Tak Ada Rasa Kasihan, Junaidi Bacok Ayah Kandung Menggunakan Celurit, Apa Motivasinya?
Tak Ada Rasa Kasihan, Junaidi Bacok Ayah Kandung Menggunakan Celurit, Apa Motivasinya?
Tak Ada Rasa Kasihan, Junaidi Bacok Ayah Kandung Menggunakan Celurit, Apa Motivasinya?
TRIBUNPEKANBARU.COM- Tak ada rasa kasihan, pemuda ini tega membacok ayah kandungnya menggunakan celurit.
Korban yang sedang tiduran dibacok di bagian perut.
Akibatnya usus korban terburai dan berdarah-darah.
Pelaku bahkan ingin melayangkan celurit ke leher korban.
Namun aksinya cepat diantisipasi ibunya yang selanjutnya minta tolong warga.
Muhammad Junaidi (42) tega membacok ayah kandungnya, Matojid (60) yang sedang tiduran di rumahnya di Desa Sungelebak, Kecamatan Karanggeneng, Lamongan, Jumat (13/9/2019) dini hari.
Pembacokan menggunakan celurit ini mengakibatkan Matojid mengalami luka parah di perut kiri sehingga ususnya terburai.
Junaidi juga membacok korban di dahi korban.
Mendengar pembacokan itu, Juwariyah bergegas masuk ke kamar suaminya.
Juwariyah melihat anaknya membacok korban secara membabi buta.
Saat pelaku hendak mengayunkan celuritya ke leher korban, Juwariyah memberanikan diri menghalau tangan tersangka.
Akibatnya celurit yang dipegang Junaidi terlepas.
“Saya berusaha menepis tangan Junaidi saat mau membacok lagi,” kata Juwariyah kepada polisi.
Setelah celurit lepas dari tangan Junaidi, Juwariyah teriak mintak tolong.
Teriakan keras Juwariyah membuat para tetangga berdatangan.
Melihat banyak tetangga berdatangan, pelaku melarikan diri dengan mengendarai motor yang diparkir di pelataran rumah.
Lalu korban dibawa ke RS Muhammadiyah. Karena lukanya cukup parah, korban dirujuk ke RSUD Dr Soetomo, Surabaya.
Pelaku ditangkap saat kembali ke rumah siang ini.
“Kemana kamu kabur setelah menganiaya bapakmu?” tanya polisi kepada Junaidi.
“Saya ke Gresik cari makan,” kata Junaidi.
Setelah mencari makan di Gresik, Junaidi bergeser ke Paciran untuk mandi.
“Perkaranya ditangani Polres Lamongan,” kata Iptu Sunaryono, Kapolsek Karanggeneng kepada SURYAMALANG.COM.
Dalam kasus ini polisi menyita celurit, kain seprai, dan sarung bantal yang berlumuran darah.
Dalam penyelidikan, ternyata Junaidi pernah dibawa berobat ke RS Menur Surabaya karena dugaan gangguan kejiwaan.
“Tapi itu sudah tahunan lalu,” kata Sunaryono.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul BREAKING NEWS – Seusai Bacok Ayah Kandungnya di Lamongan, Junaidi Cari Makan di Gresik,
Tak Ada Rasa Kasihan, Junaidi Bacok Ayah Kandung Menggunakan Celurit, Apa Motivasinya?
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ilustrasi-rampok-pencurian-curas-dengan-celurit-bacok_20150904_200516.jpg)