di sana terdapat sumber air baku yang lumayan besar.

Bahkan pemilik HPH-nya, Hashim Djojohadikusumo yang tak lain adik Prabowo Subianto, menurut Isran Noor pernah berencana akan membangun sumber air tersebut dan menyuplai ke kawasan sekitar.

"Jadi jangan khawatir miskin kita mindahkan ibu kota, berkahnya ada. Di Kaltim sekarang sering turun hujan, itu semua berkah," kata Isran Noor.

Menurut Isran Noor, Pemda dan masyarakat di Kaltim selalu siap jika ibu kota negara dipindahkan ke Kaltim. 

"Pasti siap karena kami punya motto Sami'na Wa Atho'na, mendengar dan taat," kata Isran Noor.

"Soal pindah dan tidak pindah, kami tidak urusi itu. Mungkin dalam pikiran pak presiden, ya ini sudah lama untuk (segera) direalisasikan," pungkas Isran Noor.

Lebih lanjut, mantan Bupati Kutai Timur itu menilai jika ibu kota pindah ke Kaltim, bukan hanya menggembirakan bagi masyarakat di Kaltim, melainkan juga sebagai kontribusi pemerintah pusat terhadap daerah tersebut.

Mengingat Kaltim selama ini merupakan daerah penyumbang hasil SDA terbesar ke pusat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved