Berita Riau
Suling Air Gambut untuk Diminum,Rela Tak Digaji Padamkan Karhutla,Suka Duka MPA Rawa Mekar Jaya Riau
MPA di Kabupaten Siak selalu menjadi garda terdepan dalam memadamkan karhutla. Padahal, mereka tidak mendapatkan gaji.
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nurul Qomariah
"Ya, seperti itu sudah biasa, yang penting tetap semangat, mencoba bertarung sekuat tenaga," kata dia.
Menurut Setiono dan kawan-kawannya, menjadi anggota MPA merupakan kebanggaan, menjalani misi kemanusiaan.
Untuk menjalani misi itu pihaknya tidak mengeluh perihal gaji, upah atau bahkan peralatan dan perlengkapan sekalian.
"Kalau masalah makan, apa adanya saja. Kadang ada makanan kadang tidak ada. Air gambut pun bisa kami suling untuk diminum saat berada di lapangan," kata dia.
Banyak tantangan yang dihadapi MPA bersama Satgas Karhutla lain, seperti TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD, dan pihak perusahaan.
Terperosok ke dalam lahan gambut yang terbakar, sering dialami dirinya dan anggota MPA lainnya.
"Memadamkan api karhutla, bukan untuk diri kami sendiri, tapi untuk seluruh masyarakat Riau," kata dia.
Pada musim jerebu seperti sekarang, Setiono menghindari berdebat tentang hal-hal tidak penting. Ia dan rekan-rekannya hanya fokus saja pada pemadaman.
"Kami minta hentikan saling menghujat di media sosial, lihatlah kami dan Satgas Karhutla sudah berjuang, setidaknya sesuai kemampuan kami," kata Setiono.
Lakukan Konservasi di Lokasi Terbakar
Anggota MPA Kampung Rawa Mekar Jaya harus pintar mencari penghasilan karena tidak digaji.
Kalau tidak mempunyai penghasilan dari kreatifitas, anggota MPA kebanyakan mundur.
MPA Kampung Rawa Mekar menghasilkan uang dari usaha membuat ekowisata mangrove, pembibitan kayu alam dan mangrove, serta madu.
"MPA bisa tidak hanya memadamkan api saja, tapi bagaimana melakukan konservasi terhadap hutan dan lahan yang terbakar. MPA siap membantu pemerintah, mengembalikan fungsi lahan yang terbakar melalui konservasi dan reboisasi," ungkap Setiono.
Setiono merupakan pegiat lingkungan dari Kecamatan Sungai Apit, Siak. Ia masuk menjadi nominator penerima penghargaan Kalpataru kategori Pembina Lingkungan dari KLHK 2019.