Bukit Soeharto, Lokasi Ibukota Negara yang Baru Mirip Canberra? Ini Kata Isran Noor di ILC Tv One
Isran Noor menyebut di kawasan Bukit Soeharto banyak lubang-lubang bekas penambangan batu bara.
"Bagi kita soal uangnya dari mana, negara punya urusan. Tidak ada ceritanya negara cara berpikirnya kita tidak punya uang," kata Isran Noor.
Host ILC, Karni Ilyas sempat menyinggung dua daerah yang santer disebut sebagai kandidat ibu kota baru.
"Yang kami dengar ada dua daerah, PPU dan Kukar, mana yang paling siap?" tanya Karni.
Dengan tegas Isran Noor tegas menjawab, "Dua-duanya siap".
Selain Gubernur Kaltim Isran Noor, narasumber yang tampil di ILC di antaranya, politisi PSI Tsamara Amany, politisi PDIP Maruarar Sirait, penyanyi Rhoma Irama, pengamat politik Rocky Gerung, hingga Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah.
Ketika Gubernur Kalteng Minta Maaf ke Isran Noor
Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran meminta maaf secara langsung kepada Gubernur Kaltim Isran Noor, Selasa (20/8/2019).
Permintaan maaf itu disampaikan dalam Rapat Konsultasi Regional Pulau Kalimantan, di Hotel Novotel Balikpapan, Kalimantan Timur.

Di akhir penyampaian tanggapannya terhadap RPJMN Pemerintah Pusat, Sugianto Sabran menutupnya dengan berkelakar dengan Isran Noor, yang saat itu duduk berdampingan dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro.
"Masalah ibu kota pemerintah Indonesia, Kalimantan Tengah, mohon maaf abang saya Isran Noor. Kalimantan Tengah tidak meminta, tapi kami punya catatan sejarah historis yang baik tahun 1950," ujarnya, seraya disambut tepuk tangan peserta Konreg.
Untuk diketahui, pada 1950-an, presiden RI pertama Soekarno sempat melirik daerah di Kalimantan Tengah sebagai ibu kota negara.
Peletakan batu pertama pembangunan awal Kota Palangkaraya, jadi langkah lanjutan dari wacana kala itu.
Secara simbolis diperlihatkan dengan pembangunan tugu peringatan, yang diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 17 April 1957.
"Usaha sudah ada, doa sudah ada. Tinggal menunggu takdir Allah. Karena mau Kaltim atau Kalteng, itu hal biasa," kata Sugianto Sabran.
Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama, Gubermur Kaltim pun sempat berkelakar.
Bedanya pada awal penyampaian tanggapan, Isran Noor belakangan diketahui seharusnya menyampaikan tanggapan di akhir alias nomor urut 5 dari kepala daerah yang hadir di Konreg.
"Mohon maaf rekan-rekan, ini bukan menyalip," tuturnya seraya disambut riuh rendah tawa dan tepuk tangan.
(TribunKaltim.co/Syaiful Syafar)