Berseteru dengan Wiranto, Kivlan Zein Punya Jasa Besar Bagi Negara, Ringkus OPM Hingga Bebaskan WNI
Kisruh Kivlan Zein dengan Wiranto soal Pamswakarsa belum juga rampung di pengadilan, pasca-Kivlan menggugat secara perdata Wiranto ke Pengadilan.
Berseteru dengan Wiranto, Kivlan Zein Punya Jasa Besar Bagi Negara, Ringkus OPM Hingga Bebaskan WNI
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kisruh Kivlan Zein dengan Wiranto soal Pamswakarsa belum juga rampung di pengadilan, pasca-Kivlan menggugat secara perdata Wiranto ke Pengadilan.
Secara kepangkatan, Kivlan Zein merupakan bawahan Wiranto saat masih aktif di TNI, tetapi jangan ragukan kepiawaian Mantan Pangkostrad tersebut.
Sejumlah jasa pernah dilakukan Kivlan Zein bagi negara.
Berikut profilnya dilansir dari berbagai sumber.
Bernama lengkap Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen, S.IP, M.Si, lahir di Langsa, Aceh, 24 Desember 1946, umur 73 tahun.
Ia mengambil kedokteran di Universitas Islam Sumatera Utara agar bisa mengabdikan diri ke masyarakat. Namun, kuliahnya terhenti karena Kivlan harus sokolah militer di Akmil Magelang.
Sebelum ia mengikuti pendidikan militer, Kivlan saat menjadi siswa dan mahasiswa sudah aktif di kegiatan organisasi pelajar. Ia bergabung dengan Pelajar Islam Indonesia (PII) pada 1962.

Konflik dengan Wiranto, Dalam acara Para Tokoh Bicara 98 yang digelar di Gedung Ad Premier, Jakarta Selatan, Kivlan menuding Wiranto sebagai dalam kerusuhan 1998.
Ia juga menyebut Wiranto memainkan peranan ganda dan isu propagandis saat masih menjabat sebagai Panglima ABRI.
Kivlan Zen Adalah Militer yang disegani, Ia pernah memegang jabatan Kepala Staf Kostrad (Kas Kostrad) ABRI setelah mengemban lebih dari 20 jabatan yang berbeda.
Pada tahun 2016 Kivlan Zen menjadi Negosiator penting yang berhasil membebaskan 18 Warga Negara Indonesia dari penyanderaan yang dilakukan kelompok Abu Sayyaf Filipina.
Dimulai sebagai Komandan Peleton (1971), kemudian Ki-B Batalyon 753, hingga Danyon (1973).
Pada, 1974, pasukan Kivlan berhasil meringkus gerombolan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Juga ketika bertugas di Timor Timur, Kivlan dinilai berhasil sehingga berdampak pada kenaikan pangkat yang melesatkan karirnya.
Dia menjabat Kepala Staf Brigade Infanteri Linud 1/Cilodong/Kostrad (Kasdivif I Kostrad) dengan pangkat Kolonel, (1990) dan bertugas di Filipina sebagai pemimpin Kontingen Garuda XVII, Pasukan Konga 17 di Filipina juga berperan menjadi pengawas genjatan senjata setelah adanya perundingan antara Moro National Liberation Front (MNLF) dengan pemerintah Filipina.(*)