Menilik Dampak Jargas di Pekanbaru: Lebih Ekonomis hingga Antusiasme Warga
ESDM terus menambah pasokan jaringan gas di Nusantara. Pada 2015, Pekanbaru mendapatkan jatah 3.713 SR, lalu diikuti sebanyak 3.270 SR di Tahun 2017.
Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Firmauli Sihaloho
Meski begitu, Afrianto mengaku cukup antusias untuk menggunakan jargas ini karena berbagai manfaat yang ditawarkan. Salah satunya ialah dirinya tidak cemas lagi saat gas habis di malam hari karena bisa diisi ulang dengan membeli Token.
Dan yang paling penting itu, katanya melanjutkan, dirinya tak perlu pusing lagi jika satu waktu gas tabung mengalami kelangkaan seperti yang terjadi akhir-akhir ini.
“Kalau untuk biaya dan perbandingan lebih hemat mana dengan tabung gas biasa, saya belum tahu, karena belum pernah menggunakannya. Mungkin kalau ada sosialisasi atau edukasi lebih lanjut menarik juga untuk diikuti,”tutup Dia.
Stakeholders Relation Manager PT. Pertagas Niaga, Ratna Dumila menyebut Pekanbaru merupakan salah satu kota di Indonesia yang mendapatkan program jaringan gas kota yang dibangun oleh Ditjen Migas, Kementerian ESDM yang pengelolaannya ditugaskan kepada PT Pertamina (Persero) melalui afiliasinya PT Pertagas Niaga.
Menurut Dia, selama empat tahun jargas mengalir di Pekanbaru, pertumbuhan pemanfaatan jaringan gas kota termasuk baik. Pasalnya, selama ini tercipta sikap dan kerja sama kooperatif pelanggan jaringan gas kota baik untuk memanfaatkan jargas, menjaga fasilitas, maupun membayar tagihan bulanan. Hal itu juga didukung oleh kinerja BUMD sebagai mitra (PTGN) dalam melakukan pengelolaan maupun pengoperasian jaringan gas kota.
“Dengan adanya trend pemanfaatan jargas yang positif di Pekanbaru pada 2015, maka pada tahun 2017 Kementerian ESDM menambah sambungan di Pekanbaru sebanyak 3.270 SR,”kata Dia.
Terkait kendala yang dihadapi pihaknya, Ratna menjelaskan pada tahun 2015 program jaringan gas kota di Pekanbaru termasuk hal yang baru, maka wajar ada beberapa warga yang khawatir. Seperti aspek keselamatan penggunaan jargas karena belum tahu sebelumnya. Selain itu ada pula waktu yang dibutuhkan untuk penyempurnaan jaringan gas kota di beberapa wilayah untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Namun seiring berjalannya waktu, warga yang telah menggunakan jargas bisa merasakan manfaatnya yakni adanya kepastian suplai gas, harga yang ekonomis dan keamanan yang baik. Ini yang kemudian mendorong warga lainnya untuk ikut mau memanfaatkan jargas,”jelas Dia kepada tribunpekanbaru.com, Kamis (29/8/2019).
Meyongsong tahun 2020, pihaknya mencatat beberapa poin untuk dioptimalkan. Seperti, memaksimalkan pemanfaatan jargas di Pekanbaru agar seluruh sambungan dapat difungsikan oleh pelanggan. Menambah pelanggan kecil/ komersial di wilayah kota Pekanbaru. Lalu, meningkatkan pelayanan bagi pelanggan sehingga suplai gas lebih baik dan tidak mengalami gangguan. Terakhir, menambah jumlah loket pembayaran jargas di Pekanbaru agar warga lebih mudah membayar dan membeli token/voucher.
Pemanfaatan Gas Alam di Pekanbaru, kata Ratna melanjutkan sangat potensial. “Sebab, wilayah Pekanbaru punya sumber daya gas alam. Sehingga perlu dioptimalkan untuk bisa dimanfaatkan langsung oleh masyarakat,”ujarnya.
Disamping itu, penggunaan gas alam juga turut mengurangi subsidi LPG. Dengan begitu, dapat mengurangi beban pemerintah yang terus melakukan impor LPG setiap tahunnya.
Tentang LNG
LNG (Liquefied Natural Gas) adalah gas alam yang telah dikondensasi menjadi cairan pada tekanan atmosfer dengan cara didinginkan hingga suhu -160° Celcius.
LNG memiliki volume sekitar 1/600 dari gas alam pada suhu dan tekanan standar sehingga membuatnya lebih mudah dan lebih ekonomis untuk didistribusikan ke konsumen yang memiliki jarak relatif jauh dari sumber gas.
Kemudian, gas ini berasal dari kekayaan gas bumi di dalam negeri. Dengan begitu, penggunaan gas pipa bagi konsumsi rumah tangga, tak membebani neraca perdagangan lantaran impor gas yang terjadi pada gas LPG.