Pengibaran Bendera Bintang Kejora tak Pernah Dilarang Pada Masa Gus Dur, Apa Alasannya?

Riak soal Papua sudah berlangsung sejak lama, dari awal mula berdirinya Republik Indonesia hingga kini, masih terus berlangsung.

Editor: Ilham Yafiz
Kompas.com
1.500 Bendera Bintang Kejora Disita 

Pengibaran Bendera Bintang Kejora tak Pernah Dilarang Pada Masa Gus Dur, Apa Alasannya?

TRIBUNPEKANBARU.COM - Riak soal Papua sudah berlangsung sejak lama, dari awal mula berdirinya Republik Indonesia hingga kini, masih terus berlangsung.

Pada era kepemimpinan Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur pengibaran bendera Bintang Kejora di bumi Cendrawasih tidak pernah dilarang.

Bahkan, Gus Dur mengakui bendera Bintang Kejora sebagai salah satu identitas kultural warga Papua.

Sikap Gus Dur saat itu memang menuai kontroversi. Banyak tokoh nasional kontra dengan sikap Gus Dur. Sebab, bendera Bintang Kejora sudah dianggap lekat dengan simbol gerakan separatisme.

Baca: Buat Gus Dur itu yang Salah Jakarta, Bagaimana Jakarta Memandang Papua. Bukan Papua yang Salah

Baca: Cheryl, WNA Australia Terlibat Demo di Sorong, Papua Dideportasi

Baca: Lima Penambang Emas Dibantai Pakai Parang, Tombak dan Panah di Yahukimo, Pelaku Diduga KKB di Papua

Koordinator Jaringan Gusdurian Indonesia, Alissa Wahid mengatakan, Gus Dur memang memiliki pendekatan yang berbeda dalam merespons segala permasalahan di Papua, termasuk soal disintegrasi.

Gus Dur ingin warga Papua merasa nyaman dalam mengekspresikan identitas kebudayaannya. Dengan begitu, mereka juga akan merasa nyaman dengan statusnya sebagai warga negara Indonesia.

"Gus Dur ingin agar warga papua itu merasa sedemikian nyaman. Gus Dur ingin agar warga Papua itu merasa nyaman dengan benderanya. Tapi pada saat yang sama, mereka juga belajar untuk menjadi Papua sekaligus mencintai Indonesia," ujar Alissa saat dihubungi, Rabu (4/9/2019).

Menurut Alissa, Gus Dur ingin memunculkan trust atau rasa percaya orang Papua terharap pemerintah. Upaya tersebut dilakukan melalui pendekatan dialog dan kebudayaan.

Gus Dur meyakini pendekatan yang bepijak pada kemanusiaan, keadilan dan kesetaraan, lebih ampuh dalam menyelesaikan berbagai persoalan di Papua ketimbang dengan mengedepankan pendekatan keamanan yang cenderung menggunakan cara-cara kekerasan.

Di sisi lain, lanjut Alissa, bendera Bintang Kejora sebagai ekspresi kebudayaan masyarakat Papua seharusnya dihargai dan dihormati.

Sebab, Ia menilai, bendera Bintang Kejora tidak harus selalu dicurigai sebagai bentuk aspirasi atas kemerdekaan wilayah Papua dari Indonesia.

Baca: KKB Bantai Pendulang Emas di Yahukimo, Polda Papua Lakukan Pengecekan ke Lokasi Pakai Speedboat

"Kalau sekarang kan enggak. Dengan sikap sekarang yang pendekatannya keamanan itu jadi seperti orang Papua dipaksa untuk memilih antara dia menjadi orang Papua atau menjadi orang Indonesia. bukan itu yang kita inginkan," kata Alissa.

"Kalau kita ingin mereka berintegrasi dengan kita ya tidak dengan cara yang begitu. Bantu dong agar mereka percaya pada kita. Kita lah yang harus berubah cara pandanganya terhadap Papua," tutur dia.

Polemik pengibaran bendera Bintang Kejora belum lama ini kembali mengemuka pasca-aksi unjuk rasa warga Papua yang memprotes tindakan diskriminasi rasial, di depan Istana Merdeka, pada Rabu (28/8/2019) lalu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved