Berita Riau

Didemo Mahasiswa, Gubri Siap Bekukan Izin Perusahaan Pembakar Lahan

Gubri menyebut telah menyusun beberapa strategi untuk menanggulangi, mengatasi dan menindak tegas para pelaku yang menyebabkan Karhutla di Riau.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Hendra Efivanias
Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Gubernur Riau Syamsuar dan Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution menemui sejumlah mahasiswa UNRI dan UMRI yang menggelar demonstrasi di Halaman Kantor Gubernur Riau, Jumat (20/9/2019). (TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY). 

Setelah menunggu selama lebih kurang dua jam, Gubernur Riau Syamsuar akhirnya keluar dari kantornya dan langsung berjalan menuju ke halaman untuk menjumpai ratusan mahasiswa itu.

Mahasiswa menyambut dengan teriak yang kemudian meminta Syamsuar didampingi Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution naik ke mobil pick up yang mereka bawa.

"Pak Gubernur saya minta untuk naik ke atas panggung. Ini merupakan panggung kebanggaan mahasiswa," ujar salah seorang mahasiswa.

Di hadapan massa, Gubri menyampaikan permohonan maaf karena terlalu lama menjumpai mahasiswa.

Namun Syamsuar membantah jika dirinya mengelak.

"Tadi kami ada rapat, jadi agak terlambat menjumpai ananda disini. Jadi mohon maaf jika agak sedikit lama menunggu," katanya.

Di hadapan pengunjukrasa, Gubri mengatakan bahwa pihaknya telah menyusun beberapa strategi untuk menanggulangi, mengatasi dan menindak tegas para pelaku yang menyebabkan Karhutla.

Di antaranya, akan membekukan izin lingkungan perusahaan yang terbukti membakar lahan.

"Hal yang bisa kita lakukan sesuai kewenangan, kalau ada perusahaan yang terbukti membakar lahan akan kami bekukan izin lingkungannya. Kalau untuk mencabut izin itu kewenangan pusat," katanya.

Pihaknya melalui aparat penegak hukum akan memantau dan memasang police line di lahan-lahan bekas terbakar agar tidak ditanami oleh orang tak bertanggungjawab.

"Siapapun yang menanam di lahan bekas terbakar yang sudah diberi police line tersebut akan diduga sebagai pembakar dan akan dimintai keterangan," ujarnya.

Selanjutnya, pemerintah akan memberikan bantuan alat berupa ekskavator ke setiap kecamatan yang dinilai rawan karhutla.

"Bantuan ekskavator dimaksudkan supaya tidak ada lagi yang membuka lahan dengan membakar dan mudah menanggulangi apa bila ada kebakaran dengan membuat sekat pemisah api agar tidak merambat," sebutnya.

Terakhir, Pemprov Riau akan melakukan penelitian dan pengembangan untuk membudidayakan tanaman yang ramah gambut.

"Ini tentu melalui badan restorasi gambut. Apa yang cocok ditanam di gambut supaya tidak terbakar," pungkasnya. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgio)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved