Karhutla
Karhutla Menjadi Bencana Paling Dominan Sepanjang Agustus Diprediksi akan Berlangsung Hingga Oktober
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan jika Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan kejadian bencana paling dominan.
Penulis: Ilham Yafiz | Editor: Ilham Yafiz
Karhutla Menjadi Bencana Paling Dominan Sepanjang Agustus Diprediksi akan Berlangsung Hingga Oktober
TRIBUNPEKANBARU.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan jika Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan kejadian bencana paling dominan sepanjang Agustus ini.
Insiden ini dipicu cuaca kering yang masih akan berlangsung hingga Oktober nanti.
Berdasarkan Petugas Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Adi Ripaldi pada Jumat (30/8/2019) di Graha BNPB, Jakarta, sebanyak 97% wilayah zona musim Indonesia sudah memasuki musim kemarau.
Kemungkinan musim hujan di Jawa bagian barat akan terjadi pada akhir Oktober, sedangkan wilayah lain pada November hingga Desember.
Baca: Potensi Bencana Alam di Calon Ibu Kota Negara, Ini Penjelasan BNPB
Baca: STORY - Derita Petani Serai Wangi Suku Akit di Riau pada Musim Kemarau, Karhutla hingga Gagal Panen
Baca: Penderita ISPA Paling Banyak, Dua Bulan Terdata 472 Kasus Akibat Asap Karhutla di Bengkalis Riau
Kondisi musim kemarau masih terus diwaspadai terhadap potensi karhutla yang meluas khususnya di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Menurut Perwakilan LAPAN Indah Prasasti dalam rilis resmi BNPB yang diterima Tribun Pekanbaru, Jumat malam menerangkan indikator kemudahan kebakaran pada beberapa wilayah di Indonesia perlu mendapatkan perhatian.
Indah menyampaikan provinsi yang masih perlu menjadi perhatian dalam penangangan karhutla adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Sementara itu, catatan BNPB pada awal hingga akhir Agustus 2019 telah terjadi 151 bencana yang berdampak pada korban meninggal 13 jiwa, luka-luka 7 dan mengungsi atau terdampak sejumlah 10.533.
Sedangkan kerusakan, sebanyak 1.498 rumah mengalami kerusakan dengan kategori berbeda.
Korban meninggal timbul dipicu oleh gempa bumi, sedangkan rumah rusak dominan oleh gempa bumi dan disusul puting beliung serta banjir.
Sebaran kejadian bencana tertinggi masih di Pulau Jawa, disusul Sumatera dan Kalimantan.
BNPB memonitor tiga wilayah dengan jumlah kejadian tertinggi dan berurutan yaitu Jawa Timur dengan 43 kejadian, Jawa Tengah 20, Jawa Barat 13.
Sedangkan wilayah Sumatera, jumlah kejadian tertinggi di Provinsi Aceh dengan 18 kejadian. Kejadian bencana tertinggi pada wilayah Kalimantan yaitu di Kalimantan Selatan dengan 11 kejadian.
Sementara itu, pada periode Januari hingga Agustus 2019 ini sebanyak 2.524 kejadian bencana terjadi di wilayah nusantara.
