Menilik Dampak Jargas di Pekanbaru: Lebih Ekonomis hingga Antusiasme Warga

ESDM terus menambah pasokan jaringan gas di Nusantara. Pada 2015, Pekanbaru mendapatkan jatah 3.713 SR, lalu diikuti sebanyak 3.270 SR di Tahun 2017.

tribunpekanbaru.com/firmaulisihaloho
Sejak dua tahun lalu, pipa gas sudah memasok gas jenis LNG untuk keperluan usaha rumahan, Warung Soto Bu De 46 di Jalan Tengku Zainal Abidin, Pekanbaru 

Kementerian ESDM terus menambah pasokan jaringan gas di Nusantara. Pada 2015, Pekanbaru mendapatkan jatah 3.713 SR, lalu diikuti sebanyak 3.270 SR di Tahun 2017. Selanjutnya pada 2020 mendatang, Kota Bertuah Kembali Mendapat Pasokan Sebanyak 5.000 SR.

TRIBUNPEKANBARU.COM - Amper meter yang dilalui pipa kuning berukuran dua inchi menghiasi dinding rumah berwarna kuning kecoklatan di bilangan Jalan Tengku Zainal Abidin, Pekanbaru. Pipa tersebut menjalar menembus dinding hingga ke bagian belakang rumah, lalu bermuara di kompor dua tungku. Di depan kompor itu, seorang ibu paruh baya tengah bersiap memasak. Ketika tuas kompor diputar, api biru langsung menyembur dari sumbu kompor secara merata hingga membentuk lingkaran yang sempurna.

Sejak dua tahun lalu, pipa gas itu memang sudah memasok gas jenis LNG untuk keperluan usaha rumahan, Warung Soto Bu De 46 namanya. Tempat sarapan yang selalu ramai pengunjung ini memang sudah cukup terkenal bagi masyarakat di Kecamatan Pekanbaru Kota. Terbukti, usaha rumahan ini telah eksis sejak tahun 1982 silam.

Tak hanya berhasil mempertahankan cita rasa di lidah pengunjung, warung sarapan pagi yang kini dikelola oleh generasi kedua ini juga menjawab tantangan zaman dengan menghadirkan inovasi guna kelancaran usaha. Yakni, beralih menggunakan jaringan gas (jargas) sebagai bahan bakar kompor.

 “Saya mulai menggunakan jargas sekitar tahun 2017. Saat itu, ada petugas dari Pertamina yang datang ke sini mensosialisasikan soal penggunaan jargas,”kata Pemilik Warung Bu De 46, Suryani.

Berawal dari situ, Suryani mengaku tertarik. Dia lantas bertanya banyak hal. Mulai dari keamanan, proses pemasangan, harga hingga prosedur pembayaran.

Setelah mendapat penjelasan, Dia pun memutuskan untuk mulai memasak menggunakan jargas. Petugas mulai membangun pipa gas beserta kelengkapan lainnya. Satu kompor sudah dipersiapkan Suryani untuk dikonversi.

 “Tak terasa, selama dua tahun menggunakan jargas ini ternyata memang banyak manfaat dan sangat membantu. Dengan dialiri pipa gas ini, kita tidak perlu menenteng tabung gas untuk isi ulang. Cukup dengan mengisi token layaknya Amper Meter listrik. Dan yang paling terasa itu ya lebih hemat,”paparnya kepada tribunpekanbaru.com, Selasa (27/8/2019).

Dia merinci, untuk kebutuhan memasak beraneka ragam sarapan, seperti Soto, Lontong, Pecal dan lainnya hanya membutuhkan biaya sebesar Rp 50 ribu untuk empat hari. Sementara, jika menggunakan tabung gas melon 3 kilogram bisa menghabiskan sekitar empat hingga enam tabung untuk empat hari.

Soal kendala yang pernah dialami, Suryani tak menampik hal tersebut. “Kalau untuk kendala pasti ada ya. Tapi sejauh ini para petugas cukup sigap kalau ada keluhan dan selalu ada servis atau maintenance secara berkala yang dilakukan,”kata Dia.

Amper Meter Jargas di Pekanbaru Kota sudah menggunakan sistem pembayaran Token yang dibangun pada 2017 silam.
Amper Meter Jargas di Pekanbaru Kota sudah menggunakan sistem pembayaran Prepaid atau Token yang dibangun pada 2017 silam. (tribunpekanbaru.com/firmaulisihaloho)

Jargas di Pekanbaru

Si Biru Gas Alam sudah mulai mengalir ke tiga Kecamatan di Pekanbaru, yaitu Kecamatan Lima Puluh, Sail dan Pekanbaru Kota. Terhitung sudah ada 6.983 Sambungan Rumah Tangga (SR) di Ibu Kota Provinsi Riau ini yang mulai dibangun pada tahun 2015 dan 2017. Dari angka tersebut, terdapat sebanyak 1.912 SR yang belum dikonversi. Sehingga, target itu terus digesa sampai akhir tahun oleh PT. Sarana Pembangunan Energi Madani (SPEM) Pekanbaru yang ditunjuk sebagai operator program City Gas di Pekanbaru oleh PT. Pertagas Niaga.

“Akhir tahun ini harus selesai dan petugas juga terus melakukan pendataan. Pasalnya pada tahun 2020 nanti kita akan mendapat tambahan jaringan gas sebanyak 5.000 SR,” kata Direktur PT. SPEM Pekanbaru, Panzi Barza.

Sementara itu, warga Pekanbaru yang tinggal di Perumahan Bukit Mutiara Permai  (BMP) III di Jalan Hang Tuah, Afrianto menceritakan pernah didatangi oleh petugas Pertamina sekira sebulan yang lalu.

“Kebetulan hari itu saya tidak berada di rumah, hanya Istri bersama anak. Dia mengatakan ada petugas dari Pertamina yang melakukan pendataan soal pemasangan jargas lalu menanyakan kesediaan kami. Istri bilang nanti akan didiskusikan terlebih dahulu dengan saya,”terangnya kepada tribunpekanbaru,com Senin (26/8/2019).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved