Berita Riau
Polemik Lahan TORA di Riau, Kayu Akasia di Lahan TORA Ditebang dan Dijual, Suara Wakil Rakyat Senyap
Polemik lahan TORA di Riau, kayu akasia di lahan TORA ditebang dan dijual ke perusahaan pabrik kertas, suara wakil rakyat senyap
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nolpitos Hendri
Kedua warga itu adalah Syahril dan Sunarto, dua petani yang diikutkan menerima sertifikat TORA saat presiden Jokowi datang ke Pekanbaru pada Desember 2018 lalu tidak tahu lokasi lahannya. Padahal di kampungnya sendiri tersedia 974 hektar lahan TORA.
"Penerima di kampung kami hanya 200 orang, lebih 400 orang petani justru tidak dapat. Nah, itupun ada nama dari kabupaten lain yang mendapat di kampung kami," kata Syahril.
Ia menyebut, ketentuan warga yang mendapat dan tidak hingga saat ini tidak jelas.
Baca: KISAH Presiden Ketiga RI BJ Habibie dengan Presiden Soeharto, Kita Nanti Bertemu Secara Bathin
Baca: KENANGAN BJ Habibie di Riau Sebelum Meninggal, Diungkap Kadis Kebudayaan Riau Yoserizal Zen
Baca: STORY - Taruna Akpol dari Riau, Tinggi Badan di Atas Rata-rata, Sempat Bertemu Iriana Jokowi
Maka, ia meminta agar pemerintah bisa menjelaskan melalui pemerintahan kampung masing-masing.
Ia mengatakan, sebagai warga Sei Pinang ikut memperjuangkan lahan TORA tersebut agar tidak dikuasai pihak perusahaan atau perorangan.
"Nah sekarang kayu-kayu akasia di atasnya sudah dijual, saya sendiri tak paham bagaimana transparansinya itu. Padahal dulu kami berjuang bagaimana lahan itu tak lagi dikuasai perusahaan, sekarang tiba-tiba saja orang lain yang panen," kata dia.
Polemik Lahan TORA di Riau, Kayu Akasia di Lahan TORA Ditebang dan Dijual, Suara Wakil Rakyat Senyap. (Tribunpekanbaru.com/Tribunsiak.com/Mayonal Putra)